TEMPO.CO, Beijing - Produk ponsel Huawei mengklaim menempati posisi ketiga di dunia dalam industri smartphone. Kini brand internasional asal Tiongkok ini berusaha mendongkrak posisinya dengan menggandeng brand kamera ternama sebagai mitra. Kejutan itu adalah Huawei P9. Sebuah ponsel dengan dilengkapi kamera Leica.
Tentu gadget mutakhir ini membuat ngiler sebagian pecinta fotografi. Alexander Kopke, salah satu fotografer Jerman yang diberi kesempatan menjajal kamera ponsel sebelum beradar di pasaran. Dia mengakui ada pengalaman baru memotret menggunakan P9. "Ini adalah smartphone pertama yang benar-benar bisa menggantikan kamera pro saya. Di masa lalu saya harus memotret siang hari, tetapi dengan P9 itu tidak masalah."
Ponsel pintar ini sebenarnya sudah digadang-gadang sejak tiga bulan terakhir. Persisnya, Huawei melansir kerja sama ini pada 24 Februari lalu. Ponsel kamera P9 dijanjikan akan meluncur sampai ke tangan konsumen di Asia dan Eropa pada 16 April. Kemudian menyusul pada musim panas ini ke Amerika Serikat. Harganya di kisaran 8,5 juta – 10,5 juta untuk memori 32 GB dan 64 GB.
Tak tanggung-tanggung, Huawei P9 memasang dua kamera dalam satu ponselnya. Nama leica yang melekat di ponsel itu menepiskan keraguan atas kualitasnya. Dua kamera dengan dua sensor yang terpisah dilenghkapi lensa Summarit ASPH 24mm f / 2.2. Sensor pertama menangkap warna reguler Red-Green_Blur (RGB), sedangkan lensa lainnya merekam warna monokrom, hitam dan putih.
Sebuah algoritma khusus membungkus gambar yang ditangkap dua sensor tersebut. Hasilnya, sebuah gambar yang tajam dan nyata. Kecepatan fokus pada kamera ponsel yang biasanya menjadi keluhan pengguna kamera ponsel bakal tak dialami saat menggunakan ponsel ini. Teknologi laser khusus membantu kecepatan lensa melakukan fokus. Ada pula fitur pengaturan rana atau aperture sehingga pemotretan dalam cahaya rendah pun tak mengalami kendala. Kamera ini menghasilkan gambar 12 megapixel.
Mode manual dan pilihan gambar dengan file mentah RAW, juga menjanjikan penggunanya mengolah hasil gambar secara maksimal. Aplikasi kamera dirancang komplet, termasuk mode "pro" yang menyediakan kontrol penuh dalam pengaturan kamera. Ponsel ini juga tetap menyematkan kamera menghadap ke depan untuk memenuhi hasrat narsis bagi penggunanya. Fitur kamera depan ini menghasilkan gambar 8 MP sehingga dalam pencahayaan yang rendah, gambar tetap maksimal.
Perusahaan fotografi Jerman itu tentu bukan asal comot mitra kerja. Leica tak bakalan menjatuhkan namanya di jagad fotografi yang sudah berkibar selama 100 tahun. CEO Leica Oliver Kaltner meyakinkan kepada penggemar fotografi bahwa kerja sama mereka adalah jangka panjang. Kerja sama ini untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam fotografi. “Ini perjalanan yang baru kami mulai,” kata Kaltner.
CEO Huawei Richard Yu tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Dia memastikan bahwa Huawei akan memberikan pengguna P9 pengalaman yang terbaik dalam fotografi smartphone. Kemampuan Leica menangkap gambar dengan ketajaman yang tak tertandingi. "Di masa depan, semua ponsel Huawei akan memiliki teknologi kamera Leica."
Huawei Consumer Business Group (BG) sudah pasti bukan perusahaan abal-abal. Satu dekade setelah didirikan pada tahun 2003, Huawei telah nangkring di peringkat ketiga dalam penjualan smartphone secara global pada 2013. Setahun berikutnya, Huawei menjadi brand pertama Cina yang menduduki 100 merek global terbaik.
Untuk Leica, sudah tak perlu diragukan lagi. Perusahaan Jerman itu sedang merayakan 100 tahun Leica fotografi di Kunst Foyer Munich dari 9 Maret - 5 Juni 2016. Perayaan ulang tahun itu dengan menggelar pameran yang didedikasikan untuk perubahan radikal dan revolusi visual dalam dunia fotografi. Tentu saja dunia baru, ponsel kamera.
DPRVIEW| LEICA| HUAWEI| PETAPIXEL| NUR HARYANTO