BlackBerry kini diproduksi perusahaan elektronik Cina, TCL Corporation, yang mendapatkan akses terhadap teknologi keamanan dan peranti lunak BlackBerry. Mereka mengeluarkan KEYone (sebelumnya dikenal sebagai Mercury) sebagai ponsel pertama di bawah manajemen baru.
BlackBerry KEYone.
Sama seperti Nokia, TCL memusatkan pada Android 7.1 mutakhir. Memakai Android memang menjadi pilihan satu-satunya bagi mereka karena beberapa aplikasi populer, seperti WhatsApp dan Facebook, mulai hengkang dari sistem operasi bikinan BlackBerry.
Secara fisik, ukuran KEYone sebanding dengan ponsel pintar yang lebih besar, seperti iPhone Plus atau seri Samsung Note. BlackBerry masih memperhatikan penggunanya yang loyal, yakni dengan menampilkan keyboard fisik di bodinya.
Memanjakan para pengguna setia, memang. Tapi bagi konsumen yang lebih muda, mereka akan kebingungan apa gerangan tuts-tuts kecil yang memenuhi hampir separuh layar? Eh, di mana emoji?
Sekilas, papan ketik KEYone memang mengingatkan pada Bold, produk lawas BlackBerry. Dengan jarak tombol yang sempit, tak mengherankan jika penggunanya akan mengalami kesulitan merangkai kata-kata.
Di sisi lain, mereka juga berusaha menggaet konsumen anak muda. Pabrikan asal Amerika Serikat ini mengenalkan fitur BlackBerry Hub. Fitur baru ini mengumpulkan semua pesan media sosial (Twitter, WhatsApp, Facebook Messenger, dan e-mail) ke dalam satu aplikasi. “Sebuah ide yang segar,” begitu menurut laman Sydney Morning Herald.
TCL mengklaim BlackBerry KEYone menawarkan pengalaman maksimal ponsel pintar Android yang paling aman. Ini berkat kombinasi enkripsi alias penyandian peranti keras dan peranti lunak yang selalu mengawasi keamanan KEYone.
Kondisi pasar saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi rencana Nokia dan BlackBerry untuk kembali ke ranah perangkat komunikasi. Saat ini, pasar untuk perangkat high-end telah didominasi Apple, terutama di wilayah barat, dan Samsung hadir sebagai pesaing utamanya.
Selain itu, pasar sudah kedatangan pemain baru--yang beberapa di antaranya terlihat seksi sehingga menggoda konsumen. Dua mantan penguasa itu harus bersaing juga dengan Xiaomi, Oppo, Huawei, dan Vivo, yang lebih dulu hadir dengan keunggulan masing-masing. L
MWC | THE VERGE | THE TELEGRAPH | INTERNASIONAL BUSINESS TIME | CNET | SYDNEY MORNING HERALD | PHONEARENA | GSM ARENA | CBS | AMRI MAHBUB