TEMPO.CO, Seoul - Samsung mengumumkan debut asisten suara digital Bixby pada ponsel andalan Samsung berikutnya, Galaxy S8. Fitur ini akan memiliki tombol sendiri di sisi ponsel itu dan membuat Anda berkomunikasi dengan kecerdasan buatan itu dengan cara seperti menggunakan walkie-talkie.
Baca:Lengkapi Galaxy S8, Asisten Digital Bixby Tantang Siri | it | tempo.co
Tapi rencana Samsung untuk Bixby, yang dianggap sebagai sebuah "asisten pintar" untuk mengontrol telepon Anda tidak berhenti di situ, kata Injong Rhee, Kepala R & D untuk Operasi Perangkat Lunak dan Layanan Mobile Samsung.
"Kami memulai dengan ponsel ini dan dapat dengan cepat memperluas ke perangkat lain," kata Rhee, seorang eksekutif Samsung yang dikenal dengan gaya kasualnya sebagaimana dikutip CNET, Senin 20 Maret 2017.
Bixby adalah peserta terbaru di bidang asisten digital yang sudah mencakup Apple Siri, Amazon Alexa, Google Assistant dan Microsoft Cortana.
Setiap perusahaan besar teknologi berinvestasi dalam asisten ini karena fitur ini digembar-gemborkan sebagai potret masa depan bagaimana kita akan berinteraksi dengan perangkat kita. Harapannya adalah untuk membangun hubungan dengan Anda sekarang dan akhirnya membuat Anda membeli lebih banyak produk mereka nanti.
Samsung percaya kecerdasan buatan adalah gelombang utama berikutnya dari komputasi, dan Bixby adalah manifestasi dari keyakinan itu. Dan Samsung tidak sendirian. Gartner memperkirakan bahwa pada 2019, asisten digital akan menjadi cara utama konsumen berinteraksi dengan rumah pintar mereka.
Meskipun demikian, Samsung berbeda dengan pesaingnya terkait kecerdasan buatan (AI). Alih-alih mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti "Apa cuaca hari ini", Bixby justru akan membantu Anda mengontrol ponsel Anda. Anda akan dapat melakukan hal-hal seperti mengatakan, "Cari foto dari A. Kirim gambar itu ke B."
"Banyak [dari pesaing kami] lebih mengutamakan memperluas pencarian," kata Rhee. Sementara Samsung bertujuan agar Bixby menjadi antarmuka baru yang menggabungkan sentuhan dan suara.
Rhee memprediksi bahwa apa pun dapat dikontrol dengan sentuhan pada ponsel Anda, maka suatu hari dapat dikontrol dengan suara.
“Ketika ponsel keluar, antarmuka sentuhan menjadi normanya," katanya. "Sepuluh tahun setelah pengenalan ponsel, revolusi lain menunggu. Revolusi itu berasal dari pembelajaran mesin dan pembelajaran dalam," ujarnya.
CNET | ERWIN Z
