TEMPO.CO, Palangkaraya - Prof Bambang Hidayat, pakar astronomi Institut Teknologi Bandung ternyata punya cara unik memburu gerhana matahari. Dia sengaja terbang ke Palangkaraya, bukan ke Belitung atau ke Sulawesi.
Di Palangkaraya pun, cara profesor ini berbeda dengan para pemburu gerhana matahari lainnya. Jika puluhan fotografer berupaya mengabadikan momen langka dari jembatan Kahayan yang membentang di atas sungai Kahayan, Bambang justru menjauh dari jembatan. Dia berdiri di sekitar 500 meter di belakang jembtan.
"Supaya landmark Palangkaraya yakni jembatan Kahayan masuk dalam foto," katanya.
Bambang datang memburu gerhana dengan membawa dua cucunya. Bambang sesekali meminta cucunya memfoto ratusan orangg yangg berjejal di atas jembatan. Sehari sebelumnya ia berceramah di SD Menteng tentang gerhana yangg diikuti puluhan anak terpilih dari SD-SD di sekitar Palangkaraya.
Di lokasi perburuan gerhana, sejumlah orang ramai menyapanya, "Halo, Prof," "Saya heran kok mereka tahu saya," katanya terkekeh.
LR BASKORO (Palangkaraya)