Laut Naik Satu Meter dalam 100 Tahun

Reporter

Editor

Rabu, 14 Januari 2009 19:37 WIB

TEMPO Interaktif, Copenhagen:Dalam 100 tahun mendatang, samudra akan naik satu meter lebih tinggi dibandingkan muka air laut saat ini. Hasil riset sejumlah ilmuwan Eropa dari Niels Bohr Institute di University of Copenhagen, Inggris, dan Finlandia itu dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Climate Dynamics pada Senin lalu.
Angka itu tiga kali lipat lebih tinggi dibanding prediksi Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), Perserikatan Bangsa-Bangsa. Menurut IPCC, iklim global pada abad mendatang akan lebih hangat 2-4 derajat Celsius dibanding hari ini. Tapi kenaikan suhu laut jauh lebih lambat dibandingkan udara. Lapisan es besar di Greenland serta Antartika juga mencair dengan perlahan.
Ketidakpastian dalam penghitungan kenaikan permukaan laut di masa depan terletak pada keraguan terhadap seberapa cepat lapisan es di daratan akan meleleh dan mengalir ke laut lepas. Model yang memprediksikan mencairnya lapisan es adalah landasan bagi IPCC untuk memprediksi kenaikan permukaan laut. Tapi model itu tidak mampu memperlihatkan perubahan amat cepat yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, sehingga riset terbaru itu dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang berbeda.
"Kami membuat kalkulasi berdasarkan apa yang telah terjadi di masa lalu, bukan membuat perhitungan berdasarkan apa yang diyakini orang akan terjadi dengan mencairnya lapisan es," kata Aslak Grinsted, geofisikawan di Centre for Ice and Climate di Niels Bohr Institute di University of Copenhagen. "Kami melihat hubungan langsung antara temperatur global dan permukaan air laut hingga 2000 tahun yang lalu."
Para ilmuwan bisa menghitung temperatur iklim global sampai 2000 tahun lampau berkat cincin pertumbuhan tahunan pada pohon dan analisis terhadap hasil pengeboran inti es. Selama 300 tahun, permukaan air laut di beberapa tempat di dunia juga telah diobservasi dengan teliti dan menambah catatan sejarah tentang permukaan air laut di beberapa tempat di dunia pada masa lalu.
Dengan menghubungkan dua kelompok informasi secara bersamaan, Aslak Grinsted dapat melihat hubungan antara temperatur dan permukaan air laut. Misalnya, pada abad pertengahan, sekitar abad ke-12, terjadi periode hangat yang membuat permukaan air laut 10 sentimeter lebih tinggi dibanding hari ini. Dan pada abad ke-18 terdapat semacam "zaman es kecil" sehingga membuat permukaan air laut 25 sentimeter lebih rendah daripada sekarang.
Setelah mengasumsikan bahwa iklim pada abad mendatang tiga derajat lebih tinggi, prediksi yang dihasilkan dari pemodelan baru itu mengindikasikan bahwa samudra akan meningkat antara 0,9 dan 1,3 meter. Kenaikan yang sangat tinggi dalam waktu singkat menandakan bahwa lapisan es akan mencair jauh lebih cepat dibanding anggapan semula. Tapi, reaksi lapisan es terhadap kenaikan temperatur yang jauh lebih cepat daripada perkiraan para ilmuwan itu sebetulnya telah diobservasi pada beberapa tahun lalu.
Penelitian dari zaman es menunjukkan bahwa lapisan es bisa mencair dengan cepat. Ketika zaman es berakhir pada 11.700 tahun lalu, lapisan es meleleh dengan cepat sehingga permukaan laut naik 11 millimeter per tahun, setara dengan satu meter dalam 100 tahun. Dalam situasi seperti saat ini, ditambah dengan pemanasan global, Grinsted yakin, permukaan air laut akan meningkat dengan kecepatan yang sama, satu meter dalam 100 tahun mendatang.
TJANDRA | SCIENCEDAILY

Berita terkait

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

29 Mei 2023

6 Penyebab Kekeringan, Dampaknya Bagi Manusia

Banyak faktor yang membuat fenomena kekeringan terjadi. Seperti badai El Nino 2015 di Indonesia dan masih banyak lagi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

14 September 2022

Mahasiswa UGM Manfaatkan Aspal Jalanan Untuk Kurangi Peningkatan Suhu Perkotaan

Mahasiswa UGM menggagas inovasi pemanfaatan aspal sebagai kolektor panas Asphalt Thermal Collector untuk mengurangi peningkatan suhu.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

3 Juni 2022

Anies Baswedan Sebut Balap Formula E bukan Kongres atau Munas, Maksudnya Apa?

Anies Baswedan mengatakan balapan Formula E merupakan jawaban Jakarta untuk menghadapi perubahan iklim dan pemanasan global.

Baca Selengkapnya

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

24 September 2021

Ketika Pradikta Wicaksono Kesal Disebut Dekil, Kurus, dan Gondrong

Pradikta Wicaksono mengungkapkan kejengkelannya ketika penampilannya yang disebut dekil, kurus, dan gondrong ini dikaitkan dengan tuntutan menikah.

Baca Selengkapnya

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

31 Agustus 2021

Perbedaan Generasi Z dan Generasi Milenial, Siapa Lebih Peduli Lingkungan?

Setiap generasi memiliki ciri spesifiknya, apa perbedaan Generasi Z dan pendahulkunya, Generasi Milenial?

Baca Selengkapnya

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

31 Agustus 2021

Ciri Spesifik Generasi Z Lahir antara 1995 - 2010, Selain itu Apa Lagi?

Istilah Generasi Z berseliweran di media sosial. Apa sebenarnya yang dimaksud Gen Z ini dan bagaimana ciri-cirinya?

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

20 April 2021

Faisal Basri Serukan Boikot Bank yang Membiayai Proyek Batu Bara

Ekonom senior Faisal Basri ikut mendorong perbankan untuk tidak lagi membiayai proyek-proyek batu bara.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

6 April 2021

BMKG Sebut Siklon Seroja Tak Lazim, Bisa Picu Gelombang Tinggi Mirip Tsunami

BMKG mengatakan dampak siklon ke-10 ini yang paling kuat dibandingkan siklon-siklon sebelumnya, Masuk ke daratan dan menyebabkan banjir bandang.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

18 Januari 2021

Mensos Risma: Erupsi Gunung Semeru Mungkin Dampak Global Warming

Mensos Risma menyebut peristiwa erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur kemungkinan sebagai dampak dari pemanasan global atau global warming.

Baca Selengkapnya

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

15 Oktober 2019

Cegah Global Warming, Pebisnis Tur Rick Steves Sumbang US$1 Juta

Pariwisata menyumbang pembuangan karbon dalam Global warming. Itulah yenga mendorong pebisnis tur Rick Steves menyumbang US$ 1 juta.

Baca Selengkapnya