Perintis Roket Cina Meninggal Dunia

Reporter

Editor

Senin, 2 November 2009 12:56 WIB

QIAN XUESEN BERSAMA PERDANA MENTERI WEN JIABAO
TEMPO Interaktif, Jakarta - Qian Xuesen, perintis teknologi roket baik di Amerika Serikat maupun Cina, meninggal dunia pada usia 98 tahun pada Sabtu (31/10).

Qian, yang dalam ejaan lama Cina (Wade-Gilles) ditulis Tsien Hsue-shen, bersama beberapa insinyur Amerika Serikat ikut mendirikan Jet Propolsion Laboratory pada 1936, lembaga yang yang di belakang hari menjadi salah satu lengan utama NASA.

Jenius Cina ini kembali ke kampung halaman, meski sudah berkewarganegaraan Amerika Serikat, karena ia dicurigai sebagai seorang komunis. Sesampai di Cina, ia segera melatih insinyur negerinya membuat roket dan mengajukan proposal penelitian pembuatan roket.

Hasilnya, Cina memiliki peluru kendali antar benua serta roket yang saat ini tidak hanya membawa satelit tapi juga astronot.

Karir aneh Qian ini--sebagai pelopor roket di Amerika maupun Cina--dimulai setelah ia lulus kuliah pada 1934 di Universitas Jiaotong, Qian, Cina, pada usia 23 tahun. Sebagai sarjana pintar, dua tahun berikutnya ia mendapat beasiswa di California Institute of Technology dan belajar dari Theodore von Karman, orangyang bisa disebut bapak roket Amerika Serikat.

Di tahun ia datang itu pula, Jet Propolsion Laboratory didirikan oleh Karman bersama sejumlah jenius lain termasuk Qian. Saat Perang Dunia II, laboratorium ini berusaha melawan roket balistik pertama dunia: V-2 buatan Jerman. Qian pun berstatus sebagai konsultan Pentagon dan mendapat pangkat asimilasi kolonel.

Setelah Perang Dunia II selesai, Qian dikirim ke Jerman dan mengais-ngais teknologi V-2 serta mewawancarai pembuatnya, Wernher von Braun. Saat itu usia Qian baru 30-an tahun tapi Karman sudah menyebutnya sebagai jenius.

Pada usia 1949, ia melamar menjadi warga negara Amerika Serikat. Tapi pihak imigrasi menemukan namanya ada dalam satu dokumen Partai Komunis Amerika Serikat, sehingga mereka menolak. Hanya dua pekan setelah ia dicurigai komunis, karirnya langsung berhenti.

Saat itu Amerika Serikat sedang berada di puncak antikomunis. Semua yang berbau komunis, langsung dijungkalkan.

Qian sendiri pada dasarnya bukan komunis. Istri yang ia nikahi pada 1947, misalnya, adalah Jiang Ying. Jiang Ying ini akan seorang jenderal dan tangan kanan Chiang Kai-shek, pemimpin Cina nasionalis yang akhirnya tersingkir ke Taiwan.

Qian, yang jengkel, akhirnya menyatakan akan kembali ke Cina. Amerika segera menahannya. Akhirnya, dengan ditukar tawanan perang Amerika yang ditahan Cina dalam Perang Korea, Qian bisa kembali ke kampung halamannya.

Banyak pihak berusaha agar Qian tetap bekerja di Amerika Serikat. Pihak Pentagon salah satunya. Begitu pula pihal California Institute of Technology, juga berusaha membebaskan Qian dari tahanan sampai menyewa pengacara untuknya.

Kurang dari setahun setelah kembali ke Cina, Qian mengusulkan kepada pemerintah Cina untuk membuat roket balistik. Proposal itu disetujui pemerintah Cina dan pada akhir 1956, Qian menjadi direkturnya.

Pada 1958, Qian merampungkan perencanaan rudal balistik Dongfeng. Rudal ini semula meminjan teknologi Rusia. Rusia, seperti Amerika Serikat, awalna mengendalikan teknologi V2 Jerman.

Belakangan Dongfeng menjadi rudal antarbenua dan sampai sekarang masih menjadi andalan Cina. Selain itu, Dongfeng juga menjadi basis teknologi roket Long March yang menjadi andalan Cina untuk meluncurkan satelit serta, belakangan, astronot.

Cina sangat menghargai ilmuwan yang sudah dua dekade pensiun itu. Agustus silam, Perdana Menteri Wen Jiabao menyempatkan diri menengok dan memujinya karena menghabiskan hidup demi teknologi pertahanan negerinya.

AP/NURKHOIRI

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

50 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya