Semakin cerdasnya virus komputer mendorong vendor-vendor peranti lunak antivirus rajin menciptakan teknologi baru yang semakin canggih dan paripurna. Sistem yang bisa mendeteksi dan menangkal berbagai bentuk serangan virus, termasuk virus-virus lokal.
Salah satu vendor antivirus yang getol menciptakan produk anyar adalah Kaspersky Lab. Perusahaan yang didirikan oleh Eugene Kaspersky ini kembali meluncurkan solusi perlindungan antivirus terbaru, Kaspersky Open Space Security Release 2, di Indonesia pada Rabu pekan lalu. Solusi untuk korporat ini adalah versi lanjutan dari Kaspersky Open Space Security--biasa disingkat 'K-SOC'--yang dirilis pada pertengahan Juni lalu.
Perlindungan antivirus K-SOC rilis kedua ini diklaim lebih baik. "Rilis kedua ini memberikan perlindungan, performa, dan dukungan terhadap platform-platform baru dengan lebih baik," kata Alexander Lebedev, Kepala Pemasaran Produk Divisi Bisnis Korporat Kaspersky Lab.
Versi baru ini meliputi produk-produk perlindungan yang lebih lengkap, baik untuk workstation maupun server, antara lain Kaspersky Administration Kit 8.0, serta pembaruan tiga aplikasi kelas korporat-rilis kedua dari Kaspersky Anti-Virus 6.0 untuk Windows Server, Kaspersky Anti-Virus 6.0 untuk Windows Workstation, dan Kaspersky Anti-virus 6.0 second opinion solution untuk melindungi perangkat komputasi yang berjalan di bawah Microsoft Windows.
Menurut Alexander, Kaspersky Administration Kit 8.0 menyediakan manajemen sistem perlindungan antivirus terpusat yang intuitif dan mudah digunakan. Perubahan antarmuka akan memperluas kemampuan manajemen dan dasbor yang dapat diperbarui secara real-time. "Tujuan kami adalah menyediakan instalasi yang mudah dan waktu minimal dalam mengelola sistem keamanan produk enterprise," ujarnya.
Pembaruan produk ini juga termasuk mesin pemindai baru dan heuristik analyzer sebagai alat pertahanan yang aktif terhadap virus. Mesin baru ini memiliki tingkat pendeteksian terhadap virus serta kinerja yang lebih tinggi. Adapun penganalisis heuristiknya memungkinkan sistem menganalisis riskware yang tidak diketahui dan kemudian memblokir kegiatan berbahaya sebelum dijalankan.
Sedangkan rilis kedua Kaspersky Anti-virus 6.0 Windows Workstation adalah solusi terintegrasi untuk memastikan keamanan workstation yang menjalankan sistem operasi Microsoft Windows. Produk ini mendukung versi yang sering digunakan, seperti Microsoft Windows 2000, Windows XP, Windows Vista, dan sistem operasi teranyar, Windows 7.
Rilis kedua ini memberikan perlindungan terhadap semua jenis malware, spam, maupun penipuan online. Aplikasi ini memindai file dalam semua jenis lalu lintas, baik surat elektronik, web, dan pesan singkat IM. Solusi ini juga mencakup firewall yang melindungi dari serangan peretas serta menyediakan lingkungan yang aman saat bekerja di kedua jaringan, kabel maupun nirkabel.
Adapun Kaspersky Antivirus 6.0 untuk Windows Server merilis perlindungan server jaringan yang menjalankan Microsoft Windows Server 2000, 2003, 2008, serta Windows Server 2008 rilis kedua yang akan dirilis dalam waktu dekat. "Produk ini memberikan perlindungan penuh dari segala ancaman," kata Alexander.
Solusi manajemen antivirus K-SOC ini mengadopsi teknologi Rusia, yang terkenal konsisten. Teknologi itu dinamakan open space, karena berbeda dengan sistem keamanan komputer pribadi yang umumnya hanya bekerja untuk sistem operasi berbasis Microsoft. Solusi K-SOC lebih terbuka dan variatif, serta dirancang untuk wabah virus yang lebih kompleks. "Selain Microsoft, juga bisa untuk sistem operasi Mac," kata Gun Suk Ling, Managing Director Kaspersky Lab Asia Tenggara.
Solusi ini menggunakan sistem sentralisasi dalam mengelola data jaringan komputer. Analisis data sistem komputer diperbaiki dan bisa dimonitor secara visual. Josafat Moljono, salah satu pemimpin perusahaan otomotif PT Indomobil, mengakui solusi Kaspersky ini cepat dalam melakukan upgrade teknologi untuk menghadapi berbagai bentuk virus komputer. "Terutama dalam mengatasi virus-virus lokal, karena virus lokal lebih cepat update-nya," ujar Josafat.
Dunia usaha Indonesia memang mulai menaruh perhatian besar pada keamanan sistem komputer. Tujuannya apalagi kalau bukan agar perusahaan tak merugi hanya gara-gara virus komputer.
DIMAS