Peneliti Temukan Varietas Kedelai Unggulan

Reporter

Editor

Senin, 28 Juni 2010 16:31 WIB

Pekerja sedang memanggul karung berisi kacang kedelai di kawasan Klender, Jakarta, Selasa (19/4). Setelah absen lebih dari sepuluh tahun, Bulog memastikan akan kembali mengimpor kedelai bulan Juni mendatang. Tempo/Panca Syurkani

TEMPO Interaktif, Malang - Tim Peneliti Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi), Kabupaten Malang, berhasil menemukan varietas kedelai unggulan berumur super genjah galur Shr/W-C-60 yang diberi nama “Gema” alias genjah dari Malang.

Tim peneliti beranggotakan M. Muchlish Adie, Gatut Wahyu AS, Ayda Krinawati, Suyamto, dan Arifin. Muchlish, mengatakan, galur Shr/W-C-60 dihasilkan dari persilangan antara shirome, varietas dari Jepang dengan varietas Wilis.

“Galur ini sangat layak diusulkan untuk dilepas sebagai varietas unggul berumur super genjah Pengusulan nama Gema sudah diajukan sejak sebulan lalu dan menurut rencana sidang pelepasan benih dilakukan pada Juli mendatang ,” kata Kepala Bidang Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Penelitian di Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor, itu selepas acara pencanangan Gerakan Nasional Peningkatan Produksi Kedelai Menuju Swasembada Kedelai 2014 di Balitkabi, hari ini.

Ia menjelaskan, varietas Gema telah diuji 16 sentra produksi kedelai di Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat bersama-sama dengan galur harapan lainnya yakni Shr/W-C-157, Aoc/W-C-93, Shr/W-C-60, I/P-22. Varietas kedelai Burangrang (berumur genjah) dan Wilis (berdaya hasil tinggi) digunakan sebagai pembanding.

Hasilnya, kata dia, Shr/W-C-60 berpotensi menghasilkan hingga 3 ton per hektare dalam kondisi optimal, melebihi potensi rata-rata hasil biji di 16 lokasi yang sebanyak 2,5 ton per hektare.

“Produktivitas hasil panen selama masa pengujian memang tinggi dan lebih banyak daripada lima varietas kedelain lainnya yang dilepas pada periode 1982-2008, yakni Lokon (1982), Tidar (1987), Malabar (1992), Meratus (1998), Gepak Kuning (1998).

Kelima varietas itu mempunyai daya hasil antara 1,40 sampai 2,22 ton per hektare, berumur di bawah 76 hari, dan ukuran biji antara 8,25 sampai 10,76 gram per 100 biji.

Keunggulan galur harapan Shr/W-C-60 yang lain adalah memiliki umur masak super genjah selama 73 hari dengan ukuran biji tergolong sedang, 11,92 gram per 100 biji. Selain itu memiliki kelebihan dapat dibudidayakan pada lahan sawah bekas tanaman padi maupun di lahan kering atau tegal, dan agak tahan terhadap hama penyakit seperti ulat grayak, pengisap polong, penggerek batang, dan virus daun CMMV.

Muchlish optimistis varietas Shr/W-C-60 menjadi varietas unggul. Varietas ini diharapkan dapat mempercepat usaha swasembada kedelai pada 2014, sehingga target produksi sebesar 20,05 persen bisa dicapai. Dengan demikian pada 2014 diharapkan dapat dicapai angka produksi 2,7 juta ton atau melebihi angka produksi nasional 1 juta ton pada 2009.

Upaya pemuliaan kedelai di Indonesia sudah berlangsung lama sejak 1918. Hingga 2008 telah dilepas 71 varietas kedelai yang 43,67 persen di antaranya memiliki umur masak di atas 85 hari dan sebanyak 18 varietas memiliki umur masak antara 70-80 hari, serta lima varietas lagi memiliki umur masak di bawah 76 hari.

Abdi Purmono

Berita terkait

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

6 jam lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

7 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

9 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

12 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

12 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

23 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

34 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

37 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

37 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya