Burma Bangun Suaka Harimau Terbesar di Dunia  

Reporter

Editor

Kamis, 5 Agustus 2010 12:41 WIB

AP/WWF-PHKA

TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah Burma mendeklarasikan kawasan suaka terbesar di dunia untuk melindungi harimau dari kepunahan. Seluruh kawasan Hukaung Valley di Asia Tenggara akan digunakan sebagai lokasi suaka harimau tersebut.

Deklarasi itu merupakan sebuah langkah maju yang amat penting untuk menyelamatkan harimau, salah satu spesies paling terancam punah di bumi. Jumlah satwa langka itu di alam menyusut tajam dari sekitar 100 ribu ekor seabad yang lalu menjadi kurang dari 3.000 pada saat ini. "Kini Burma menawarkan salah satu harapan terbaik untuk menyelamatkan harimau di Asia Tenggara," kata Colin Poole, Direktur Asia Program Wildlife Conservation Society. "Daerah perlindungan yang baru diperluas di Lembah Hukaung itu akan menjadi batu penjuru bagi konservasi harimau."

Populasi harimau yang tersisa di dunia pada saat ini berada di wilayah-wilayah kecil terisolasi yang terus-menerus menghadapi ancaman dari perburuan ilegal terhadap harimau maupun binatang mangsanya. Suaka alam Hukaung Valley merupakan satu dari sejumlah lokasi habitat harimau yang tersisa dan potensial di berbagai wilayah Asia.

Suaka harimau Hukaung Valley mencakup kawasan hutan seluas 22 ribu kilometer persegi di daerah paling utara negara tersebut. Daerah itu diduga masih dihuni beberapa ratus ekor harimau. Perburuan ilegal baik terhadap harimau maupun binatang mangsanya mengakibatkan anjloknya jumlah mereka di daerah itu, dan sejumlah studi memperkirakan hanya terdapat 50 kucing besar yang tersisa di wilayah tersebut.

Pada 2004, pemerintah Burma telah mencanangkan kawasan seluas 6.500 km persegi di Lembah Hukaung sebagai suaka margasatwa. Namun pencanangan baru ini memperluas kawasan perlindungan itu dengan tambahan area seluas 11 ribu km persegi. Penambahan itu membuat luas kawasan suaka margasatwa itu terbentang 17.477 km persegi, dan menjadi inti suaka harimau Hukaung Valley yang lebih luas.

Advertising
Advertising

Penetapan kawasan itu sebagai daerah perlindungan harimau terjadi setelah Perdana Menteri Burma Thein Sein mengumpulkan 17 anggota kabinetnya untuk terbang ke Lembah Hukaung awal tahun ini untuk menaksir apa yang dibutuhkan kawasan konservasi tersebut dan menyampaikan arti penting kawasan itu bagi harimau dan spesies lainnya.

Pencanangan suaka harimau itu juga turut melindungi bentangan hutan tertutup terakhir di kawasan Indo-Pasifik, yang merupakan salah satu ekosistem terpenting bagi konservasi mamalia besar dalam jangka panjang, seperti harimau, macan dahan, dan gajah Asia. Sekitar 370 spesies burung, termasuk sejenis burung rangkong Aceros nipalensis, yang kondisinya amat kritis, ditemukan di kawasan itu. Dari 13.500 spesies tumbuhan di dunia, sekitar 7.000 di antaranya ditemukan di Lembah Hukaung.

"Saya telah memimpikan hari ini selama bertahun-tahun," kata Alan Rabinowitz, CEO Pantera, sebuah lembaga konservasi kucing liar. "Langkah yang kami buat pada 2004 adalah landasan, tapi melindungi seluruh lembah untuk memastikan harimau dapat hidup dan menjelajah dengan bebas telah mengubahnya secara keseluruhan. Suaka ini salah satu habitat harimau terpenting di dunia, dan saya gembira karena rakyat serta pemerintah Burma memahami betapa penting melestarikannya. "

Para ilmuwan dan ahli konservasi yakin populasi harimau akan pulih kembali bila ancaman terburuk bagi keberadaan mereka, yaitu perburuan ilegal, dihentikan dengan segera dan secara efektif.

TJANDRA l LIVESCIENCE

Berita terkait

Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

6 April 2018

Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

Seorang wanita India bertarung melawan Harimau dengan bersenjatakan tongkat, selamat lalu berselfie dengan luka di sekujur tubuh.

Baca Selengkapnya

Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

27 Mei 2017

Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

Sehari setelah ditemukan pada 24 Mei lalu, anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)akhirnya mati karena dehidrasi berat dan malnutrisi.

Baca Selengkapnya

Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

27 Mei 2017

Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

Ditemukan bukti-bukti bagian tubuh harimau, seperti alat kelamin, kumis dan kulit diambil warga setelah dibunuh dengan tombak dan golok.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

27 Mei 2017

Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

Anak harimau yang ditemukan lemah itu tidak sakit, hanya mengalami dehidrasi yang cukup berat dan terdapat luka di tubuhnya.

Baca Selengkapnya

Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

24 Mei 2017

Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

Harimau Sumatera yang masuk permukiman warga di Indragiri Hilir mulai menyerang ternak, bahkan mengejar warga yang melintas.

Baca Selengkapnya

Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

24 Mei 2017

Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

Seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) masuk ke tengah permukiman warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.

Baca Selengkapnya

Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

3 Mei 2017

Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

Salah satu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) koleksi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi,melahirkan tiga anak.

Baca Selengkapnya

Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

31 Maret 2017

Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung memulai proses pembangunan klinik harimau Sumatera (Phantera tigris sumatra).

Baca Selengkapnya

Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

31 Juli 2016

Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

Saat ini populasi harimau di Indonesia hanya 300-400 ekor.

Baca Selengkapnya

Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

12 Juni 2016

Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

Sejak awal 2016, setidaknya terjadi tiga kasus konflik karena harimau memakan tumbuhan di ladang, juga memangsa sapi warga.

Baca Selengkapnya