Pelikan Pink Nyasar ke Siberia  

Reporter

Editor

Rabu, 17 November 2010 17:49 WIB

Pelikan Pink. foto : asknature.com

TEMPO Interaktif, Barnaul - Sekelompok pelikan merah jambu Afrika, yang tengah bermigrasi kembali ke Afrika, singgah di Siberia, Selasa lalu. Diduga, iklim hangat langka yang melanda kawasan itu membuat burung tersebut tersesat “keluar” dari rute migrasinya.

Kedatangan burung itu mengagetkan penduduk setempat. “Pemandangan yang menakjubkan,” kata Vladimir Pyagin, warga Desa Suslovo di wilayah Altai. “Ketika mendekat, saya sadar mereka adalah pelikan. Semua warga desa mencoba menangkapnya untuk menyelamatkan burung itu dari serangan anjing.”

Warga setempat berhasil menangkap empat burung eksotis itu, dan memindahkannya ke sebuah kebun binatang di Barnaul, 200 kilometer sebelah timur laut desa tersebut. Tiga burung lainnya terbang kembali meneruskan migrasinya.

Bird Conservation Union Rusia mengatakan kelompok burung itu tengah bermigrasi untuk pulang ke daerah asalnya, di Afrika, setelah mengunjungi Kazakhstan. “Ini adalah kasus unik,” kata Alexei Ebel, ketua lembaga konservasi burung itu. “Sejumlah laporan menyatakan pelikan terakhir terbang ke Siberia lebih dari 100 tahun lalu.”

Rusia terkenal dengan temperaturnya yang menusuk tulang, tapi suhu bulan November ini jauh lebih hangat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Temperatur hangat di Altai tahun ini mencapai 5 derajat Celsius, dan memecahkan rekor temperatur terhangat selama ini. Di beberapa wilayah lain di negara itu dilaporkan bahwa beruang dan hedgehog menunda hibernasinya, atau masa tidur panjang selama musim dingin.

Advertising
Advertising

Direktur kebun binatang Barnaul mengatakan pelikan itu akan tetap dipelihara di sana karena khawatir burung itu tak dapat bertahan melewati musim dingin. “Kami belum membicarakan kemungkinan melepas burung itu. Kami tengah mempersiapkan kandang berpenghangat bagi mereka dan membangun kolam di musim semi,” katanya.

Kebun binatang juga meminta saran tentang bagaimana cara memelihara tamu istimewa itu dari Moscow City Zoo. Untuk sementara, burung itu akan diberi makanan mahal, yang terdiri atas ikan mas, pike, dan perch.

Bulu burung yang baru berumur 1 tahun itu masih berwarna abu-abu. Setelah beranjak dewasa, bulu belakangnya akan berubah menjadi merah jambu. “Mereka tersesat dan terbang ke arah yang berlawanan. Bukannya ke Afrika, entah bagaimana mereka memilih daerah Altai.”

REUTERS | TJANDRA

Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.

Baca Selengkapnya

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Baca Selengkapnya