TEMPO Interaktif, Washington - Database McDonald's dibobol hacker. Para peretas itu mengambil data pelanggan waralaba makanan cepat saji itu.
"Kami mengetahui kebocoran ini dari sebuah perusahaan rekanan kami, Arc Worldwide," kata juru bicara McDonald's melalui surat elektronik seperti dikutip dari PC World, hari ini.
Arc Worldwide merupakan perusahaan yang disewa McDonald's untuk mengkoordinir distribusi surat elektronik sekaligus mengelola database pelanggan. Di sinilah diduga informasi konsumen itu dicuri. Oleh karenanya McDonald's mewanti-wanti supaya seluruh karyawannya mewaspadai penggunaan email dan pesan-pesan di situs.
Data yang dicuri adalah profil para konsumen McDonald's yang diminta secara sukarela. Namun di dalamnya tidak ada informasi mengenai nomor kartu kredit atau informasi keuangan yang sensitif.
"Data yang ada terbatas pada usia pelanggan, cara menghubungi pelanggan, preferensi dan informasi umum lainnya," kata juru bicara tadi. Artinya, informasi yang dikumpulkan dari konsumen meliputi nama lengkap, nomor telepon, alamat pos dan alamat e-mail.
"Jangan tanggapi apabila ada yang menghubungi Anda dan mengaku dari McDonald's kemudian meminta informasi pribadi atau keuangan," katanya. Selain data pelanggan yang ada di Amerika Serikat, tak jelas data konsumen dari negara mana saja yang telah dicuri dan berapa jumlahnya. Untuk melacak pembobolan database ini, McDonald's sudah meminta polisi untuk menyelidikinya.
PC World|Rini K
Berita terkait
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada
20 hari lalu
Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada
Baca SelengkapnyaWaspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya
21 hari lalu
Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?
Baca SelengkapnyaBRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan
21 hari lalu
Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaSpesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman
25 hari lalu
Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.
Baca SelengkapnyaPenularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan
27 hari lalu
Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.
Baca SelengkapnyaKetahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah
28 hari lalu
Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.
Baca SelengkapnyaFakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit
29 hari lalu
Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.
Baca SelengkapnyaKenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya
29 hari lalu
Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.
Baca SelengkapnyaWaspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri
31 hari lalu
Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?
33 hari lalu
Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?
Baca Selengkapnya