Ibu Anak Kembar Berumur Lebih Panjang

Reporter

Editor

Kamis, 12 Mei 2011 15:52 WIB

AP/Pablo Martinez Monsivais

TEMPO Interaktif, Salt Lake City - Memiliki dua bayi pada saat yang sama ternyata berasosiasi dengan hidup yang lebih panjang. Studi ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B menyatakan bahwa para ibu anak kembar disebut wanita super bukan karena mengganti popok dapat meningkatkan usia hidup, melainkan karena para ibu itu memiliki fisik yang lebih kuat sejak awal.

Riset itu difokuskan pada kesuburan alami populasi perempuan di Utah pada 1800-an. Oleh sebab itu, hasilnya tak berlaku bagi para ibu anak kembar yang memperoleh keturunan lewat pembuahan secara in vitro (IVF). Penemuan ini mengungkapkan bahwa anak kembar bukanlah peristiwa reproduksi tak disengaja yang menguras energi dan nutrisi sang ibu, melainkan sebuah adaptasi evolusi, yaitu ibu yang sehat mempunyai peluang untuk mewariskan gennya dua kali lipat sekaligus.

“Sebagian besar manusia hanya melahirkan satu bayi. Punya dua sekaligus adalah beban berat,” kata Shannen Robson, peneliti University of Utah, Amerika Serikat. “Anak kembar adalah alat identifikasi perempuan luar biasa, orang yang memiliki fisik di atas rata-rata.”

Kembar identik, yang tercipta ketika satu janin membelah menjadi dua dalam masa perkembangannya, kelihatan tidak teratur. Sebaliknya, kembar fraternal, yang berkembang dari dua telur berbeda yang dilepas dan dibuahi pada saat yang sama, memperlihatkan sejumlah pola yang diwariskan karena ditemukan dalam silsilah keluarga dan dipengaruhi oleh lingkungan. Penelitian ini tidak termasuk bayi kembar yang dihasilkan melalui inseminasi buatan. Kelahiran kembar terjadi 6 dari setiap 1.000 kelahiran di Asia, 10-20 dari setiap 1.000 kelahiran di Amerika Serikat dan Eropa, dan 40 dari setiap 1.000 kelahiran di Afrika.

Untuk meneliti bayi kembar sebelum ditemukannya teknologi reproduksi, tim peneliti menggunakan database populasi Utah, yang mencatat silsilah penduduk Utah hingga awal 1800-an. Dari database itu, mereka memeriksa data perempuan yang lahir antara 1807 dan 1899 serta berusia hingga 50 tahun untuk mengetahui reproduksi para wanita tersebut. Janda dan para istri keluarga poligami dikecualikan.

Advertising
Advertising

Dari 58.786 wanita dalam database itu, 4.603 di antaranya pernah melahirkan setidaknya sepasang anak kembar. Para ilmuwan membandingkan mereka dengan ibu yang melahirkan satu anak. Tak hanya hidup lebih lama, ibu anak kembar juga memiliki usia subur lebih panjang, pulih lebih cepat setelah melahirkan, dan jumlah anak lebih banyak.

LIVESCIENCE | TJANDRA

Berita terkait

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

23 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

1 hari lalu

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

2 hari lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

5 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

9 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

9 hari lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

14 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya