TEMPO Interaktif, San Francisco - Jamur ini ditemukan di dalam hutan hujan, di bawah sebuah pohon, bukan di dasar laut seperti tempat tinggal Spongebob Squarepants, spons bercelana kotak, tokoh dalam film animasi televisi Amerika. Namun bentuknya yang berongga banyak seperti spons amat mirip dengan binatang laut tersebut sehingga spesies baru jamur itu diberi nama Spongiforma squarepantsii.
“Jamur itu ditemukan di hutan Kalimantan,” kata Dennis Desjardin, peneliti San Francisco State University. Dia memperkirakan masih banyak spesies lain, yang memiliki karakter unik dalam dunia jamur, belum ditemukan hingga saat ini.
Berbentuk seperti spons laut, S. Squarepantsii ditemukan pada 2010 di the Bukit Lambir di Sarawak, Malaysia. Spesies jamur itu memiliki warna jingga terang, meski warnanya dapat berubah menjadi ungu bila diperciki zat kimia kuat. Baunya sepintas seperti buah-buahan atau bau jamur yang sangat tengik,” kata Desjardin dan timnya dalam jurnal Mycologia.
Di bawah mikroskop pemindai elektron, area penghasil spora pada jamur itu tampak seperti tube sponge di dasar laut, sehingga para ilmuwan memperoleh gagasan untuk menamainya seperti Bob, si spons laut yang terkenal itu.
SCIENCEDAILY | TJANDRA
Berita terkait
Prodi Biologi UGM Terbaik di Indonesia QS WUR 2024 Disusul UI, Unair, dan IPB
21 hari lalu
Kampus UGM, UI, Unair, dan IPB masuk daftar prodi biologi terbaik di dunia versi QS WUR 2024.
Baca SelengkapnyaProdi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya
21 hari lalu
Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.
Baca SelengkapnyaProgram Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya
24 hari lalu
Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.
Baca SelengkapnyaPolusi Udara Dapat Mengubah Aroma Bunga, Membuat Bingung Serangga
20 Februari 2024
Polusi udara telah mendegradasi senyawa kimia di balik aroma memikat bunga-bunga. Simak hasil studi tim peneliti di Amerika Serikat ini.
Baca SelengkapnyaKatak Langka Penuh Bintik Seperti Mutiara Ditemukan di Pegunungan Sanggabuana
11 September 2023
Katak langka ini berwarna oranye kecokelatan. Tubuhnya dipenuhi bintik putih seperti mutiara dan berkilau saat disorot cahaya senter.
Baca SelengkapnyaOrca di Eropa Diduga Ajarkan Sesamanya untuk Serang Kapal Layar
23 Mei 2023
Laporan-laporan tentang pertemuan dengan orca yang agresif di lepas pantai Iberian mulai muncul pada Mei 2020, dan belakangan menjadi lebih sering.
Baca SelengkapnyaBedah dan CT Scan Ungkap Ular Betina Punya 2 Klitoris
16 Desember 2022
Ini adalah bukti resmi pertama organ genital ular betina.
Baca SelengkapnyaIg Nobel Bidang Fisika 2022: Penelitian Kenapa Bebek Berenang Berbaris
21 September 2022
Ig Nobel diberikan kepada penelitian-penelitian yang dianggap paling aneh, konyol dan unik yang membuat 'tertawa namun kemudian berpikir'.
Baca SelengkapnyaJeff, Peraih Medali Olimpiade Biologi di Armenia: 48 Jam Sehari Tak Cukup
23 Juli 2022
Jefferson peraih medali perunggu di olimpiade Biologi internasional di Armenia sudah merantau sejak SD. Memiliki segudang prestasi.
Baca Selengkapnya3 Kampus di Indonesia Terbaik di Bidang Biologi
16 Juni 2022
Di urutan ke-2 dan ke-3 ada Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia sebagai kampus terbaik di bidang Biologi. Kampus mana yang pertama?
Baca Selengkapnya