NEC Tawarkan Solusi Komputasi Awan untuk Pertanian

Reporter

Editor

Selasa, 12 Juli 2011 14:48 WIB

Reuters/Toru Hanai

TEMPO Interaktif, Jakarta - NEC, perusahaan teknologi asal Jepang, menghadirkan layanan komputasi awan untuk sektor pertanian. Menurut Presiden Direktur NEC Indonesia, Tsukamoto Takeshi, kegiatan di bidang agrikultur sangat potensial untuk memanfaatkan cloud computing.

"Bagi kami, solusi agrikultur menjadi tantangan tersendiri," kata Takeshi dalam acara "Pameran Solusi Total NEC" di Jakarta, Selasa, 12 Juli 2011.

Menurut Takeshi, teknologi komputasi awan untuk sektor pertanian dapat digunakan misalnya untuk memantau pasokan bahan pangan, seperti sayur-mayur dan buah-buahan, ke pasar di sekitarnya. Dengan sistem pemasaran seperti ini, kata Takeshi, kendala dalam alur distribusi bisa teratasi.

Dia menambahkan, penggunaan teknologi cloud computing juga bisa diterapkan pemerintah daerah untuk mengetahui total kebutuhan pangan wilayahnya dibandingkan dengan sebaran penduduk dan mengatur distribusinya. "Pemerintah juga bisa menggunakannya sebagai pasar online," ujarnya.

Takeshi mengatakan, salah satu sektor agrikultur yang diharapkan mengadopsi layanan komputasi awan adalah perusahaan perkebunan. Ambil contoh perusahaan perkebunan sawit atau karet. Perusahaan itu bisa menggunakan teknologi ini untuk memantau perkembangan tanaman dan mengetahui ketersediaan bahan baku.

"Solusi agrikultur ini bisa digabungkan dengan solusi manufacturing untuk kelanjutannya," kata Takeshi. Salah satu negara yang sukses dengan sistem komputasi awan untuk pertanian, ujar dia, adalah Amerika Latin.

Selain menawarkan solusi teknologi informasi untuk bidang pertanian, NEC juga memberikan layanan cloud computing untuk ritel, manufaktur, dan keamanan publik. Di Indonesia, teknologi NEC sudah digunakan oleh 3 perusahaan operator selular, seperti Telkomsel, Indosat, dan XL. Salah satu layanan yang digunakan adalah menara trasmisi atau BTS.

Adapun untuk keamanan publik, NEC memperkenalkan berbagai perangkat pemindai wajah dan sidik jari.

RINI K









Berita terkait

Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

9 Mei 2017

Kepala BNPB: Indonesia Harus Punya Sistem IT Bencana

Kepala BNPB Willem Rampangile menyatakan Indonesia perlu investasi pengembangan teknologi informasi kebencanaan.

Baca Selengkapnya

Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

6 April 2017

Google Investasi Kabel Bawah Laut Singapura-Jakarta-Australia

Google mengumumkan investasi kabel bawah laut yang menghubungkan Singapura ke Perth dan Sydney di Australia dengan cabang Jakarta.

Baca Selengkapnya

Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

19 Februari 2017

Oleh-oleh Rombongan Wali Kota Risma-ITS dari San Fransisco

Sepulang dari Amerika Serikat, ITS akan menindaklanjutinya dengan melakukan kerja sama kongkrit.

Baca Selengkapnya

Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

1 Februari 2017

Silicon Valley Bersiap Pindahkan Pekerja ke Kanada

Pengusaha Silicon Valley memfasilitasi perusahaan AS membuat
anak perusahaan dan memindahkan karyawan ke Vancouver, Kanada.

Baca Selengkapnya

Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

18 Januari 2017

Hybrid Cloud Lebih Diminati Perusahaan Indonesia, Kenapa?

Pemimpin IT lebih pilih komputasi hybrid untuk perusahaannya bertransformasi digital

Baca Selengkapnya

Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

18 Januari 2017

Pemimpin TI di Indonesia Prioritaskan Hybrid Cloud

Permintaan akan pendekatan hybrid yang lebih terintegrasi semakin
menguat.

Baca Selengkapnya

Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

16 November 2016

Buka Kantor Baru, Google Investasi Rp 17 Triliun di Inggris

CEO Google Sundar Pichai mengatakan Inggris adalah salah satu pasar terbesar Google.

Baca Selengkapnya

NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

31 Oktober 2016

NTT Communications Luncurkan Jaringan Kabel Optik Bawah Laut

NTT Communications Corporation (NTT Com), anak perusahaan solusi TIK dan komunikasi internasional NTT (NYSE:NTT) Group, meluncurkan APG.

Baca Selengkapnya

Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

23 Agustus 2016

Canggih, Sistem Cloud Kini Sudah Ada dalam Jaket

Sistem ini memudahkan pengoperasian perangkat pintar dalam kondisi sulit, seperti bencana atau perang.

Baca Selengkapnya

Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

30 Juni 2016

Kabel Jepang-AS Kapasitas 60 Terabit Per Detik Beroperasi

Kabel bawah laut Jepang-AS memiliki koneksi 10 juta kali lebih cepat dari kabel standar saat ini.

Baca Selengkapnya