TEMPO Interaktif, Jakarta - Pertarungan Apple dengan Samsung berlanjut di Korea Selatan. Di Negeri Ginseng itu Samsung bakal menggugat Apple dengan tuduhan menjiplak teknologi nirkabelnya.
Dalam gugatan tersebut Samsung mencoba "membalas" tindakan Apple yang sampai mengajukan permohonan mendesak pengadilan Jerman untuk melarang penjualan produk Samsung di seantero Eropa, kecuali Belanda. Kalau menengok kembali ke acara pameran elektronik IFA 2011 di Berlin, Jerman awal bulan ini, hanya Samsung yang absen dalam memamerkan produknya karena perintah pengadilan.
Ketika seluruh perusahaan elektronik berlomba-lomba memamerkan produknya, Samsung malah batal memperkenalkan tablet terbaru Galaxy Tab 7,7 inci. Di Australia, Samsung sampai dua kali menunda peluncuran Galaxy Tab 10,1 inci.
Melalui Pengadilan Federal Australia di New South Wales, Samsung kemudian balik menggugat Apple dengan menyatakan perusahaan itu telah melanggar tujuh paten jaringan nirkabel milik Samsung yang diterapkan di iPhone 4 dan iPad 2.
Kali ini Samsung kembali menggencarkan langkah hukumnya di pengadilan Korea Selatan. Jauh sebelum Apple resmi meluncurkan iPhone 5, Samsung berupaya supaya otoritas Korea Selatan melarang penjualan ponsel Apple generasi kelima itu.
Menurut sumber Korean Times, jika benar iPhone 5 sampai dilarang masuk ke Korea Selatan, Apple akan kehilangan salah satu pasar ponsel yang paling potensial. Alasannya, meski populasi di negara ini sekitar 50 juta orang, Korea Selatan adalah negara dengan koneksi Internet yang cukup baik dibandingkan negara lain di seluruh dunia.
Lalu apa yang akan dilakukan Apple jika iPhone 5 benar-benar dilarang masuk ke Korea Selatan? Kita simak perkembangan selanjutnya.
ZDNET | RINI KUSTIANI
Berita terkait
56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara
34 hari lalu
Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja
6 Februari 2024
Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.
Baca SelengkapnyaJanji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi
5 Februari 2024
Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM
5 Februari 2024
Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter
5 Februari 2024
Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.
Baca SelengkapnyaTeknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru
4 Februari 2024
Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaGalaxy AI Akan Hadir di Indonesia, Samsung Beberkan Sejumlah Fakta Ini
12 Januari 2024
Samsung Galaxy AI akan hadir di Indonesia dalam waktu dekat. Pengumuman peluncuran ini disampaikan melalui laman resmi Samsung.
Baca SelengkapnyaPonsel Samsung Galaxy S23 FE, Bikin Auto Win Main Gim
26 Desember 2023
Samsung Galaxy S23 FE (Fan Edition) disebut sangat cocok dipakai untuk bermain gim.
Baca SelengkapnyaBlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber
21 Desember 2023
BlackBerry secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan layanan keamanan siber di tengah maraknya ancaman online.
Baca SelengkapnyaAI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan
8 Desember 2023
Data Tracxn Technologies Limited yang mencatat hingga Juni 2023 ada 198 startup Indonesia yang memanfaatkan AI dalam penyediaan layanannya.
Baca Selengkapnya