Air Laut Dalam, Sumber Air Minum Kaya Nutrisi  

Reporter

Editor

Senin, 10 Oktober 2011 21:08 WIB

AP/Heng Sinith

TEMPO Interaktif, Bogor - Air laut dalam (ALD) ternyata dapat dimanfaatkan sebagai sumber air minum setelah melalui proses desalinasi (pemisahan garam dari air). Bahkan air laut dalam lebih kaya nutrisi dan mineral, terutama air laut yang dipengaruhi pergerakan laut Arus Lintas Indonesia (Arlindo).

"Kandungan mineralnya setelah diolah dengan baik untuk suplai air minum sangat bermanfaat terhadap kelangsungan dan kesehatan tubuh manusia," kata Profesor Bonar Pasaribu, peneliti Departemen Ilmu dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Bonar menyatakan penyediaan air mineral laut dalam sangat strategis untuk mengantisipasi krisis air bersih di masa mendatang. Sekitar 40 persen wilayah perairan Indonesia adalah ALD, dengan kedalaman 200-600 meter.

"Pemanfaatan ALD setelah proses desalinasi memberi hasil sampingan, berupa garam kualitas tinggi," ujarnya dalam acara Coffee Morning bertema "Air Laut Dalam Solusi Alternatif Krisis Air Minum" di kampus IPB Baranangsiang Bogor, Kamis pekan lalu.

Peneliti ALD sejak 2009 itu menambahkan, air laut dalam yang berpotensi sebagai air minum disedot dari kedalaman lebih dari 300 meter, di bawah lapisan termoklin dan eufotik. Suhu air pada kedalaman tersebut berkisar 10 derajat Celsius. Airnya bersih, stabil, kaya nutrien, dan mineral.

"Kondisi ALD berbeda dengan air laut permukaan yang dipengaruhi fotosintesis, pencemaran, suspensi sedimen, dan algal bloom," ujar Bonar. "Jadi, ALD layak untuk sumber air minum."

Potensi berlimpah sumber air laut dalam ini sudah dimanfaatkan sejumlah negara besar sejak 20 tahun silam, seperti di Jepang dan Hawaii. Sedangkan di Korea Selatan, Taiwan, dan India sudah dikembangkan sejak 5 tahun lalu.

"Di Indonesia, kami sudah menginvestasikan dana Rp 5 miliar untuk pengembangan pabrik ALD di Bali. Kapasitas produksi per hari sebanyak 3 juta ton," kata Bonar.

Air laut dalam itu dikemas dalam botol berukuran 500 mililiter dan diberi nama Oceanic.

Bonar mengatakan apa yang dilakukan tim peneliti IPB tersebut adalah memberikan peluang baru kepada pemerintah dalam mengatasi krisis air minum, yang sudah terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. "Pemerintah tinggal membiayai," katanya. "Secara keilmuan dan teknis, kami siap bantu."

ARIHTA U SURBAKTI

Berita terkait

Daftar 5 Kandungan Mineral dalam Air Mineral yang Bermanfaat untuk Tubuh

25 Oktober 2023

Daftar 5 Kandungan Mineral dalam Air Mineral yang Bermanfaat untuk Tubuh

Air mineral mengandung sejumlah jenis mineral yang berguna untuk menunjang kesehatan.

Baca Selengkapnya

Pemalsuan Air Mineral 2Tang Terungkap, Begini Modusnya

28 September 2018

Pemalsuan Air Mineral 2Tang Terungkap, Begini Modusnya

Pemalsuan itu sudah berjalan dua bulan dengan memanfaatkan botol galon kosong yang memiliki merek 2Tang.

Baca Selengkapnya

Pegawai Pemerintah Bekasi Dipaksa Berhenti Produksi Sampah Plastik

26 September 2018

Pegawai Pemerintah Bekasi Dipaksa Berhenti Produksi Sampah Plastik

Pemerintah Kota Bekasi melarang air mineral dalam kemasan gelas maupun botol plastik dalam setiap rapat untuk memangkas sampah anorganik.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Air Mineral Ini Akan Tambah Produksi Air Kemasan

13 Desember 2016

Perusahaan Air Mineral Ini Akan Tambah Produksi Air Kemasan

Perusahaan barang-barang konsumsi ADES berencana untuk menambah kapasitas air minum dalam kemasan untuk meningkatkan penjualan.

Baca Selengkapnya

Palsukan Aqua Galon, Ini Modal RAS Agar Untung Besar  

8 Juni 2016

Palsukan Aqua Galon, Ini Modal RAS Agar Untung Besar  

Untuk menjalankan aksinya, RAS menggunakan air sumur yang sudah difilter.

Baca Selengkapnya

Waspadai Air Mineral Mengandung Bakteri Berbahaya

27 Juni 2015

Waspadai Air Mineral Mengandung Bakteri Berbahaya

Warga Kota Ternate, Maluku Utara diminta mewaspadai air mineral dalam kemasan galon yang mengandung bakteri.

Baca Selengkapnya

40 Persen Air Isi Ulang Tak Layak Konsumsi  

25 Juli 2013

40 Persen Air Isi Ulang Tak Layak Konsumsi  

Saat ini ada sekitar 3 ribu depo isi ulang air minum yang beroperasi di Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.

Baca Selengkapnya

Kota Ini Melarang Penjualan Botol Air Mineral

3 Januari 2013

Kota Ini Melarang Penjualan Botol Air Mineral

Warga Kota Concord diimbau agar meminum air keran yang aman dikonsumsi manusia.

Baca Selengkapnya

Walhi: Monopoli Air Rusak Lingkungan  

22 Maret 2012

Walhi: Monopoli Air Rusak Lingkungan  

Ketika biaya operasional mahal, katanya, masyarakat pun harus merogoh saku lebih dalam lagi untuk bisa menikmati air bersih.

Baca Selengkapnya

Air Kemasan Galon Langka di Jakarta

1 September 2011

Air Kemasan Galon Langka di Jakarta

Saat Lebaran, pembelian air minum kemasan galon menurun seiring dengan banyaknya warga Jakarta yang mudik.

Baca Selengkapnya