TEMPO Interaktif, "Saya tidak akan tidur satu ruangan dengan perangkat digital saya."
Itulah saran yang disampaikan Daniel Sieberg melalui bukunya The Digital Diet. Buku ini ditujukan bagi mereka yang sudah kecanduan perangkat digital.
Beberapa gejala yang menandakan Anda sudah kecanduan perangkat digital antara lain:
- Dorongan untuk segera mengambil ponsel padahal saat itu Anda sedang bercakap-cakap langsung dengan orang lain.
- Mengetik pesan sembari mendengarkan ucapan anak, tapi Anda tak dapat mengingat apa yang barusan disampaikan anak kepada Anda.
- Ragu-ragu terhadap suatu kejadian sampai Anda mempostingnya di Facebook atau Twitter.
- Merasa terisolasi dan cemas jika Anda sedang offline dalam jangka waktu tertentu.
- Ketika berkumpul bersama keluarga, setiap orang justru memperhatikan gadget masing-masing dan tak memedulikan satu dan lainnya.
Sieberg selama ini dikenal sebagai seorang pengajar dan penulis di bidang teknologi. Dia selalu menjadi yang pertama memiliki perangkat portabel baru.
Menurut Sieberg, ketergantungan kini bukan saja dirasakan oleh mereka yang sering mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan alkohol, misalnya.
"Kecanduan perangkat digital juga bagian dari definisi adiktif ketika seseorang secara sadar atau tidak sadar tengah 'menderita' karena sesuatu hal yang harus dikurangi, tapi dia tak mampu melakukannnya," kata Sieberg seperti dikutip CNN, Selasa, 1 November 2011.
Bahkan ketika terbangun di malam hari, Sieberg menyempatkan diri memeriksa sekali lagi gadget-nya sebelum tidur kembali.
"Saya sering merasakan, apa yang saya lewatkan. Saya ketinggalan informasi apa?" ujarnya.
Padahal, menurut dia, ketika seseorang menghabiskan waktunya di dunia digital, sebenarnya orang itu telah kehilangan sesuatu di dunia nyata.
"Anda tahu bahwa Anda berada dalam masalah ketika kakimu sudah menapak di jalan teknologi yang terasa seperti pasar isap," kata dia lagi.
Dalam The Digital Diet, Sieberg menuliskan langkah-langkah detoksifikasi bagi mereka yang sudah kecanduan gadget.
Cara pertama yang disarankan adalah mematikan semua perangkat ketika Anda tidur. "Kamu akan tidur lebih baik," tutur dia. "Saya tidak akan tidur satu ruangan dengan perangkat digital saya."
Sekarang Sieberg mengenyahkan semua perangkat digitalnya, apakah itu laptop, tablet, ponsel, atau apa pun yang memiliki layar portable ke ruangan lain sebelum ia tidur.
Menurut dia, kecanduan gagdet bisa mengakibatkan seseorang tidak lena di alam tidurnya, sehingga tidak bisa berdamai dengan dunia nyata.
Ketika tidur dia bahkan tidak mengisi baterai ponselnya di dalam kamar. "Kalau gadget itu ada di sana, saya pasti tergoda untuk menyalakannya dan bermain-main dengannya," katanya.
Dorongan untuk membuat buku tentang kecanduan perangkat digital ini, menurut Sieberg, lahir karena semakin banyak orang yang tidak memedulikan orang-orang di sekitarnya. "Lihat saja anak-anak yang berjalan sambil menatap layar ponsel mereka," ujarnya.
Sieberg berpendapat sebenarnya mereka hanya ingin menunjukkan bahwa mereka tidak takut perubahan, tetap rasional, dan tak ingin ketinggalan zaman.
Bahkan ada sebagian orang yang "mati gaya" apabila berada jauh dari gadget mereka. Ketika tidak berada di dekat laptop, ponsel, atau tabletnya, mereka merasa gugup, mudah marah, dan terasing dari dunia nyata.
Apakah Anda sudah dalam taraf kecanduan gadget?
CNN | RINI KUSTIANI
Berita terkait
Oppo, Merek Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia
14 November 2017
Pangsa pasar Oppo Electronics mencapai 24 persen, terpaut 8 persen dari pemimpin pasar.
Baca SelengkapnyaAnak Suka Main Gadget, Kapan Waktunya Periksa Mata
30 Oktober 2017
Untuk mengurangi pemakaian gadget dan pengaruhnya pada mata, ajak anak beraktivitas di luar ruangan.
Baca Selengkapnya2 Gangguan Perilaku Anak yang Candu Gadget
21 Oktober 2017
Kondisi anggota keluarga yang berjarak satu sama lain gara-gara gadget disebut technoference.
Baca SelengkapnyaJawab Pertanyaan Ini Tanda Ayah Bunda Mencandu Gadget
21 Oktober 2017
Ayah bunda harus tahu, gara-gara gadget, anak merasa bersaing dengan teknologi demi menarik perhatian orang tua.
Baca SelengkapnyaAnak Candu Gadget? Atasi dengan 'Deal Bersama'
20 Oktober 2017
Tips bagaimana berkompromi antara orang tua dan anak soal gadget
Baca SelengkapnyaMau Beli Headphone? Simak Ini, Suaranya Sejernih Berlian
16 Oktober 2017
Headphone ini disebut sebagai beberapa headphone bluetooth terbaik yang ada di pasaran. Harganya 7 jutaan
Baca SelengkapnyaWaspada Ada Situs Penipuan Mencatut JD.ID, Jual Samsung S7 2 Juta
14 Oktober 2017
Situs penipuan mencatut nama dan logo JD.ID yakni www.jd.id-promo-murah.com.
Baca SelengkapnyaSehari, Anak Usia 2-5 Tahun Maksimal 1 jam Bermain Gawai
30 September 2017
Steve Jobs dan Bill Gates membatasi anak-anak mereka dalam bermain gawai.
Baca SelengkapnyaPonsel Aman dari Kuman dengan Menggunakan PhoneSoap
25 September 2017
Selain membersihkan ponsel dengan inovasi sinar ultraviolet, PhoneSoap juga membuat ponsel terisi penuh.
Baca SelengkapnyaXiaomi Mi A1 Dirilis di Indonesia, Apa Kelebihannya?
20 September 2017
Xiaomi merilis ponsel terbarunya Mi A1 di Jakarta, yang dibandrol dengan harga Rp 3,09 juta.
Baca Selengkapnya