TEMPO Interaktif, Jakarta - Anugerah Habibie Award 2011diberikan kepada dua ilmuwan senior Indonesia, Soekarja Somadikarta dan Sajogyo. Masing-masing ilmuwan ini bergelut di bidang ornitologi dan sosiologi.
Menurut Yayasan Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi selaku panitia penjurian Habibie Award, anugerah tahun ini diberikan karena kedua ilmuwan memenuhi beberapa kriteria mencakup inovasi, manfaat bagi masyarakat, promosi keilmuan, prestasi, dan konsistensi. Dari 19 orang yang diusulkan sebagai peraih penghargaan, hanya dua orang yang dinilai memenuhi keseluruhan kriteria. Kebetulan, kedua ilmuwan ini sudah memasuki masa sepuh.
"Seleksi pemenang dilakukan ketat oleh 21 juri yang berpredikat guru besar," ujar Ketua Yayasan SDM-Iptek Wardiman Djojonegoro saat jumpa pers di Gedung Habibie Center, Jakarta, Selasa, 8 November 2011.
Soekarja Somadikarta, kelahiran Bandung 21 April 1930, merupakan guru besar biologi di Fakultas MIPA Universitas Indonesia. Ia memperoleh gelar doktor dari Freie University Berlin, Jerman. Selama hampir setengah abad, ia mengabdikan diri untuk mempelajari dan memperkenalkan ilmu burung (ornitologi) di Indonesia. Berbagai karya ilmiahnya terbit di berbagai jurnal internasional.
Kegiatan penelitian juga ia lakukan di luar negeri. Beberapa institusi prestisius seperti Harvard University, The British Natural History Museum, Nationaal Natuurhistorisch Museum Leiden, dan Museum National d'Histoire Naturelle Paris, pernah mengundangnya sebagai peneliti tamu.
Pengabdiannya terhadap ilmu burung juga membuat dia memperoleh berbagai pengakuan internasional. Soekarja saat ini menjadi anggota kehormatan di The British Ornithologist Union dan pernah menjadi Presiden Kehormatan pada kongres internasional lembaga ini.
Peraih anugerah berikutnya, Sajogyo, merupakan ahli sosiologi yang mengkhususkan diri pada ekonomi pertanian. Pria kelahiran Karanganyar, 21 Mei 1926 ini merupakan pencetus Garis Kemiskinan Sajogyo.
Meski gelar sarjana diraihnya dari Fakultas Pertanian Universitas Indonesia, Sajogyo aktif di bidang sosiologi. Doktor dari UI ini punya posisi unik dalam dunia sosiologi, karena giat mempelajari sosiologi pertanian pedesaan. Ia mampu mendobrak perdebatan mengenai definisi kemiskinan dengan menawarkan definisi yang diterima luas.
Kelompok miskin menurut dia adalah rumah tangga yang mengkonsumsi pangan kurang dari nilai tukar 240 kilogram beras setiap tahun per kepala di pedesaan atau 369 kilogram setiap tahun per kepala di perkotaan. Dari sini, sosiologi mengenal istilah Garis Kemiskinan Sajogyo.
Sajogyo juga bergabung sebagai akademisi yang mengkritik program revolusi hijau yang merugikan petani gurem. Melalui naskah berjudul "Modernization Without Development in Rural Java" yang ditampilkan di seminar Food and Agriculture Organization (FAO) di Bangkok pada tahun 1973, ia menyinggung ketimpangan penguasaan tanah oleh petani kakap yang menyebabkan petani miskin kekurangan lahan.
Kritik atas modernisasi yang tidak memakmurkan ini, dia meminta pemerintah menyediakan program khusus yang memberikan kesempatan lebih besar kepada petani gurem. Sajogyo kemudian dikenal sebagai orang yang mengembangkan sosiologi masyarakat terpinggirkan.
Habibie Award rencananya akan diserahkan pada tanggal 10 November 2011 di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta. Menurut rencana, acara ini juga akan diisi oleh orasi ilmiah oleh Frans Magnis Suseno, peraih anugerah khusus Habibie Award tahun sebelumnya.
ANTON WILLIAM
Berita terkait
IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI
1 hari lalu
IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI
Baca SelengkapnyaInovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024
4 hari lalu
Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.
Baca SelengkapnyaWartawan Perang Semyon Yeryomin Dapat Penghargaan dari Moskow
5 hari lalu
Wartawan Semyon Yeryomin gugur akibat serangan drone Ukraina pada akhir pekan lalu. Dia mendapat penghargaan dari Moskow
Baca Selengkapnya13 Bom di Jakarta Menerima Penghargaan Ho Chi Minh City International Film Festival
9 hari lalu
Film 13 Bom di Jakarta menerima dua penghargaan bergengsi dari Ho Chi Minh City International Film Festival
Baca SelengkapnyaMengenal Ragam Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan TNI
9 hari lalu
Gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan TNI memiliki makna yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.
Baca SelengkapnyaMengenal Bintang Jalasena, Penghargaan TNI AL yang Berjiwa Kesatria
9 hari lalu
Tak hanya prajurit TNI AL, Bintang Jalasena juga diberikan kepada WNI bukan prajurit, bahkan WNA yang telah berjasa.
Baca SelengkapnyaTak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?
11 hari lalu
Tak semua hadiah yang diterima seperti yang diharapkan atau bahkan kita sama sekali tak suka barang yang diberikan. Apa yang harus dilakukan?
Baca SelengkapnyaTelkom Indonesia Raih Penghargaan Linkedin Top Companies 2024
11 hari lalu
Telkom Indonesia kembali meraih penghargaan sebagai tempat kerja terbaik untuk mengembangkan karier versi LinkedIn Top Companies 2024.
Baca SelengkapnyaBank Mandiri Kembali Gelar Kampiun LinkedIn Top Companies 2024
11 hari lalu
Bank Mandiri konsisten melengkapi dan mengadopsi berbagai elemen best practices dalam pengelolaan SDM
Baca SelengkapnyaPakar Tak Anjurkan Hadiahi Diri dengan Makanan, Ini Alasannya
12 hari lalu
Anda mungkin merasa perlu menghadiahi diri dengan makanan enak setelah hari berat dan panjang. Namun pakar mengingatkan cara ini tak baik buat mental.
Baca Selengkapnya