TEMPO Interaktif, Jakarta - Survey terakhir yang dilakukan Kaspersky Lab menyebutkan bahwa 91 persen perusahaan mengalami setidaknya satu kali insiden keamanan teknologi informasi (TI) dalam setahun terakhir.
Sepertiga dari responden pernah kehilangan data akibat infeksi malware. Perkembangan malware tahun ini juga meningkat pesat, sehingga perusahaan diharapkan makin waspada dengan ancaman serangan cyber.
"Satu malware baru muncul tiap 1,2 detik," ujar Gun Suk Linh, Director Corporate Sales APAC Kaspersky Lab dalam jumpa pers di Le Meridien, Jakarta, Rabu, 23 September 2011.
Untuk mengantisipasi pesatnya ancaman serangan cyber, Kaspersky Lab hari ini meluncurkan Kaspersky Endpoint Security 8 untuk Windows dan Kaspersky Security Center 9, yang merupakan perlindungan terbaru dan konsol manajemen menyeluruh yang ditargetkan untuk pelanggan korporat.
Kaspersky Endpoint Security 8 merupakan kelanjutan dari Kaspersky Administration Kit, yang dilengkapi dengan beberapa fitur terbaru untuk pengawasan dan pengelolaan yang menyeluruh, baik dalam lingkungan fisik maupun virtual.
Fitur utama yang ditawarkan antara lain enhanced protection, engine anti virus terbaru dengan pattern-based signature yang ditingkatkan sehingga dapat mendeteksi malware secara lebih efisien.
Selain itu, terdapat pula modul system watcher yang memantau aktivitas program jahat dan memiliki kemampuan untuk membatalkan kerusakan yang diakibatkan program tersebut.
Kaspersky Endpoint Security 8 juga terintegrasi dengan layanan cloud yang disebut Kaspersky Security Network. Ini merupakan database ancaman berbasis cloud, yang mengumpulkan dan saling bertukar informasi, file, reputasi URL maupun informasi malware secara real-time.
"Manfaat yang bisa diambil adalah waktu yang dihabiskan untuk menangani malware bisa dipersingkat dari dua jam menjadi beberapa puluh detik saja," ujar Peter M. Beardmore, Senior Director of Product Marketing Kaspersky.
Solusi ini juga memberikan keleluasaan bagi pengguna untuk mengontrol standar keamanannya, seperti memantau, membatasi, hingga memblokir, aktivitas aplikasi tertentu dengan menggunakan fitur Application Control dan Whisteling.
RATNANING ASIH
Berita terkait
Pembaruan Keamanan Twitter Cegah Konten Kasar
2 Maret 2017
Twitter menyediakan lebih banyak metode untuk mengendalikan
pengalaman para penggunanya.
Empat Langkah Hindarkan Ponsel dari Ancaman Spyware
30 Januari 2017
Spyware bisa menyusup ke aplikasi, lalu menyembunyikan diri.
Baca Selengkapnya3 Kesalahan Utama dalam Membuat Password Akun Internet
18 Januari 2017
Kata sandi atau password yang sederhana sering jadi penyebab
kerentanan keamanan internet
Peneliti Jepang Salin Sidik Jari dari Foto, Ini Bahayanya
18 Januari 2017
Data sidik jari bisa disalin dari sebuah foto digital seseorang yang berpose dua jari "V" atau tanda damai.
Baca SelengkapnyaPernah Bantu FBI Bobol iPhone, Perusahaan Israel Ini Diretas
16 Januari 2017
Perusahaan Israel, yang pernah mambantu FBI meretas data iPhone, kini terkena peretasan.
Baca SelengkapnyaNorton by Symantec: Ransomware Kian Berbahaya
21 Juli 2016
Angka infeksi ransomware meningkat setiap tahun. Pada 2015,
angka itu mencapai rekornya.
Laman Antivirus Ini Tawarkan Layanan hingga Paska Penjualan
12 April 2016
"Produk reseller kami dukung mulai dari instalasi awal, perawatan, hingga perbaikan,"
Baca SelengkapnyaIni Virus-virus Trojan yang Menyerang Ponsel Android
4 Maret 2016
Virus tersebut banyak menginfeksi perangkat berbasis Android versi 4.4.4 dan sebelumnya.
Honeywell Tawarkan Alat Kendali Anjing Latih ke Polda Metro
22 Februari 2016
Kemampuan K9 bermanfaat sebagai deteksi dini jika lokasi tersebut mengandung gas atau racun.
Baca SelengkapnyaDuh, Situs Setkab.go.id Diretas, Ada Tengkorak & Musik Disko
24 Desember 2015
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengaku sudah mengetahui ihwal peretasan tersebut.
Baca Selengkapnya