TEMPO.CO, Jakarta - WhatsApp mengingatkan kembali bahwa aplikasi perpesanan terpopuler di muka Bumi ini memiliki perlindungan bawaan dengan enkripsi ujung ke ujung. Enkripsi ini memastikan hanya pengirim dan penerima pesan yang bisa membacanya.
Hingga tahun lalu tercatat ada lebih dari 2,4 miliar pengguna aktif WhatsApp. Aplikasi perpesanan gratis milik Meta ini telah diunduh lebih dari lima miliar kali di Android dan iOS. Dengan demikian WhatsApp menjadi aplikasi favorit untuk berbagi aneka obrolan manusia di dunia.
Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Itulah kenapa fitur enkripsi end-to-end yang ada menjadi sangat penting. Dan, dalam rangka Pekan Kesadaran Privasi (6-12 Mei), berikut adalah 5 cara untuk lebih menjaga privasi percakapan di WhatsApp:
1. Lindungi akun dengan kunci sandi dan verifikasi dua langkah:
Setelah mendaftarkan nomor telepon ke WhatsApp, Anda dapat memilih untuk mengatur kunci sandi untuk verifikasi berikutnya. Anda dapat menggunakan Touch ID, Face ID, atau kode sandi perangkat untuk memverifikasi diri dengan kunci sandi.
Aktifkan verifikasi dua langkah untuk memastikan Anda adalah satu-satunya orang yang dapat mengakses akun WhatsApp Anda dan tidak ada orang lain yang dapat membajak atau mengambil alihnya. Setelah diaktifkan, siapa pun yang mencoba masuk menggunakan nomor Anda atau mencoba menyetel ulang akun Anda, akan diminta memasukkan PIN 6 digit. Ini melindungi akun Anda dari serangan phishing dan upaya pengambilalihan oleh penipu.
2. Kendalikan informasi yang Anda bagikan:
Privasi bukan hanya tentang mengamankan pesan; tapi juga tentang memiliki kontrol atas data pribadi. WhatsApp menawarkan pengguna kemampuan untuk mengontrol siapa yang dapat melihat informasi profil mereka, pembaruan status, foto profil, terakhir dilihat, serta siapa yang dapat menambahkan ke grup.
Pengaturan privasi yang detail memungkinkan pengguna untuk dapat memilih kepada siapa mereka membagikan informasi: dengan semua orang, hanya kontak, atau individu tertentu. Dengan membatasi informasi yang dibagikan, Anda dapat membantu melindungi privasi Anda dan mengurangi risiko penyalahgunaan data.
3. Lindungi informasi sensitif pada chat:
Gunakan fitur sekali lihat untuk meningkatkan privasi dalam pengalaman berkirim pesan. Fitur ini memungkinkan pengguna mengirim foto, video, dan pesan suara yang akan hilang dari chat setelah penerima membukanya sekali.
Foto dan video sekali lihat tidak akan disimpan di Foto atau Galeri penerima. Mereka tidak dapat meneruskan, membagikan, atau menyalinnya. Penerima juga tidak akan dapat mengambil jepretan layar atau rekaman layar dari media yang dikirim menggunakan fitur ini.
4. Tambah lapisan keamanan dengan Kunci Chat:
Pengguna dapat menyalakan fitur kunci chat untuk memberikan lapisan privasi tambahan ke chat tertentu. Untuk membaca atau mengirim pesan, Anda harus membuka kunci chat menggunakan autentikasi perangkat, seperti kode sandi telepon, Face ID, sidik jari, atau kode rahasia yang dapat diatur. Chat ini akan dipisahkan dari chat Anda yang lain di folder Chat yang dikunci.
Salah satu tips menambah menjaga kerahasiaan chat di WhatsApp adalah pengguna dapat menyalakan fitur kunci chat . WHATSAPP
Anda juga bisa membuat kata sandi khusus yang berbeda dari kata sandi perangkat Anda untuk melindungi chat yang mengandung informasi pribadi atau keuangan. Kunci Chat melindungi chat paling privat Anda, sehingga orang lain yang menggunakan ponsel Anda tidak akan dapat melihatnya.
5. Lakukan pemeriksaan privasi:
Lakukan pemeriksaan privasi di aplikasi WhatsApp jika masih bingung mengenai pengaturan privasi mana yang sebaiknya digunakan. Dengan demikian, Anda dapat mengetahui lebih lanjut tentang fitur-fitur yang dapat menjaga agar percakapan tetap aman, serta dapat mengaktifkan fitur-fitur yang dibutuhkan, secara praktis dalam satu tempat yang sama.
Pilihan Editor: Libur Cuti Bersama, Simak Prediksi Cuaca BMKG untuk Jabodetabek dari Pagi sampai Malam Ini