Tiga Persen Planet Mars Berpenghuni  

Reporter

Editor

Senin, 12 Desember 2011 16:18 WIB

Kawah es di Planet Mars

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ilmuwan Australia pembuat peta kondisi Mars menemukan adanya kondisi yang memungkinkan makhluk hidup berkembang biak di Planet Merah itu. Hasilnya, sebagian besar Planet Mars dihuni mahkluk hidup.

Charleu Linweaver membuat peta daerah yang di dalamnya memungkinkan aktivitas makhluk hidup di planet tetangga Bumi itu. Tim Lineweaver dari Universitas Nasional Australia membandingkan keadaan suhu dan tekanan Mars dengan Bumi untuk memperkirakan seberapa banyak perbedaan kondisi kedua planet, lalu melihat kemungkinan organisme hidup seperti di Bumi.

Lineweaver yang mempublikasikan temuannya di jurnal ilmuwan Astrobiology, Senin ini, mengatakan bagian wilayah Bumi yang bisa dihuni hanya sekitar satu persen. Ini dihitung dari pusat sampai permukaan atmosfer. Temuannya justru menunjukkan tiga persen dari Planet Mars dihuni makhluk hidup. Cuma, sebagian besar dari mahkluk itu hidup di bawah permukaan.

"Apa yang kami usahakan, sederhananya, adalah mengambil hampir semua informasi yang kami bisa, mengolahnya bersama, dan 'menyatakan apakah lokasi di Mars berpenghuni?'," kata ilmuwan astrobiologi itu kepada AFP.

"Dan jawaban gampangnya adalah iya... Terdapat wilayah yang cukup luas di Mars yang dihuni makhluk hidup."

Mereka meneliti menggunakan contoh sebagai pendekatan, lalu mempelajari tanda-tanda kehidupan dari berbagai sisi tertentu di Mars. Lineweaver menyebut penelitiannya berdasarkan data kompilasi konverhensif dari seluruh planet selama puluhan tahun terakhir.

Data terakhir yang terekam adalah adanya air beku di kawah Mars. Peneliti Universitas Nasional Australia mempelajari seberapa kemampuan Mars menyediakan air yang sama standarnya dengan air di Bumi.

Eksistensi air di permukaan Mars terkendala tekanan rendah lingkungannya. Akibatnya air tak berbentuk cairan. Namun Lineweaver mengatakan kondisinya berbeda dengan bawah tanah. Tekanan tanah membuat air beku mencair sesuai dengan kebutuhannya. Di lokasi tersebut juga cukup hangat pada kedalaman tertentu, untuk bakteria dan mikrooganisme untuk bertahan di dalam planet.

Temperatur rata-rata permukaan Mars sekitar -63 derajat Celsius. Lineweaver mengklaim penelitiannya sebagai estimasi terbaik yang mempublikasikan habitat mikroba di Mars dan temuan penting bagi evolusi manusia dari kehidupan mikroba.

"Ini tidak penting jika Anda ingin menemukan seperti apa hukum fisika dan Anda ingin membicarakan tentang makhluk cerdas yang dapat membangun pesawat luar angkasa," kata dia.

"Jika Anda tertarik pada dasar kehidupan dan seperti apa hidup dimulai di planet lain, itu baru relevan di sini."

TELEGRAPH | PURWANTO

Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

19 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

20 hari lalu

Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

Ia terbang dengan pesawat Soyuz TM-32 bersama kosmonot Rusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ahli fisika rekayasa antariksa ini membayar US$ 20 juta.

Baca Selengkapnya

BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

59 hari lalu

BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

ISRO dan BRIN sepakat untuk berkolaborasi dalam sejumlah sektor, di antaranya Pemeliharaan dan Pemanfaatan Telemetri.

Baca Selengkapnya

Dituduh AS, Rusia Bantah Kembangkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

16 Februari 2024

Dituduh AS, Rusia Bantah Kembangkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Kremlin menolak tudingan Amerika Serikat (AS) bahwa Rusia sedang mengembangkan kemampuan senjata nuklir di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Oxfam: Israel Bunuh 250 Warga Palestina di Gaza Setiap Hari Sejak 7 Oktober

12 Januari 2024

Oxfam: Israel Bunuh 250 Warga Palestina di Gaza Setiap Hari Sejak 7 Oktober

Pembunuhan warga sipil Palestina oleh Israel di Gaza berada pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, kata Oxfam

Baca Selengkapnya

Setelah Roket Vulcan Berhasil Debut, Bagaimana Masalah Pendarat di Bulan?

9 Januari 2024

Setelah Roket Vulcan Berhasil Debut, Bagaimana Masalah Pendarat di Bulan?

Masalah pendarat di bulan mengancam misi setelah roket Vulcan berhasil melakukan debut.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Badai Matahari yang Dikabarkan Bakal Hantam Bumi di akhir 2023

22 Desember 2023

Apa Itu Badai Matahari yang Dikabarkan Bakal Hantam Bumi di akhir 2023

Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini.

Baca Selengkapnya

Pesawat Luar Angkasa Militer AS X-37B Meluncur, Perkiraan Kembali Juni 2026

12 Desember 2023

Pesawat Luar Angkasa Militer AS X-37B Meluncur, Perkiraan Kembali Juni 2026

Pesawat luar angkasa militer Amerika Serikat (AS) X-37B lepas landas dari Florida untuk misi rahasia mereka pada Senin 11 Desember 2023 waktu setempat.

Baca Selengkapnya

5 Negara Kirim Serangga dan Mamalia ke Luar Angkasa, ini Ragam Penelitiannya

12 November 2023

5 Negara Kirim Serangga dan Mamalia ke Luar Angkasa, ini Ragam Penelitiannya

Sejumlah negara mengirim serangga dan mamalia ke luar angkasa untuk diteliti demi ilmu pengetahuan

Baca Selengkapnya

5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

12 November 2023

5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

Dari anjing, monyet hingga lalat buah, sejumlah hewan ini dikirim ke luar angkasa untuk percobaan

Baca Selengkapnya