Ilmuwan Ciptakan Sperma di Luar Testis  

Reporter

Editor

Selasa, 3 Januari 2012 18:09 WIB

uk.health.lifestyle.yahoo.net

TEMPO.CO, - Para peneliti di Jerman dan Israel mengklaim mampu mengembangkan sperma tikus dari beberapa sel germ di tabung laboratorium.

Sebuah tim yang dipimpin Profesor Stefan Schlatt di Muenster University di Jerman mampu mengembangkan sperma dengan menggunakan sel-sel germ. Sel-sel di testis itulah yang bertanggung jawab untuk memproduksi sperma.

Para ilmuwan membuat sperma dengan melingkupi sel-sel germ dalam suatu senyawa khusus yang disebut agar jeli untuk menciptakan lingkungan yang mirip dengan yang ditemukan di testis.

Prof Mahmoud Huleihel, yang juga mengembangkan sperma itu di Ben Gurion University di Bersyeba, Israel, berkata, "Saya percaya pada akhirnya akan mungkin untuk secara rutin mengembangkan sperma laki-laki dengan mengekstraksi jaringan yang mengandung sel-sel germ dari testis pria dan merangsang produksi sperma di laboratorium."

Temuan percobaan sperma itu terungkap dalam sebuah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Nature. Saat ini para ilmuwan yang membuat penemuan itu telah memulai percobaan yang diharapkan mengarah ke 'Holy Grail'--sperma manusia yang tumbuh di luar tubuh manusia.

Stephen Gordon, seorang konsultan infertilitas pria, memuji terobosan itu. "Ini adalah perkembangan yang menakjubkan yang bisa merevolusi perawatan kesuburan dan memungkinkan setiap orang untuk menjadi ayah alami."

"Pria mandul secara alami ingin menjadi ayah dari anak mereka, tetapi pada saat ini harus menerima bahwa itu tidak mungkin. Dengan penemuan ini, hal itu sekarang bisa menjadi sebuah kemungkinan."

Profesor Richard Sharpe, salah satu ilmuwan kesuburan terkemuka di Inggris dari Edinburgh University, yang berharap untuk bekerja pada proyek itu, berkata, "Ini adalah langkah maju yang signifikan menuju pembuatan sperma manusia."

Masalah infertilitas pria telah berkembang selama 50 tahun terakhir dan telah diikuti dengan penurunan besar dalam jumlah sperma pada pria. Hal ini telah dikaitkan dengan faktor-faktor lingkungan seperti polusi dan hormon perempuan yang muncul dalam kemasan plastik.

Mr Gordon, seorang ahli urologi, yang praktek di Epsom Hopsital, Surrey, berkata, "Bahkan dengan teknik microsurgical terbaru kami, ada ribuan laki-laki sehat yang tidak bisa secara alami menjadi ayah dan bergantung pada donasi sperma."

Profesor Huleihel mengatakan timnya sekarang bekerja 'secepat mungkin' untuk mereproduksi keberhasilan mereka pada tikus untuk membantu pria infertil.

"Kami telah menerapkan tes yang sama seperti yang kami lakukan terhadap tikus di laboratorium, menggunakan sel manusia, tapi belum pernah sukses. Kami yakin bahwa jika hal itu dapat dilakukan pada mamalia seperti tikus, maka juga dapat dilakukan pada manusia."

"Kami sedang bereksperimen dengan sejumlah senyawa yang berbeda untuk membuat sel-sel germ berkembang menjadi sperma. Dan kami percaya hal itu akan mungkin.. Dan, mudah-mudahan, segera."

Profesor Huleihel berkata lagi, "Kami mampu memproduksi sperma yang layak yang bisa digunakan untuk membuat bayi tikus. Sperma itu kelihatannya sehat dan tidak rusak secara genetis.."

"Kami memerlukan beberapa tahun untuk mencapai tahap ini sehingga teknik untuk menciptakan sperma manusia tidak akan muncul dalam semalam, tetapi kami telah memulai penelitian itu setelah kesuksesan kami dengan tikus."

Dalam upaya untuk mempercepat upaya pembuatan sperma manusia, tim Profesor Huleihel memulai pembicaraan dengan Profesor Richard Sharpe di Edinburgh University.

Profesor Sharpe berkata, "Apa yang ditunjukkan penelitian ini adalah bahwa hal yang mungkin untuk membuat sperma manusia di luar tubuh. Sel-sel germ hanya perlu lingkungan yang tepat. Itulah bagian yang sulit, membuat mereka berpikir bahwa mereka berada di testis."

Profesor Sharpe percaya bahwa ada salah satu cara yang mungkin. Ia mengusulkan menggunakan tikus hidup sebagai 'rumah' untuk membuat sperma manusia.

"Apa yang Anda akan lakukan adalah mengambil beberapa jaringan testis manusia dengan sel-sel germ dan menempatkannya di bawah kulit tikus dan menggunakannya untuk menetaskan sel."

"Anda kemudian bisa mengekstrak sperma dan menggunakannya dalam perawatan kesuburan. Tapi kita harus menunjukkan bahwa tidak ada sel-sel tikus hadir dalam sperma yang diekstraksi jika kita menggunakan teknik ini dan saya percaya itu mungkin.."

TELEGRAPH | EZ

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya