45 Ribu Akun Facebook Dikunci untuk Hentikan Virus  

Reporter

Editor

Sabtu, 7 Januari 2012 13:30 WIB

Ilustrasi: 2lisan.com

TEMPO.CO, London - Sejak April 2010, Facebook dipusingkan dengan virus bernama Ramnit. Menurut para ahli keamanan komputer, virus tersebut digunakan penjahat cyber untuk mencuri nama pemilik akun dan kata kuncinya (password) dalam transaksi perbankan online.

Namun, berbeda dari virus lainnya, Ramnit bisa mereproduksi dirinya sendiri, tanpa perlu menempel pada program yang ada. "Dengan kemampuan itu, virus Ramnit dapat menyebar dengan cepat secara online," tulis Telegraph.

Dan minggu ini, perusahaan keamanan komputer di Israel, Seculert, menyatakan virus tersebut telah mengancam pengguna Facebook. Sebagian besar yang terancam adalah akun Facebook di Inggris dan Prancis.

"Kami deteksi sekitar 45.000 akun Facebook telah dicuri virus tersebut. Terbanyak di Inggris dan Prancis," kata Seculert di Telegraph.

Virus tersebut, lanjut Seculert, tidak hanya membobol akun pemilik Facebook. Dia juga mengirim pesan berisi tautan ke teman-teman akun Facebook tersebut. "Pengiriman tautan itu mempercepat penyebaran Malware ke akun lainnya," ujar Seculert. Nantinya, data diri pemilik akun itu akan diperdagangkan di pasar gelap online.

Facebook sendiri mengaku telah mengetahui adanya 45 ribu akun yang dicuri virus Ramnit. Puluhan ribu akun tersebut telah dikunci secara otomatis oleh Facebook. Dan para pemiliknya akan dipaksa untuk mengganti kata kunci mereka agar tidak dibobol virus.

"Ahli keamanan kami telah mengkaji data dan memulai perbaikan untuk semua pengguna yang terkena virus untuk menjamin keamanan akun itu. Sejauh ini, kami belum melihat virus merambat di Facebook itu sendiri," kata juru bicara Facebook.

TELEGRAPH | CORNILA DESYANA

Berita terkait

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

22 Februari 2021

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.

Baca Selengkapnya

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

11 Juni 2018

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

31 Mei 2018

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.

Baca Selengkapnya

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

24 Januari 2018

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.

Baca Selengkapnya

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

27 September 2017

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.

Baca Selengkapnya

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

27 Agustus 2017

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.

Baca Selengkapnya

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

10 Agustus 2017

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

10 Agustus 2017

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?

Baca Selengkapnya

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

12 Juli 2017

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality

Baca Selengkapnya

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

7 Juli 2017

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.

Baca Selengkapnya