TEMPO.CO, Jakarta - Twitter rupanya mengejar target bisnis dalam usahanya meluncurkan fasilitas sensor di tingkat negara. "Penyensoran ini lebih dikarenakan alasan bisnis," ujar pengamat media online dari Virtual Consulting, Nukman Luthfie, ketika dihubungi Tempo, Senin, 30 Januari 2012.
Fasilitas ini diharapkan membuat pasar-pasar potensial dunia bisa digarap secara maksimal. "Jadi, misalnya Cina, yang memiliki jumlah pengguna Internet yang cukup banyak dan tingkat informasi yang sedikit tertutup, pasarnya bisa digarap dengan ditawarkannya fasilitas sensor tingkat negara ini," Nukman menjelaskan.
Selama ini Twitter mengaku kesulitan menembus negara-negara yang cenderung tertutup atas arus informasi. "Dengan perbedaan cara pandang mengenai kebebasan berekspresi, mustahil untuk kami (Twitter) masuk ke sana," tulis Twitter dalam blog resminya.
Maka dari itu, dalam pengamatannya, Nukman menilai pengadopsian kebebasan bicara melalui perspektif budaya dan unsur historis lokal menjadi sangat penting. "Jadi bisa eksis di negara mana pun," katanya.
Pada tanggal 26 Januari 2012, Twitter mengumumkan akan mulai melakukan penyensoran. "Mulai hari ini kami memberikan kemampuan pada diri kami sendiri untuk bereaksi memblok konten dalam satu negara. Tapi konten tersebut masih bisa diakses di belahan dunia lainnya," tulisnya dalam blog resminya.
ANANDA PUTRI
Berita Terkait
Steve Jobs Simpan Surat Bill Gates di Ranjangnya
Ada Roket Nyangkut di Tiang Listrik
Wanita Datang Bulan Bisa Diketahui dari Suaranya
Pada 2012, Media Sosial Masih Menggeliat
Berita terkait
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak
3 hari lalu
Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.
Baca SelengkapnyaKapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog
3 hari lalu
Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.
Baca SelengkapnyaIni Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
4 hari lalu
Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.
Baca SelengkapnyaTony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN
8 hari lalu
Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMengenal Teknologi Internet 5,5G, Unduh Film HD Hanya 30 Detik
12 hari lalu
Inovasi teknologi seluler terus bergerak cepat dan membawa pengguna ke ranah 5,5G yang kini sudah mulai dikembangkan dan hadir pertama kali di Cina.
Baca SelengkapnyaFind My Device Luncurkan Fitur Baru, Dapat Lacak HP dalam Kondisi Internet Mati
12 hari lalu
Find My Device telah mengalami peningkatan fitur yang memungkinkan pengguna untuk melacak lokasi perangkat mereka secara offline.
Baca Selengkapnya8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan
19 hari lalu
Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.
Baca SelengkapnyaPANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet
22 hari lalu
PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.
Baca SelengkapnyaSurvei Populix: Konsumsi Internet dan Media Digital Melambung 40 Persen Selama Bulan Puasa
34 hari lalu
Survei Populix mencatat kebutuhan internet naik 40 persen selama bulan Ramadan. Mayoritas responden berbagi keseharian melalui Whatsap dan Instagram.
Baca SelengkapnyaAdu Kemampuan Gemini AI vs ChatGPT, Mana yang Unggul?
19 Februari 2024
Persaingan Gemini AI milik Google dan ChatGPT dari OpenAI semakin ketat. Keunggulan apa yang dijual keduanya?
Baca Selengkapnya