TEMPO.CO, Washington - Kejaksaan Amerika Serikat menyatakan rencananya untuk menghapus seluruh data yang tersimpan di server Megaupload dalam minggu ini.
Namun, pengacara Megaupload, Ira Rothken, mengatakan semua data itu masih bisa selamat setidaknya hingga dua pekan mendatang.
Dikutip dari situs teknologi CNET, Selasa, 31 Januari 2012, Rothken menyebutkan bahwa Carpathia Hosting dan Cogent Communications, dua perusahaan yang menjadi tempat hosting Megaupload, bersedia mempertahankan data minimal selama dua minggu.
Karena sebagian besar eksekutifnya sedang berada di tahanan, Megaupload tentu tidak bisa melakukan pembayaran pada dua tempat hosting tadi.
"Perusahaan hosting telah sangat bermurah hati menyediakan tambahan waktu ini sehingga kami dapat membicarakan ulang masalah ini dengan pemerintah," katanya.
Rothken mengatakan pihaknya saat ini sedang bernegosiasi dengan pemerintah untuk menemukan solusi permanen atas masalah data pengguna. Meskipun data ini masih ada, pengguna Megaupload hingga kini belum bisa mengaksesnya.
Seperti dilaporkan sebelumnya, Megaupload menentang rencana penghapusan data tersebut karena terdapat data yang dapat digunakan sebagai pembelaan kliennya di pengadilan.
Mereka mengklaim terdapat data sekitar 50 juta pengguna yang terancam terhapus akibat keputusan tersebut.
CNET | SLASHGEAR | RATNANING ASIH
Berita terkait
Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis
22 Februari 2021
Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.
Baca SelengkapnyaSempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini
11 Juni 2018
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.
Baca SelengkapnyaKominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018
31 Mei 2018
Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.
Baca SelengkapnyaPangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan
24 Januari 2018
Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.
Baca SelengkapnyaSitus Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia
27 September 2017
Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.
Baca SelengkapnyaGoogle Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web
27 Agustus 2017
Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.
Baca SelengkapnyaIngin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...
10 Agustus 2017
Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?
Baca SelengkapnyaBagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?
10 Agustus 2017
Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?
Baca SelengkapnyaGoogle, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality
12 Juli 2017
Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality
Baca SelengkapnyaIngin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini
7 Juli 2017
Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.
Baca Selengkapnya