Ini Alasan Ahli Percaya Sadahurip Adalah Piramida

Reporter

Editor

Rabu, 8 Februari 2012 13:37 WIB

Ahli Geologi Sujatmiko membeberkan kesimpulan tentang kontroversi piramida di Gunung Sadahurip Garut dan Gunung Lalakon di Bandung Selatan, bersama sejumlah pakar geologi dan arkeologi di Musium Geologi, Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/2). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Bencana Katastropik Purba yakin bahwa Gunung Sadahurip merupakan peninggalan sebuah piramida kuno di Kabupaten Garut. Data sementara memperlihatkan kemungkinan tersebut masih terbuka meski mendapat tentangan dari ahli lain.

Menurut salah seorang anggota tim itu, Danny Hilman Natawidjaja, bagian dalam Gunung Sadahurip memiliki keganjilan yang sukar dijelaskan sebagai bentukan alami. Peta bawah tanah yang didapatkan melalui metoda geolistrik, misalnya, memperlihatkan puncak gunung dibentuk oleh formasi yang berbeda dibandingkan bagian lainnya.

"Bagaimana Sadahurip terpancung lalu dibangun lagi puncaknya? Kami tidak tahu," ujar dia saat mengisi diskusi mengenai bencana katastropik purba di Jakarta, Selasa, 7 Februari 2012. "Kemungkinan gunung ini adalah piramida masih ada. Mari berpikiran terbuka."

Sebelumnya, pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Sujatmiko, menegaskan bahwa Sadahurip adalah gunung yang terbentuk dari proses desakan magma dari perut Bumi. Desakan material leleh dan panas ini keluar perlahan dari tanah kemudian membentuk struktur serupa kerucut sebagaimana yang bisa dilihat pada saat ini.

Gunung Sadahurip sendiri berbentuk seperti limas. Namun, berbeda dibandingkan piramida yang lazim ditemukan di Mesir, Sadahurip berbentuk limas segi lima. Setiap sisi segi lima sendiri diperkirakan berukuran 333 meter.

Ahli geologi dari Geotrek Indonesia, Awang Satyana, agak sependapat dengan Danny. Menurut dia, Gunung Sadahurip tidak memiliki lubang magma di bagian puncak sehingga sulit dipercaya sebagai gunung berapi yang telah lama mati.

Apalagi, tidak jauh dari gunung, terdapat cekungan Baturahong yang tampak seperti dinding batu andesit. Dahulu, kawasan Baturahong penuh oleh batu andesit. Namun, oleh penyebab tertentu, kawasan ini digali sehingga menyisakan sebagian struktur.

"Tak mungkin cekungan ini terbentuk alami, harus ada kegiatan artifisial," ujar Awang.

Sujatmiko menilai tak ada yang istimewa dengan hilangnya batuan andesit di Baturahong. Menurut dia, proses alami sangat mungkin menyebabkan kawasan ini berubah menjadi dinding terjal dan membentuk cekungan. "Ada tempat lain yang memiliki struktur seperti ini," kata dia.


ANTON WILLIAM

Berita Terkait:

Benarkah Ada Piramida di Gunung Sadahurip dan Lalakon?

Rumor Gunung Piramida Sadahurip Libatkan Istana

Ahli: Tak Ada Emas di 'Piramida' Gunung Sadahurip

Tim Bahas Piramida Dibentuk Staf Khusus SBY

Staf Khusus SBY Bantah Cari Piramida di Gunung

Berita terkait

Mesir Cari Kamar Rahasia Tempat Harta Raja di Dalam Piramida  

2 Maret 2016

Mesir Cari Kamar Rahasia Tempat Harta Raja di Dalam Piramida  

Pemerintah Mesir mencari ruang tersembunyi di Piramida Giza, untuk mendongkrak pariwisata.

Baca Selengkapnya

Misteri Mayat Firaun di Piramida Khufu Mesir  

13 November 2015

Misteri Mayat Firaun di Piramida Khufu Mesir  

Teknologi gambar termal berhasil menemukan kemugkinan ruangan tersembunyi di Piramida Khufu. Ruang ini diduga tempat makam firaun terletak.

Baca Selengkapnya

Dahsyatnya Letusan Gunung Samalas, Tebal Endapan 40 Meter

9 Agustus 2015

Dahsyatnya Letusan Gunung Samalas, Tebal Endapan 40 Meter

Para ahli meneliti material dari letusan gunung di Lombok yang terjadi tahun 1257 yang kekuatannya 8 kali letusan Gunung Krakatau.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Meragukan Usia Koin Gunung Padang  

18 September 2014

Arkeolog Meragukan Usia Koin Gunung Padang  

Kebudayaan logam masuk ke Indonesia pada 500 sebelum Masehi.

Baca Selengkapnya

Chevron Bantah Beli Gunung Ciremai Rp 60 Triliun  

4 Maret 2014

Chevron Bantah Beli Gunung Ciremai Rp 60 Triliun  

Belum ada kegiatan fisik karena izin usaha pertambangan belum turun.

Baca Selengkapnya

Istana Bantah Isu Gunung Ciremai Dijual Rp 60 Triliun

4 Maret 2014

Istana Bantah Isu Gunung Ciremai Dijual Rp 60 Triliun

Isu penjualan Gunung Ciremai beredar melalui broadcast BBM dan media sosial lainnya, seperti Facebook dan Twitter.

Baca Selengkapnya

Rute Baru Kereta Api Lewati Gunung Padang  

7 Februari 2014

Rute Baru Kereta Api Lewati Gunung Padang  

KA Siliwangi melayani rute Sukabumi-Cianjur dan melewati lima stasiun.

Baca Selengkapnya

Gunung Padang Berpotensi Mengandung Emas

27 Oktober 2013

Gunung Padang Berpotensi Mengandung Emas

'Di Gunung Padang ada potensi emas, tapi sepertinya sangat dalam dan jumlahnya sedikit, dalam ukuran mikron.'

Baca Selengkapnya

Gunung Padang di Cianjur Siap Dikupas

3 Oktober 2013

Gunung Padang di Cianjur Siap Dikupas

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengundang tim untuk memaparkan hasil riset di Gedung Sate.

Baca Selengkapnya

Lapisan di 'Kolong' Gunung Padang Dipertanyakan  

2 Oktober 2013

Lapisan di 'Kolong' Gunung Padang Dipertanyakan  

Gunung Padang diyakini sebagai sisa gunung api purba belaka.

Baca Selengkapnya