Kenapa Zebra Berwarna Hitam Putih  

Reporter

Editor

Jumat, 10 Februari 2012 17:18 WIB

MYDISGUISES.COM

TEMPO.CO , Jakarta - Pepatah kuno menyebut alasan zebra bergaris hitam putih adalah demi menyamarkan diri di hutan atau berkamuflase. Tujuannya apalagi selain untuk mengacaukan pandangan pemangsa seperti singa.

Tapi kajian terbaru yang dibuat di jurnal Experimental Biology 9 Februari 2012 menyebutkan bahwa pola hitam putih hewan yang sekeluarga dengan kuda ini justru untuk mengacaukan pandangan penggigit mungil bernama langau (lalat ternak) pengisap

Langau betina yang mengisap darah tertarik pada cahaya terpolarisasi--gelombang cahaya yang berorientasi pada arah tertentu, manusia mengenalnya sebagai silau. Silau ini memikat hampir semua lalat karena menyerupai cahaya yang terpantul di air, tempat para lalat bertelur.

Pada kuda, kulit berwarna hitam akan memantulkan cahaya yang terpolarisasi lebih baik ketimbang kulit kuda yang cokelat atau putih. Temuan tersebut pernah dikaji ahli ekologi evolusi Susanne Akesson. Akesson kemudian melanjutkan penelitian yang sama untuk zebra.

Awalnya Akesson dan tim berasumsi bahwa mantel zebra kurang menarik bagi langau ketimbang kuda berkulit hitam. Tetapi kemungkinan kulit zebra jauh lebih menarik bagi langau ketimbang kuda berkulit putih.

Hipotesis para ahli tersebut akhirnya terbukti. Para ilmuwan menguji para langau dengan memberikan model kuda dengan aneka kulit yang ditempeli dengan lem serangga. Ternyata garis zebra adalah penolak terbaik langau. Terbukti dari jumlah langau yang terjebak dari masing-masing tipe model kuda.

"Sangat mengejutkan karena di garis hitam putih mash ada ruang hitam yang merefleksikan cahaya terpolarisasi secara horizontal," ujar Akesson. Tapi faktanya semakin sempit jarak hitam putih, semakin malas langau mendekat.

Kajian ini juga menjelaskan kenapa jeda garis semakin sempit pada bagian muka dan kaki. "Sebab muka dan kaki zebra memiliki kulit yang paling tipis," ujar Akesson dari Universitas Lunds Swedia.

Akesson menekankan bahwa pengujian ini dilakukan di Hungaria, bukan sabana Afrika. Mereka pun hanya menggunakan model, sehingga temuan ini bukanlah kata akhir musabab kulit zebra bergaris.

Ahli biologi evolusi Universitas Manchester, Matheww Cobb, menyebut kajian tim Akesson menarik dan teliti. Tapi bukan berarti bisa mengesampingkan pakem yang ada tentang hipotesis asal usul garis zebra.

Peneliti harus membuktikan bahwa gigitan langu adalah penyebab utama serangga ini menolak zebra dan memilih kuda atau keledai. "Saya rasa mereka tahu dalam kajian mereka bahwa banyak faktor penyebab zebra bergaris," ujar Cobb.

NATIONALGEOGRAPIC | BBC | DIANING SARI

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya