TEMPO.CO, London - Kelompok peretas yang dikenal sebagai Anonymous mengklaim telah melancarkan serangan baru pada situs milik pemerintah Amerika Serikat. Namun, hingga hari ini, baru dua lembaga yang mengaku terkena dampaknya, yaitu Komisi Perdagangan Federal AS dan sebuah situs yang dikelola lembaga perlindungan hak-hak konsumen.
Kedua lembaga ini melaporkan situs mereka terganggu sejak Jumat. Komisi Perdagangan Federal mengaku gangguan datang pada situs yang dikelola Pusat Perlindungan Bisnis Konsumen. Beberapa saat kemudian, website milik National Consumer Protection Week juga mengalami hal yang sama.
Tampilan kedua situs itu mendadak berganti dengan video berbahasa Jerman yang secara satir menyindir Perjanjian Anti-Pemalsuan Dagang, atau Acta. Namun, meski situs salah satu lembaga di bawahnya diserang, sejauh ini halaman depan Komisi Perdagangan Federal AS tidak ikut diserang.
Acta baru-baru ini ditandatangani oleh beberapa negara, tetapi pembatasan pembajakan online telah mendorong sebuah gerakan protes yang kian berkembang.
Serangan atas dua situs itu bukan yang pertama bagi Anonymous. Sebelumnya, mereka juga sukses membobol situs FBI dan CIA. Dilansir UberGizmo, penyerangan ke situs itu merupakan bagian dari serangan berkelanjutan yang dilakukan Anonymous untuk menentang hukum Amerika, terkait dengan kasus Megaupload yang ditutup dan menimbulkan banyak kontroversi.
TRIP B | AP
Berita terkait
Pembaruan Keamanan Twitter Cegah Konten Kasar
2 Maret 2017
Twitter menyediakan lebih banyak metode untuk mengendalikan
pengalaman para penggunanya.
Empat Langkah Hindarkan Ponsel dari Ancaman Spyware
30 Januari 2017
Spyware bisa menyusup ke aplikasi, lalu menyembunyikan diri.
Baca Selengkapnya3 Kesalahan Utama dalam Membuat Password Akun Internet
18 Januari 2017
Kata sandi atau password yang sederhana sering jadi penyebab
kerentanan keamanan internet
Peneliti Jepang Salin Sidik Jari dari Foto, Ini Bahayanya
18 Januari 2017
Data sidik jari bisa disalin dari sebuah foto digital seseorang yang berpose dua jari "V" atau tanda damai.
Baca SelengkapnyaPernah Bantu FBI Bobol iPhone, Perusahaan Israel Ini Diretas
16 Januari 2017
Perusahaan Israel, yang pernah mambantu FBI meretas data iPhone, kini terkena peretasan.
Baca SelengkapnyaNorton by Symantec: Ransomware Kian Berbahaya
21 Juli 2016
Angka infeksi ransomware meningkat setiap tahun. Pada 2015,
angka itu mencapai rekornya.
Laman Antivirus Ini Tawarkan Layanan hingga Paska Penjualan
12 April 2016
"Produk reseller kami dukung mulai dari instalasi awal, perawatan, hingga perbaikan,"
Baca SelengkapnyaIni Virus-virus Trojan yang Menyerang Ponsel Android
4 Maret 2016
Virus tersebut banyak menginfeksi perangkat berbasis Android versi 4.4.4 dan sebelumnya.
Honeywell Tawarkan Alat Kendali Anjing Latih ke Polda Metro
22 Februari 2016
Kemampuan K9 bermanfaat sebagai deteksi dini jika lokasi tersebut mengandung gas atau racun.
Baca SelengkapnyaDuh, Situs Setkab.go.id Diretas, Ada Tengkorak & Musik Disko
24 Desember 2015
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengaku sudah mengetahui ihwal peretasan tersebut.
Baca Selengkapnya