Bangun Data Center di Indonesia Butuh Stabilitas  

Reporter

Editor

Senin, 20 Februari 2012 07:05 WIB

Steven Law. tabloidpcplus.com

TEMPO.CO , Jakarta- Beberapa waktu belakangan ini ramai seruan yang meminta perusahaan teknologi seperti Research in Motion (RIM) untuk membangun data center di Indonesia. Namun hingga saat ini belum jelas realisasinya.



Steven Law, Country Manager perusahaan storage dan solusi data NetApp untuk Indonesia dan Filipina, mengatakan salah satu kunci utama agar perusahaan internasional bersedia membangun data center di Indonesia adalah kepastian terhadap keamanan di negara ini.



"Misalnya saja, pasti tidak akan ada yang mau membangun data center bila ada kemungkinan digrebek massa," ujarnya.


Advertising
Advertising


Selain keamanan, infrastruktur yang kurang memadai menjadi faktor penghambat pembangunan data center di Indonesia. "Jadi meskipun penggunanya lebih sedikit dari Indonesia, data center dilarikan ke negara terdekat yang lebih maju infrastrukturnya, seperti Singapura, misalnya," ujarnya.



Mengingat data center merupakan investasi yang sangat besar, banyak faktor lain yang menjadi faktor penentu sebuah negara akan menjadi lokasi pembangunan sebuah data center. "Seperti konsistensi performance bandwith, hingga potensi bencana alam yang dapat terjadi di lokasi tersebut," ujarnya.



Steven mengatakan Indonesia sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi lokasi data center, yaitu penduduk Indonesia yang merupakan pasar yang sangat besar, dan letak geografisnya. "Indonesia adalah jembatan yang menghubungkan Australia dan Asia," ujarnya.



Bila nantinya data center dibangun di Indonesia, Steven yakin tidak hanya keuntungan berupa penanaman investasi yang akan diperoleh negara ini. "Tapi juga kredibilitas sebagai negara IT," ujarnya.



RATNANING ASIH

Berita terkait

Aplikasi Chat 'Microsoft Teams' Sudah Bisa Diunduh di Android  

11 April 2017

Aplikasi Chat 'Microsoft Teams' Sudah Bisa Diunduh di Android  

Microsoft Teams adalah aplikasi grup chat canggih yang tersedia di Andorid atau iOS.

Baca Selengkapnya

Google Sediakan Ruang Rapat Virtual, Hangouts Meet  

10 Maret 2017

Google Sediakan Ruang Rapat Virtual, Hangouts Meet  

Aplikasi Hangouts Meet buatan Google memungkinkan lebih dari 30 orang bergabung dalam satu rapat.

Baca Selengkapnya

Alcatel Lucent Bentuk Tim Baru dan Perluas Pasar  

6 Desember 2016

Alcatel Lucent Bentuk Tim Baru dan Perluas Pasar  

Alcatel-Lucant memperluas target ke industri kesehatan, pendidikan, pemerintah, dan transportasi pada 2017.

Baca Selengkapnya

Desentralisasi IT Timbulkan Masalah Biaya dan Keamanan

16 November 2016

Desentralisasi IT Timbulkan Masalah Biaya dan Keamanan

Desentralisasi IT disebabkan kekurangsiapan IT dalam mendukung bisnis dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Dekati Pembeli UMKM Microsoft Selenggarakan Device Days

10 Maret 2016

Dekati Pembeli UMKM Microsoft Selenggarakan Device Days

Microsoft menyatakan Windows 10 memiliki segalah hal yang dibutuhkan pengusaha di segmen UMKM.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Paybill.id Tawarkan Kemudahan Bayar Tagihan

14 Februari 2016

Aplikasi Paybill.id Tawarkan Kemudahan Bayar Tagihan

Aplikasi yang dibuat rumah produksi di Bandung ini diklaim aman dan data transaksi selalu dienkripsi.

Baca Selengkapnya

Hadapi Cloud Amazon-Microsoft, Google Gaet Pendiri VMware  

20 November 2015

Hadapi Cloud Amazon-Microsoft, Google Gaet Pendiri VMware  

CEO Google Sundar Pichai menjadikan penjualan ruang penyimpanan awan ke perusahaan sebagai prioritas pertumbuhan.

Baca Selengkapnya

Perluas Jaringan, Astragraphia Buka Cabang Baru

16 November 2015

Perluas Jaringan, Astragraphia Buka Cabang Baru

Astragraphia saat ini punya 29 kantor cabang dan 89 titik layanan.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Komputasi Awan di Bidang Perbankan dan Asuransi  

8 Oktober 2015

Keunggulan Komputasi Awan di Bidang Perbankan dan Asuransi  

Penggunaan cloud computing meningkat karena industri semakin sadar manfaat efisiensi biaya yang ditawarkan jasa ini.

Baca Selengkapnya

Google Resmi Jadi Anak Perusahaan Alphabet  

3 Oktober 2015

Google Resmi Jadi Anak Perusahaan Alphabet  

Alphabet dijalankan oleh pendiri Google, Larry Page.

Baca Selengkapnya