TEMPO.CO , Singapura - Puluhan pesawat berbagai jenis terpajang di lapangan seluas 100 ribu meter persegi di Changi Exhibition Centre, Singapura dua pekan lalu. Mulai dari pesawat komersial, pesawat tempur, pesawat intai nirawak, sampai pesawat jet pribadi dipamerkan di kompleks bandara internasional Changi tersebut.
Dari kategori pesawat komersial sebut saja ada Boeing B787 Dreamliner, Airbus A330-MRTT, Singapore Airlines B747-400, dan Bombardier CRJ1000. Adapula RAAF C-130J yang digunakan angkatan udara Autralia sebagai pesawat pengangkut pasukan sekaligus kargo layaknya Hercules.
Namun, dari puluhan jenis pesawat yang dipamerkan dalam Singapore Airshow, Tempo tertarik pada tiga jenis pesawat tempur yang selama empat hari pameran selalu menyedot perhatian pengunjung. Ketiganya adalah jet tempur F-15SG Eagle dan F-16D+ Fighting Falcon, serta helikopter antitank AH-64 Apache.
Wajar saja pengunjung pameran rela antre puluhan menit demi mendapat kesempatan mencicipi ketiga pesawat tempur tersebut. Baik F-16, F-15, dan Apache memang dikenal sebagai jenis pesawat tempur andal. Popularitasnya mendunia, terutama di negara-negara yang militernya menggunakan pesawat-pesawat tempur tersebut.
Tempo pun tak menyia-nyiakan kesempatan menjadi "pilot" dadakan Apache dan F-16, dua jenis pesawat tempur termashyur buatan Amerika Serikat. Tentu saja tak sampai menerbangkannya. Hanya merasakan duduk di kursi pilot sambil sedikit ngobrol dengan pilot tentang masing-masing pesawat.
Awalnya agak mengagetkan. Sebab, begitu duduk di kursi pilot, Tempo langsung dihadapkan pada lusinan tombol berbagai bentuk dan fungsi yang terpampang di hampir seluruh bagian kokpit. Entah apa saja kegunaan tiap-tiap tombol itu, agaknya hanya pilot dan rekannya yang tahu.
Tepat di bagian depan sejajar wajah terdapat kaca berbentuk kotak kecil. Kotak transparan itu ternyata akan berubah menjadi semacam monitor begitu helikopter dinyalakan. Gunanya untuk membantu penglihatan pilot saat menerbangkan helikopter dan menentukan sasaran tembak.
Pilot Apache, Kapten Penerbang Teo C. dari Angkatan Udara Singapura, mengatakan Apache memang jenis helikopter tempur yang sangat canggih. Helikopter berwarna serba hitam ini sengaja dirancang untuk fungsi militer, sehingga cukup berkapasitas dua tempat duduk. Bagian depan untuk pilot, dan bagian belakang untuk co-pilot.
Apache dilengkapi perlengkapan radar edisi terbaru. Helikopter buatan Boeing, Amerika Serikat, ini juga memiliki sayap kecil di kanan-kirinya untuk mengangkut misil dan roket. Di bagian bawah moncong helikopter terpasang senapan mesin M66.
Senjata populer yang terpasang di Apache adalah Hellfire, misil penghancur segala jenis tank. Karena itulah helikopter ini dikenal sebagai helikopter antitank.
"Kami (Angkatan Udara Singapura) sampai saat ini memiliki 20 unit Apache," kata Kapten Teo. Oh iya, Kapten Teo juga menjelaskan kepada Tempo tentang cara menerbangkan Apache dan bagaimana cara menembakkan senjata-senjata yang dimiliki helikopter ini.
Usai mencoba Apache, giliran Tempo mencicipi kursi pilot jet F-16. Jet tempur buatan perusahaan Lockheed Martin ini digandrungi militer banyak negara, termasuk Indonesia. Bahkan, Kementerian Pertahanan rela memperoleh F-16 hibah dari pemerintah Negeri Abang Sam. Konon F-16 adalah lawan tanding sepadan dari jet tempur Sukhoi buatan Rusia.
Awalnya agak susah masuk ke dalam ruang kokpit F-16. Ruangannya terasa sempit. Mengetahui agak kesusahan memasuki kokpit, pilot pemandu menyarankan Tempo untuk terlebih dulu menjejakkan kaki kanan ke kursi dan selanjutnya melangkah masuk ke dalam lalu duduk. Dan, kursi pilot F-16 ternyata tidak senyaman Apache yang sedikit lebih longgar dan empuk.
Sama saja seperti di Apache, kokpit F-16 juga dipenuhi puluhan tombol berbagai fungsi yang tersebar di seluruh bagian. Kemudinya juga hampir sama. Ada tuas kemudi utama yang terletak di antara dua lutut, serta tuas kemudi di samping kiri. Tiap tuas kemudi memiliki 4-5 tombol, mulai dari tombol pencari sasaran, pengunci sasaran, pengaktif misil, hingga tombol peluncur misil.
Di ujung masing-masing kaki terdapat pedal yang berfungsi layaknya setir. Jika kita menginjak pedal kanan, maka pesawat akan belok ke kanan. Begitu pula sebaliknya, pesawat akan belok ke kiri jika pedal kiri diinjak. Mendengar penjelasan sang pilot, sepertinya menerbangkan F-16 ini cukup mudah dilakukan.
Sebagai pesawat tempur, F-16 tentu dilengkapi berbagai macam senjata yang terpasang pada bagian bawah sayapnya. Ada bermacam senjata yang dapat dipasang pada F-16, sebut saja misil udara AIM-9L Sidewinder, AGM-65 Maverick, dan AIM-120 AMRAAM.
Angkatan udara Singapura memiliki 60 unit jet tempur F-16. Sebanyak 20 unit di antaranya adalah jenis terbaru F-16D+ Block 52. Dengan kode D, pesawat bermesin tunggal ini memiliki dua tempat duduk, bagian depan untuk pilot, bagian belakang untuk co-pilot. F-16 jenis terbaru ini juga memiliki dua tangki bahan bakar cadangan yang terpasang di samping kanan dan kiri badan pesawat, tepat di atas sayap.
Kendati belum mendapat kesempatan terbang bersama F-16 dan Apache, tapi Tempo cukup puas bisa mencicipi kursi pilot dua pesawat tempur tersebut. Sulit membayangkan juga misalnya benar-benar terbang dengan F-16 yang mampu melebihi kecepatan suara.
MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita terkait
Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih
13 hari lalu
Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.
Baca SelengkapnyaBerburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?
32 hari lalu
Apakah sudah pernah mendengar istilah skiplagging sebelumnya?
Baca SelengkapnyaAlasan Wisatawan Disarankan Menggunakan Hand Luggage Saat Bepergian
33 hari lalu
Jika ingin menghemat waktu selama penerbangan wisatawan disarankan menggunakan hand luggage
Baca SelengkapnyaTertarik Menjadi Pramugari? Ini 5 Hal yang Sering Disalahpahami Banyak Orang
34 hari lalu
Seorang pramugari mengatakan banyak kesalahpaman tentang profesi pramugari
Baca Selengkapnya5 Hal Penting untuk Memudahkan Mudik Menggunakan Pesawat Terbang
38 hari lalu
Memesan tiket jauh hari sebelum mudik bisa menghindari naiknya harga tiket.
Baca SelengkapnyaPosisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar
39 hari lalu
Barisan kursi pesawat ini memiliki ruang yang cukup lega untuk kaki tapi menurut pramugari tidak semua orang bisa duduk di situ
Baca SelengkapnyaMengenang Wafatnya Bapak Dirgantara Indonesia, Nurtanio Pringgoadisuryo
43 hari lalu
Sayangnya saat Nurtanio memasuki sekolah penerbangan di era kolonial Jepang itu dirinya hanya disuruh untuk mendorong dan membersihkan pesawat terbang
Baca SelengkapnyaTips Mengatasi Anak Menangis di Pesawat Terbang
24 Februari 2024
Momen anak menangis di pesawat terbang bisa menggangu wisatawan lain. Cara ini dapat membantu para orang tua menenangkan anak menangis
Baca Selengkapnya5 Makanan yang Dilarang Masuk Kabin Pesawat Terbang
11 Februari 2024
Bberapa negara melarang makanan tertentu dimasukkan ke dalam tas jinjing di kabin pesawat terbang
Baca Selengkapnya5 Tips Menjaga Kebersihan Berpergian dengan Pesawat Terbang
11 Februari 2024
Beberapa tips ini dapat membantu penumpang yang tetap ingin menjaga kebersihan selama di pesawat terbang
Baca Selengkapnya