TEMPO.CO, Jakarta - Umumnya kapasitas penyimpan data di sebuah komputer jinjing sebesar 320 gigabita. Kali ini Samsung memperkenalkan laptop dengan penyimpan data 500 gigabita sampai 1 terabita. Namanya Samsung Notebook Series 5.
Sung Khiun, IT Business Director Samsung Electronics Indonesia, mengatakan notebook ini masuk kategori ultrabook. Selain desain yang tipis dan ringan, laptop tersebut menggunakan prosesor Intel Core generasi kedua Ultra Low Voltage (ULV) i5.
"Tahun ini adalah tahunnya ultrabook," kata Sung di Jakarta, Selasa, 28 Februari 2012. "Kendati vendor lain juga mengeluarkan ultrabook, Samsung menawarkan sesuatu yang beda," ujarnya.
Samsung Notebook Series 5 ini terdiri dari dua model, satu dengan layar selebar 13,3 inci (530U3B) dan satu lagi display selebar 14 inci (530U4B).
Kapasitas penyimpan data pada model 13,3 inci sebesar 500 gigabita, sementara di versi 14 inci sebesar 1 terabita atau 1 triliun bita. Media penyimpanan ini ditambah lagi dengan Solid State Drive (SSD) yang bisa "mengantongi" data sebesar 16 gigabita.
Product Manager Head Samsung Electronics Indonesia Harry Kartono mengatakan, selain memiliki keunggulan dari sisi kapasitas penyimpanan, dua notebook ini juga memiliki kinerja yang cepat. Untuk booting atau dari posisi mati sampai menyala dan siap digunakan membutuhkan tempo 20 detik. Sedangkan untuk membangunkan dari mode sleep selama 2 detik.
Baterai pada Samsung Series 5 juga diklaim lebih tahan lama karena dapat diisi ulang sampai 1.500 kali. Dalam satu kali pengisian, baterai bisa bertahan sampai dengan 6,5 jam dengan penggunaan normal.
Target pasar ultrabook ala Samsung ini, menurut Sung, menyasar para pebisnis muda dengan kisaran usia 30-40 tahun. "Kami juga membidik segmen profesional yang bekerja mobile karena laptop ini tipis dan ringan," katanya. Samsung Notebook Series 5 ini akan dilepas dengan harga mulai Rp 8,5 juta.
