TEMPO.CO , Jakarta:Para peneliti telah menemukan cara mengelabui sistem kekebalan (imunitas) tubuh sehingga dapat menerima organ-organ donor yang tak cocok. Temuan ini bisa membantu pasien transplantasi organ yang harus mengkonsumsi obat seumur hidup untuk mencegah penolakan dari organ donor.
Menurut penelitian terbitan jurnal Science Translational Medicine, dari delapan pasien transplantasi ginjal yang dirawat dengan metode baru, lima di antaranya berhenti menenggak obat anti-penolakan organ setahun setelah mereka dioperasi. Salah satu pasien, Lindsay Porter, benar-benar terbebas dari obat anti-penolakan hampir dua tahun setelah menjalani transplantasi ginjal.
"Saya mendengar tentang tantangan yang harus dihadapi penerima organ untuk minum obat-obatan. Tapi metode ini menunjukkan sebaliknya, karena saya merasa sangat sehat dan normal," kata perempuan 47 tahun asal Chicago ini.
Transplantasi organ konvensional mengharuskan penerima organ mengkonsumsi obat untuk menekan sistem kekebalan tubuh. Padahal, obat itu dapat menyebabkan efek samping serius, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, infeksi, penyakit jantung, dan kanker.
"Metode baru ini akan menawarkan kualitas hidup lebih baik dan risiko kesehatan yang lebih sedikit kepada para penerima organ donor," kata Suzanne Ildstad, direktur Institute of Cellular Therapeutics di University of Louisville di Kentucky, Amerika Serikat, pengembang metode mutakhir tersebut.
Tetapi tidak semua transplantasi organ dapat menggunakan metode temuan Ildstad. Beberapa ahli mengatakan, metode tak bisa diterapkan pada pasien yang menjalani transplantasi sumsum tulang belakang. "Terlalu berisiko," Tatsuo Kawai, seorang ahli bedah transplantasi di Harvard Medical School. "Beda dengan transplantasi ginjal yang relatif lebih aman."
REUTERS | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita Terkait
Polisi Ganteng Saiful Bahri Dicari Kaum Pria
Mahasiswa Rusia Berhasil Jebol Chrome
Razer Blade, Laptop Game yang Menentang Arus
Teknologi Virtualisasi Menghemat Biaya Operasional
Norton 360 Everywhere untuk Semua Platform
Intel Siapkan Ultrabook Untuk Korporat
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya