Asia, Bab Baru Evolusi Manusia

Reporter

Editor

Senin, 19 Maret 2012 05:01 WIB

Tengkorak manusia Gua Longlin yang ditemukan peneliti Cina.

TEMPO.CO , Jakarta:Pada 1979, seorang ahli geologi asal Cina menemukan tengkorak manusia di gua yang terletak di Desa Longlin, Provinsi Guangxi Zhuang. Fosil ini tetap terbungkus dalam peti hingga tiga tahun kemudian tim peneliti mancanegara melakukan rekonstruksi.

Sisa fosil individu sejenis ditemukan para arkeolog Cina di Maludong (atau Gua Rusa Merah), dekat Kota Mengzi, Provinsi Yunnan, pada 1989. Mereka tetap menyimpannya sampai 2008, ketika dilakukan penelitian yang melibatkan ilmuwan dari Universitas Yunnan, Cina, dan Universitas New South Wales, Australia.

Tulang tengkorak dan gigi yang ditemukan di Maludong dan Longlin sangat mirip satu sama lain. Hal ini menunjukkan campuran yang tidak biasa dari anatomi manusia kuno dan modern serta beberapa karakter yang sebelumnya tak terlihat.

"Pendek kata, anatomi fosil ini unik dibandingkan manusia lain pada pohon evolusi manusia," kata peneliti evolusi dari University of New South Wales, Darren Curnoe. Ciri fisik pada tengkorak mengindikasikan fosil berasal dari manusia jenis baru, bukan dari spesies Homo sapiens.

Memang, fosil tengkorak tersebut bertulang tebal, tulang alis menonjol, wajah datar kecil, dengan dagu yang tak mirip manusia kebanyakan. Tengkorak ini memperlihatkan ciri primitif tak lazim dibanding yang dimiliki nenek moyang manusia ratusan tahun lalu. Namun beberapa ciri fisik manusia modern terdapat di tubuh manusia Gua Longlin.

Situs purbakala di Provinsi Yunnan memberikan informasi tambahan. Gua Malu di provinsi tersebut menyimpan petunjuk keberadaan hominin baru. Curnoe menyebut temuan ini sebagai manusia Gua Rusa Merah karena memiliki pola hidup unik. "Manusia ini memasak rusa besar di dalam gua," kata Curnoe.

Temuan ini membuat status manusia Gua Rusa Merah tak jelas di dalam pohon evolusi manusia. Ada kemungkinan manusia baru ini merupakan pendahulu spesies Homo sapiens yang berjalan keluar dari Afrika sekitar 200 ribu tahun lalu ke berbagai penjuru bumi, termasuk Cina.

Ide baru mengenai evolusi manusia tercetus setelah penemuan ini. Curnoe mengusulkan terdapat garis evolusi baru yang berkembang di Asia Timur. Artinya, terdapat spesies manusia lain yang berkembang bersama dengan manusia modern dan manusia Neanderthal.

Secara terpisah, peneliti evolusi dari Natural History Museum di London, Chris Stringer, mengusulkan manusia gua di Cina berasal dari spesies manusia Denisovan, yang hidup 30-50 ribu tahun lalu. Keberadaan manusia Denisovan dibuktikan dari tulang kelingking berusia 30-50 ribu tahun lalu yang ditemukan di Gua Siberia, juga di Asia Timur. "Manusia Gua Rusa Merah bisa jadi hasil kawin silang antara manusia modern dan manusia Denisovan," ujar Stringer.

Meski belum memiliki tempat pasti di pohon evolusi manusia, manusia Gua Rusa Merah dipercaya masih hidup hingga 11.500 tahun lampau. Artinya, spesies ini bertahan hingga akhir zaman es, lebih lama ketimbang Neanderthal, yang punah 25 ribu tahun lalu.

Upaya penelusuran asal-usul manusia gua di dua provinsi di Cina ini harus berujung di laboratorium. Curnoe berencana membaca DNA fosil untuk mengetahui apakah tengkorak ini merupakan spesies baru yang berkembang sendiri atau hasil perkawinan silang antar-hominin.


ANTON WILLIAM | NEWSCIENTIST

Berita Populer

Nonton OVJ, Jokowi Lompat Pagar

Kameramen TVRI Ditembak, Ini Keterangan Sang Anak

5 Rahasia Perut Rata

Djohar Minta Kapolri Tak Mengizinkan Kongres KPSI

KPSI Tidak Takut Sanksi FIFA

Polisi Tetapkan Pontianak Berstatus Waspada

Modal Miliaran, Tantowi Terpental dari Calon DKI-1

13 Bakal Calon Ketua Umum PSSI Mundur

PDI Perjuangan Resmi Calonkan Jokowi untuk DKI 1

Pemasangan Behel untuk Fashion Merusak Gigi




Berita terkait

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

10 Oktober 2023

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

Uji baru mengkonfirmasi kekunoan jejak kaki manusia purba di New Mexico, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

15 Januari 2023

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

Museum itu disebut sebagai museum purbakala terbesar di Pulau Sumatera.

Baca Selengkapnya

Bukan Sekadar Lagu, 5 Fakta Menarik Bengawan Solo

2 Oktober 2022

Bukan Sekadar Lagu, 5 Fakta Menarik Bengawan Solo

Bengawan Solo, sungai terpanjang di Indonesia. Ini 5 fakta menarik tentang sungai ini, termasuk pesawat Garuda Pernah water landing dan pencemaran.

Baca Selengkapnya

Pameran Kampung Purba Indonesia, dari Homo Erectus sampai Mumi Mamasa

18 September 2022

Pameran Kampung Purba Indonesia, dari Homo Erectus sampai Mumi Mamasa

Menggambarkan kehidupan prasejarah dimulai dari masa berburu hingga menetap, Pameran Kampung Purba adalah metode pembelajaran untuk generasi muda.

Baca Selengkapnya

Fosil Tertua Manusia Misterius Denisovans Ditemukan di Gua Siberia

2 Desember 2021

Fosil Tertua Manusia Misterius Denisovans Ditemukan di Gua Siberia

Analisis DNA yang diekstraksi dari fosil Denisovan menunjukkan bahwa mereka mungkin pernah tersebar di seluruh benua Asia, Asia Tenggara dan Oseania.

Baca Selengkapnya

Lukisan dan DNA Tertua di Dunia Ditemukan di Maros Sulawesi Selatan

22 November 2021

Lukisan dan DNA Tertua di Dunia Ditemukan di Maros Sulawesi Selatan

Lukisan dan DNA tertua di dunia ditemukan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Berikut adalah penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Homo Bodoensis, Disebut Garis Langsung Leluhur Manusia Modern

12 November 2021

Mengenal Homo Bodoensis, Disebut Garis Langsung Leluhur Manusia Modern

Sekelompok manusia purba--yang sudah punah-mendapatkan nama spesies baru: Homo bodoensis. Siapa mereka? Perlukah nama baru itu?

Baca Selengkapnya

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

29 Oktober 2021

Ini yang Membuat Sangi Run Night Trail 2021 Berbeda dengan Lomba Lari Lainnya

Sangi Run Night Trail 2021 digelar untuk memperingati 25 tahun situs purbakala Sangiran menjadi situs warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya

Fosil Gajah Pulau Sirtwo Waduk Saguling Dipindah ke Rumah Penduduk

19 Oktober 2021

Fosil Gajah Pulau Sirtwo Waduk Saguling Dipindah ke Rumah Penduduk

Dari riset fosil, bisa untuk mencari indikasi lingkungan purba daerah Waduk Saguling, apakah dulu berupa hutan atau padang rumput.

Baca Selengkapnya

Fosil Tengkorak dari Sumur Diklaim Spesies Baru: Manusia Naga

26 Juni 2021

Fosil Tengkorak dari Sumur Diklaim Spesies Baru: Manusia Naga

Fosil tengkorak besar yang ditemukan di Cina berpotensi menawarkan gambaran pertama wajah manusia purba Denisovan yang masih misterius.

Baca Selengkapnya