Apa Kata Kementrian Kesehatan Soal Tomcat

Reporter

Editor

Selasa, 20 Maret 2012 15:36 WIB

Staphylinidae. flickrhivemind.net

TEMPO.CO, Jakarta - Serangga Tomcat jadi buah bibir di jejaring sosial atau pemberitaan di media massa. Serangga cantik berwarna oranye ini menyerbu sejumlah kawasan di Surabaya.

Menurut Direktur Jenderal Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Profesor Dokter Tjandra Yoga Aditama, serangan Tomcat bukan hal baru. Tomcat atau kumbang rove atau biasa disebut semut semai atau semut kayap ini tergolong serangga ini pada ordo Coleoptera atau kelompok kumbang, sub ordo Rove Beetle atau kelompok kumbang kecil, famili Staphylinidae, genus Paederus dan spesies Paederus Littorarius.

Ciri serangga ini, kata Tjandra, memiliki panjang sekitar satu sentimeter, badan dan perut berwarna oranye, kepala bewarna gelap dan memiliki sepasang sayap namun tersembunyi. Sepintas mirip semut dan bila merasa terancam akan menaikan bagian perutnya sehingga sepintas tampak seperti kalajengking.

Tjandra juga menerangkan, serangga jenis ini ada 622 spesies dan menyebar di seluruh dunia. Dengan spesies di Indonesia sebagai penyebab dermatitis yang kini ramai diberitakan.

Pernah juga terjadi wabah dermatitis di Australia, Malaysia, Srilangka, Nigeria, Kenya, Iran, Afrika Tengah, Uganda, Argentina, Brasil, Prancis, Venezuela, Ecuador dan India. “Kumbang tomcat ini menyukai tempat yang lembab dan tanaman seperti padi dan jagung. Kumbang ini pun merupakan salah satu predator wereng,” kata Tjandra.

Tjandra menjelaskan serangga ini merupakan kelompok serangga pertanian sebagai predator dari hama pertanian seperti wereng. Tetapi dalam tiga atau empat tahun terakhir telah dilaporkan adanya gangguan kesehatan pada manusia berupa gatal-gatal yang didahului gejala seperti panas, iritasi, bintik-bintik, gatal, berair dan menimbulkan bekas hitam pada kulit.

Menurut Tjandra, habitat lingkungannya berupa tambak liar yang ada sedikit semak. “Namun serangga ini sesekali bersifat kosmopolitan, yaitu berada di mana-mana, terutama menyukai daerah yang lembab, bisa di lantai tanah maupun lantai keramik,” ujarnya.

Serangga ini bisa membuat iritasi bila racunnya paederin (C2H4509N) mengenai kulit. Racun ini ada di dalam badan serangga, kecuali sayap. Dermatitis ini terjadi bila bersentuhan secara langsung dengan serangga ini atau bila racun itu menempel pada benda-benda seperti handuk atau baju.

HADRIANI P

Berita terkait

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

44 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

58 hari lalu

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

16 Februari 2024

Penemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh

Temuan tiga spesies ngengat baru bisa membantu upaya penanggulangan hama.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

20 Oktober 2023

Mahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman

Fungsi robot pintar ini digagas guna menghindari kerugian hasil produksi tanaman yang diakibatkan oleh hama dan penyakit.

Baca Selengkapnya

Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

19 Oktober 2023

Diserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen

Hama uret menyerang ratusan hektare lahan tebu di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang. Akibatnya, banyak petani mengalami gagal panen.

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

2 Oktober 2023

Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

Untuk mengusir siput dan bekicot, banyak tukang kebun menggunakan produk racikan sendiri dengan hasil yang instan pula. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Eco Enzyme

16 September 2023

5 Manfaat Eco Enzyme

Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.

Baca Selengkapnya

Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

21 Juli 2023

Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

Selepas merokok, biasanya puntung rokok akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah sekaligus sampah yang cukup meresahkan. Lalu, bagaimana jika ternyata limbah puntung rokok dapat dimanfaatkan menjadi pestisida?

Baca Selengkapnya

10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

17 Juli 2023

10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan

Ini cara mudah mengusir semut dengan bahan alami yang aman apabila dipakai di dalam rumah.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

14 Juli 2023

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian

Baca Selengkapnya