TEMPO.CO, Jakarta - Serangga Tomcat jadi buah bibir di jejaring sosial atau pemberitaan di media massa. Serangga cantik berwarna oranye ini menyerbu sejumlah kawasan di Surabaya.
Menurut Direktur Jenderal Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Profesor Dokter Tjandra Yoga Aditama, serangan Tomcat bukan hal baru. Tomcat atau kumbang rove atau biasa disebut semut semai atau semut kayap ini tergolong serangga ini pada ordo Coleoptera atau kelompok kumbang, sub ordo Rove Beetle atau kelompok kumbang kecil, famili Staphylinidae, genus Paederus dan spesies Paederus Littorarius.
Ciri serangga ini, kata Tjandra, memiliki panjang sekitar satu sentimeter, badan dan perut berwarna oranye, kepala bewarna gelap dan memiliki sepasang sayap namun tersembunyi. Sepintas mirip semut dan bila merasa terancam akan menaikan bagian perutnya sehingga sepintas tampak seperti kalajengking.
Tjandra juga menerangkan, serangga jenis ini ada 622 spesies dan menyebar di seluruh dunia. Dengan spesies di Indonesia sebagai penyebab dermatitis yang kini ramai diberitakan.
Pernah juga terjadi wabah dermatitis di Australia, Malaysia, Srilangka, Nigeria, Kenya, Iran, Afrika Tengah, Uganda, Argentina, Brasil, Prancis, Venezuela, Ecuador dan India. “Kumbang tomcat ini menyukai tempat yang lembab dan tanaman seperti padi dan jagung. Kumbang ini pun merupakan salah satu predator wereng,” kata Tjandra.
Tjandra menjelaskan serangga ini merupakan kelompok serangga pertanian sebagai predator dari hama pertanian seperti wereng. Tetapi dalam tiga atau empat tahun terakhir telah dilaporkan adanya gangguan kesehatan pada manusia berupa gatal-gatal yang didahului gejala seperti panas, iritasi, bintik-bintik, gatal, berair dan menimbulkan bekas hitam pada kulit.
Menurut Tjandra, habitat lingkungannya berupa tambak liar yang ada sedikit semak. “Namun serangga ini sesekali bersifat kosmopolitan, yaitu berada di mana-mana, terutama menyukai daerah yang lembab, bisa di lantai tanah maupun lantai keramik,” ujarnya.
Serangga ini bisa membuat iritasi bila racunnya paederin (C2H4509N) mengenai kulit. Racun ini ada di dalam badan serangga, kecuali sayap. Dermatitis ini terjadi bila bersentuhan secara langsung dengan serangga ini atau bila racun itu menempel pada benda-benda seperti handuk atau baju.
HADRIANI P
Berita terkait
Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?
44 hari lalu
Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.
Baca SelengkapnyaPaman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang
58 hari lalu
Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang
Baca SelengkapnyaPenemuan 3 Jenis Ngengat Baru, Salah Satunya Harus Diwaspadai Petani Cengkeh
16 Februari 2024
Temuan tiga spesies ngengat baru bisa membantu upaya penanggulangan hama.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Unpad Gagas Prototipe Gensystem, Robot Pintar untuk Monitoring Hama dan Penyakit Tanaman
20 Oktober 2023
Fungsi robot pintar ini digagas guna menghindari kerugian hasil produksi tanaman yang diakibatkan oleh hama dan penyakit.
Baca SelengkapnyaDiserang Hama Uret, Ratusan Hektare Lahan Tebu di Lumajang Gagal Panen
19 Oktober 2023
Hama uret menyerang ratusan hektare lahan tebu di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang. Akibatnya, banyak petani mengalami gagal panen.
Baca SelengkapnyaCara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman
2 Oktober 2023
Untuk mengusir siput dan bekicot, banyak tukang kebun menggunakan produk racikan sendiri dengan hasil yang instan pula. Berikut di antaranya.
Baca Selengkapnya5 Manfaat Eco Enzyme
16 September 2023
Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.
Baca SelengkapnyaJangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok
21 Juli 2023
Selepas merokok, biasanya puntung rokok akan dibuang begitu saja dan menjadi limbah sekaligus sampah yang cukup meresahkan. Lalu, bagaimana jika ternyata limbah puntung rokok dapat dimanfaatkan menjadi pestisida?
Baca Selengkapnya10 Cara Mudah Usir Semut dengan Bahan Alami yang Aman Digunakan
17 Juli 2023
Ini cara mudah mengusir semut dengan bahan alami yang aman apabila dipakai di dalam rumah.
Baca SelengkapnyaKabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama
14 Juli 2023
Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian
Baca Selengkapnya