Awas, Duduk Terlalu Banyak Bisa Membunuh Anda  

Reporter

Editor

Selasa, 27 Maret 2012 13:43 WIB

Alat ini akan membantu pekerja untuk tetap bergerak sembari terus bekerja.

TEMPO.CO , Sydney - Sebuah studi menyarankan, untuk kesehatan yang lebih baik, perbanyaklah berdiri. Mereka yang menghabiskan 11 jam atau lebih per hari dengan duduk adalah 40 persen lebih mungkin meninggal dunia selama tiga tahun ke depan terlepas dari bagaimana mereka aktif secara fisik.

Simpulan ini didasarkan pada analisis lebih dari 222 ribu orang berusia 45 tahun ke atas yang dilakukan oleh para peneliti Australia. Mereka menemukan bahwa risiko kematian lebih tinggi para mereka yang biasa duduk 11 jam per hari atau lebih. Sedang mereka yang duduk 8-15 jam per hari 15 persen lebih tinggi kemungkinannya untuk meninggal dunia lebih cepat ketimbang mereka yang duduk selama rata-rata 4 jam per hari.

"Bukti mengenai efek kesehatan yang merugikan dari lamanya duduk telah banyak muncul dalam beberapa tahun terakhir," kata penulis studi, Hidde van der Ploeg, seorang peneliti senior di University of Sydney. "Studi ini menonjol karena jumlah responden yang besar dan salah satu studi yang pertama menganalisis risiko kesehatan dari menonton televisi dalam jangka waktu yang lama."

Studi ini diterbitkan dalam edisi 26 Maret jurnal Archives of Internal Medicine.

Orang dewasa rata-rata menghabiskan 90 persen waktu luang mereka untuk duduk, kata van der Ploeg. Mereka juga tak memenuhi rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia untuk melakukan aktivitas fisik intensif sedang selama 150 menit setiap minggu.

Data dikumpulkan sebagai bagian dari studi atas orang berusia 45 tahun ke atas di Australia, sebuah studi besar yang sedang berlangsung tentang kesehatan sesuai dengan usia.

Sebanyak 62 persen dari peserta mengatakan mereka kelebihan berat badan atau obesitas, sementara hampir 87 persen mengatakan mereka berada dalam kondisi kesehatan sangat baik, dan seperempat mengatakan mereka menghabiskan setidaknya 8 jam sehari dengan duduk.

Peserta yang paling "rajin" duduk dua kali lipat berisiko kematian dalam waktu tiga tahun dibandingkan dengan orang yang sesekali bergerak dan tidak duduk dalam jangka waktu lama.

Penelitian, katanya, untuk menemukan hubungan antara total waktu yang dihabiskan untuk duduk dengan risiko kematian. "Namun tidak membuktikan hubungan sebab-akibat antara keduanya," katanya.

Studi ini menyarankan, bagi mereka yang karena pekerjaannya menuntut lebih banyak duduk, untuk sesekali berdiri dan berjalan-jalan sejenak, atau melakukan gerakan fisik sederhana lainnya.

Saran ini dibenarkan Dr. Suzanne Steinbaum, Direktur Perempuan dan Penyakit Jantung di Lenox Hill Hospital di New York City dan juru bicara untuk American Heart Association.

"Betul, Anda harus bekerja. Tapi ketika pulang ke rumah, jangan kembali duduk di depan komputer atau televisi," kata Steinbaum. "Ini benar-benar tentang apa yang Anda lakukan di waktu luang Anda dan pentingnya membuat keputusan untuk bergerak."

TRIP B | HEALTH DAY

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

22 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya