Lagi, Spesies Kadal Endemik Hawaii Punah

Reporter

Editor

Selasa, 3 April 2012 04:32 WIB

REUTERS/Bryan Stuart/WWF

TEMPO.CO , HAWAII: -- Satu lagi spesies kadal khas Kepulauan Hawaii punah, menjadikannya vertebrata endemik terakhir yang tergusur dari kawasan kepulauan tropis tersebut. Kadal yang punah itu adalah kadal tembaga berekor biru (Emoia impar), jenis kadal bertubuh ramping dengan sisik halus dan berkilau serta memiliki ekor panjang berwarna khas biru langit.

Kadal itu terakhir diketahui hidup di kawasan pantai Na'Pali di Kauai pada dekade 1960an. Tapi spesimen kadal itu tidak lagi dijumpai ketika disurvei kembali di Kauai, Oahu, Maui --ketiganya pulau-pulau di Hawaii-- pada kurun 1988-2008.

"Tidak ada daerah lain di Amerika Serikat yang mengalami laju kepunahan satwa paling parah selain Kepulauan Hawaii. Hari ini kita kembali tutup buku pada satu binatang yang tidak mungkin pernah ditemui lagi di pulau yang rapuh ini," kata Marcia McNutt, Direktur United States Geological Survey (USGS).

Robert Fisher, seorang ahli biologi dari USGS Western Ecological Research Center mengatakan, E. impar dulunya sering dijumpai di seluruh kawasan Kepulauan Hawaii, bahkan masih dapat ditemukan di banyak kelompok pulau lainnya di Pasifik. "Itulah yang membuat kepunahan ini begitu menarik. Jika binatang yang umum ditemui dapat sepenuhnya lenyap dari satu ekosistem pulau tetapi tidak di pulau yang lain, lalu apa itu artinya?" ujar dia.

Fisher dan rekannya, Ivan Ineich dari Museum Nasional d'Histoire Naturelle di Paris, mengumumkan temuan mereka tentang E. impar dalam jurnal konservasi internasional Oryx yang diterbitkan Fauna and Flora Internasional, bulan ini.

Menurut Fisher dan Ineich, kadal berukuran kecil ini memang rentan terhadap apa yang disebut "kepunahan samar", yakni ketika suatu spesies binatang bingung dengan spesies serupa yang mengalami kepunahan tanpa diketahui selama beberapa dekade.

"Kepunahan spesies burung asli Hawaii terdokumentasikan dengan baik, sebagian karena kehadiran dan suara mereka begitu khas bagi manusia," kata Ineich, yang juga seorang peneliti pada French National Center for Scientific Research (CNRS). "Tapi tanpa survei lapangan biasa, kita cenderung mengabaikan gejala kepunahan spesies yang lebih kecil bersama dengan penyebab kepunahan mereka."

Sementara penyebab pasti kepunahan kadal Hawaii masih belum jelas, Fisher dan Ineich mencatat bahwa kepunahan di pulau-pulau di seluruh dunia sering dipicu berbagi faktor yang mirip. Di antaranya, hilangnya habitat karena pembangunan yang tidak terkendali oleh manusia, serta kompetisi atau predasi dari spesies invasif yang didatangkan oleh manusia secara sengaja atau tidak sengaja.

"Ada beberapa bukti yang menunjukkan semut invasif memangsa kadal ini. Itu faktor baru yang harus kita teliti untuk memastikan risiko serupa tidak akan menimpa spesies lain di pulau-pulau Pasifik," kata Fisher.

SCIENCEDAILY | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

22 Mei 2022

Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.

Baca Selengkapnya

Beberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon

9 Maret 2022

Beberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon

Trenggiling raksaan terancam punah. Tapi lembah Sungai Amazon yang luas, berawa, dan tak dapat ditembus, memberi populasi mereka tempat untuk tinggal.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi

25 Agustus 2021

Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi

Tarsius, primata terkecil di dunia ini merupakan endemik Sulawesi ini, bisa melompat cukup jauh dan sangat romantis terhadap pasangannya.

Baca Selengkapnya

Biodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng

23 Mei 2018

Biodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng

Memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, Biodiversity Warriors dari Yayasan KEHATI menggelar pendataan keanekaragaman hayati di Taman Menteng.

Baca Selengkapnya

Wow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia

12 November 2017

Wow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia

Macan tutul Kalimantan dan dua anaknya tertangkap kamera saat menembus hutan lindung Malaysia, pekan lalu

Baca Selengkapnya

40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung

9 November 2017

40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung

Kebun binatang Bandung akan melepasliarkan 40 burung jalak kebo yang merupakan hasil breeding di kebun binatang tersebut.

Baca Selengkapnya

Ups, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan

6 November 2017

Ups, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan

Seekor macan kumbang tertangkap kamera seorang pekerja di Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang

7 Agustus 2017

17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang

Tujuh belas burung maleo (Macrocephalon maleo), satwa langka endemik Sulawesi Tengah, hasil penangkaran PT Donggi Senoro LNG dilepasliarkan ke habitatnya.

Baca Selengkapnya

Kelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil

1 Agustus 2017

Kelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil

Hanya dua pasangan kelelawar kembar siam lainnya yang telah dilaporkan dalam literatur ilmiah, satu pada tahun 1969 dan satu lagi di tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Seekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru

12 Juli 2017

Seekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru

Warga Baharu Selatan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, digegerkan penemuan buaya di tempat bermain

Baca Selengkapnya