TEMPO.CO , Jakarta-Kian menjamurnya startup, atau perusahaan rintisan berbasis Internet, membuat persaingan makin ketat. Jika tak hati-hati, startup bakal tak berkembang alias melempem.
Pengamat sekaligus pengajar teknologi informasi dan komunikasi, Romi Satria Wahono, punya kiat jitu. Tapi, sebelumnya ia mewanti-wanti, sebenarnya tak ada panduan pasti bagaimana mencetak sebuah startup sukses.
Menurut Romi, yang harus diingat adalah adanya faktor X yang menjadi salah satu penentu apakah sebuah startup dapat diterima oleh masyarakat luas.
“Contoh saja Kaskus. Ini kan sebenarnya hanya sebuah forum,” ujarnya ketika ditemui usai acara pembukaan INAICTA di Kementerian Komunikasi Telekomunikasi dan Informatika di Jakarta, Selasa lalu.
Meski hanya sebuah forum, Roni menambahkan, Kaskus menjadi situs nomor enam yang paling sering dikunjungi di Indonesia. Padahal, banyak forum sejenis namun tak meraih kesuksesan seperti Kaskus.
Meski tak ada cara pasti, Romi mengatakan ada beberapa langkah yang bisa diambil pelaku startup untuk memperbesar peluang sukses produknya.
Pertama, kembangkan produk berbasis komunitas. Selain memiliki komunitas yang akan mendukung perkembangan startup, ia juga mengingatkan agar startup bersifat Web 2.0, yakni pengguna dapat berpartisipasi aktif di.
Kedua, produk harus dapat diakses secara bebas dan gratis. Soal bagaimana meraih pendapatan itu menjadi nomor dua. “Perkara pendapatan bisa didapat dari pengiklan,” ujarnya.
Ketiga, menciptakan kultur. Ia mencontohkan penggunaan istilah “agan” atau “cendol” pada Kaskus dan penggunaan tagar (#) pada Twitter. Kultur dapat membuat penggunanya merasa terikat dengan produk yang mereka gunakan.
“Ciri startup yang berhasil, adalah ketika kultur di dalamnya juga digunakan di luar startup itu sendiri. Contohnya istilah ‘pertamax’ yang digunakan di mana-mana,” ucap Romi.
RATNANING ASIH
Berita terkait
Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis
22 Februari 2021
Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.
Baca SelengkapnyaSempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini
11 Juni 2018
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.
Baca SelengkapnyaKominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018
31 Mei 2018
Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.
Baca SelengkapnyaPangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan
24 Januari 2018
Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.
Baca SelengkapnyaSitus Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia
27 September 2017
Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.
Baca SelengkapnyaGoogle Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web
27 Agustus 2017
Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.
Baca SelengkapnyaIngin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...
10 Agustus 2017
Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?
Baca SelengkapnyaBagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?
10 Agustus 2017
Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?
Baca SelengkapnyaGoogle, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality
12 Juli 2017
Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality
Baca SelengkapnyaIngin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini
7 Juli 2017
Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.
Baca Selengkapnya