TEMPO.CO, Jakarta - Pernahkah Anda berjalan-jalan di pantai yang berpendar biru saat malam hari? Jika Anda pernah menginjakkan kaki di Vaadhoo Island, Maladewa, mungkin pengalaman ini pernah Anda cecap.
Doug Perrine, seorang fotografer lepas, mengabadikan momen langka yang terjadi di salah satu pantai di pulau tersebut: sebuah hamparan pantai berpendar biru akibat luapan plankton bercahaya (bioluminescent).
"Sesekali salah satu bintik cahaya terang akan muncul dan berjalan sampai ke pantai," kata Perrine takjub. Bahkan dia menjumpai kepiting hantu menangkap makhluk-makhluk berpendar itu dan membawa mereka kembali ke liang.
Sebenarnya ada banyak jenis organisme yang mampu memendarkan cahaya. Namun organisme berpendar yang dijumpai di Maladewa itu ada kemungkinan protista dan krustacea laut bernama copepoda. Tubuh kedua organisme itu akan mengeluarkan cahaya jika merasa terganggu.
Cahaya yang dijumpai di pantai itu dihasilkan pasangan pigmen-enzim yang bekerja saling menguatkan, yakni pigmen yang disebut luciferin dan enzim bernama luciferase. Luciferin bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan cahaya dan luciferase mempercepat reaksinya.
Organisme tertentu menggunakan bioluminescence untuk mengalihkan perhatian predator dengan cara mengganggu perilaku berenang mereka dan mencegah mereka memangsa organisme itu. Tapi mekanisme ini biasanya kurang optimal di pantai.
Selain itu, berbagai hewan lain menggunakan pasangan pigmen-enzim yang sama untuk menghasilkan cahaya, antara lain kunang-kunang, anglerfish, dan ubur-ubur.
NEWSCIENTIST | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya