TEMPO.CO , Bandung - Masalah kesehatan dan perkembangan anak balita Indonesia akan terbantu oleh layanan dokter tak kasatmata ini. Ia bakal gentayangan di setiap telepon seluler milik pasien yang mendaftar.
Itulah aplikasi bernama Childhood, garapan mahasiswa Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Telkom yang tergabung dalam tim Gatotkaca.
Aplikasi Childhood telah meraih juara Microsoft Imagine Cup 2011. Layanan tersebut memberi informasi seputar kesehatan dan perkembangan anak balita serta membantu orang tua dalam kondisi darurat.
Pengguna telepon seluler sederhana cukup bertanya lewat pesan pendek (SMS), sedangkan pemakai telepon seluler pintar bisa menyertakan foto mata dan air liur anak untuk dianalisis sistem.
Seorang anggota tim, Kania Audrint, mengatakan aplikasi itu dibuat untuk menjadi panduan bagi para bidan dan ibu rumah tangga.
Menurut dia, banyak ibu sekarang yang abai membawa anak balitanya ke posyandu atau bidan dan petugas kesehatan kewalahan memeriksa.
Karena itu mereka menyiapkan sepuluh menu layanan, yaitu status gizi anak, pertumbuhan fisik, vaksin, kalkulator nutrisi, dan alat diagnostik.
Di dalam software ini ada juga schleric konjungtiva atau deteksi penyakit dari pemindaian mata anak, jenis penyakit, jenis makanan, uji air liur, serta tip dan trik pertumbuhan anak agar optimal.
“Seluruh data itu kami kumpulkan dari Dinas Kesehatan, ahli gizi, dokter anak,“ ujar Kania kepada Tempo di sela acara Technology, Entertainment, Design (TEDx) di gedung serbaguna Institut Teknologi Telkom, Bandung, Ahad lalu.
Pengembangan aplikasi yang terus disempurnakan setelah menjadi juara itu kini hampir selesai. Sebuah perusahaan, kata dia, sudah bersiap membeli karya mereka.
Namun sebelum melepasnya tim masih perlu mendapat pengesahan atau sertifikasi dari Ikatan Dokter Indonesia dan Ikatan Dokter Anak Indonesia.
“Prototipe ini perlu tes kelayakan dari organisasi dokter. Kami akan bertemu membahasnya,“ ujar lulusan IT Telkom berusia 23 tahun itu.
Dari sepuluh menu layanan Childhood, tim bersiap memangkas 2 menu untuk menyesuaikan kondisi masyarakat Indonesia. Menu tersebut adalah tes air liur dan schleric konjungtiva.
Adapun menu kalkulator gizi, misalnya, berfungsi menghitungan gizi pada makanan yang ingin dimasak ibu buat anak balitanya.
Porsinya disesuaikan dengan usia, tinggi tubuh, dan berat anak. Data yang dikirim juga dapat dipakai untuk mengukur apakah anaknya kelebihan, cukup, atau kurang gizi.
Adapun menu self diagnostic dirancang untuk deteksi penyakit dari gejala yang muncul pada anak, seperti batuk, muntah, dan demam. Selanjutnya akan muncul saran apa yang harus dilakukan untuk tindakan pertolongan pertamanya, seperti pemberian kompres hingga dilarikan segera ke dokter atau rumah sakit.
Kalau bingung karena panik, Dokter SMS siap memberikan lokasi praktek dokter, klinik, puskesmas, atau rumah sakit terdekat.
Childhood dirancang ketua tim Dody Qori Utama, lulusan Teknik Informatika Institut Teknologi Telkom yang juga bergelar Sarjana Terbaik 2009, juga Kania Audrint sebagai analis sistem.
Anggota lainnya, Anggunmeka Luhur Prasasti atau Meka, di antaranya menyumbang aplikasi pengolahan gambar dan Arganka Yahya sebagai desainer. Kini mereka sedang merintis perusahaan sendiri untuk pengembangan aplikasi lainnya.
Wakil Presiden Boediono mengganjar tim itu dengan penghargaan “Generasi Muda Inovator” saat Peringatan Hari Hak Kekayaan Intelektual yang ke-12 beberapa waktu lalu.
Sebelumnya di ajang Imagine Cup 2010 tim itu meraih juara ketiga untuk aplikasi Live, sebuah sistem pelaporan dari seluruh bidan lewat pesan pendek (SMS) sekaligus jadi data pemetaan anak bergizi buruk di Tanah Air.
ANWAR SISWADI
Berita terkait
Michael Lin, Mundur dari Netflix karena Bosan Meski Bergaji Rp 500 Juta Sebulan
17 Juni 2022
Michael Lin, mantan senior software engineer di Netflix, resign dari pekerjaannya karena bosan. Bergaji Rp 500 juta sebulan.
Baca SelengkapnyaSoal Antivirus dan IT DKI, Kadis Dukcapil Mau Blak-blakan di DPRD
7 Oktober 2019
Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Dhany Sukma tak banyak mengomentari gaduh tingginya anggaran pembelian antivirus dan software IT.
Baca SelengkapnyaGaduh Anggaran Antivirus, IT Disdukcapil DKI, FITRA: Pemborosan
7 Oktober 2019
Peneliti FITRA, Gunardi Ridwan, menilai anggaran Rp 12 miliar untuk pembelian lisensi, antivirus, dan server di DKI sebagai bentuk pemborosan.
Baca SelengkapnyaJanuari 2018, E-Book dan Software Online Kena Bea masuk
11 Desember 2017
Begitu masa moratorium WTO habis, pemerintah mengenakan bea masuk untuk intangible goods seperti e-Book dan Software yang diimpor secara online.
Baca SelengkapnyaTawarkan Aplikasi Keamanan, CEO BlackBerry Temui Menkominfo
9 Agustus 2017
Blackberry menjual software keamanan yang dipakai di beberapa negara.
Baca SelengkapnyaLinkedIn Lite Kini Hadir di Indonesia
5 Agustus 2017
LinkedIn Lite mempermudah pengguna untuk terhubung ke berbagai peluang ekonomi dan karier dengan bandwidth internet yang rendah.
Baca SelengkapnyaBerita Teknologi: Xiaomi Resmi Luncurkan MIUI 9
26 Juli 2017
Laman berita teknologi GSM Arena mengabarkan Xiaomi resmi
meluncurkan tampilan user-interface terbaru, MIUI 9, di Beijing,
Cina.
Adobe Akan Menghentikan Distribusi Flash pada 2020
26 Juli 2017
Adobe mendorong pembuat konten untuk memindahkan konten flash ke
format HTML5, WebGL, dan WebAssembly.
Aplikasi Mobile MySleekr Bantu Ciptakan Kenyamanan Karyawan
25 Juli 2017
Aplikasi MySleekr dapat digunakan untuk mengajukan cuti, klaim, reimbursement, mengakses slip gaji digital, hingga data kontak rekan kerja.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Paint Segera Berakhir dengan Pembaruan Windows 10
25 Juli 2017
Paint secara resmi diklasifikasikan oleh Microsoft sebagai fitur usang dan bakal dihapus dalam pembaruan mendatang.
Baca Selengkapnya