TEMPO.CO , Jakarta - Kaspersky Lab meluncurkan peranti lunak pendeteksi keamanan, Security Scan, yang dirancang untuk memeriksa status keamanan komputer.
Chief Technology Officer Kaspersky Lab, Nikolay Grebennikov, mengatakan alat ini sesuai bagi mereka yang belum menggunakan solusi antivirus atau ragu terhadap peranti lunak atau software pengamannya. "Layanan ini baik untuk mendapatkan second opinion pengamanan di komputer Anda," kata Grebennikov dalam keterangan tertulis, Rabu, 23 Mei 2012.
Dia menjelaskan Kaspersky Security Scan mudah diinstal dan dihapus serta dapat bekerja beriringan dengan solusi antivirus lainnya.
Apabila Kaspersky Security Scan menemukan masalah, pengguna akan disarankan memilih perlindungan skala penuh yang sesuai, misalnya Kaspersky Anti-Virus, Kaspersky Internet Security, atau Kaspersky PURE.
Untuk menggunakan Security Scan, pengguna bisa mengunduhnya secara gratis melalui website Kaspersky Lab. Selama proses instalasi, tidak akan ada pertanyaan tambahan dan tak perlu reboot.
Standarnya, sistem pemindaian dilakukan otomatis tiga kali sepekan dan dua kali pada background mode. Namun pengaturan ini dapat dimodifikasi sesuai dengan keinginan pengguna.
Setelah selesai memindai berbagai data di dalam komputer, akan terpampang laporan yang menampilkan ancaman keamanan yang terdeteksi pada beberapa kategori.
Grebennikov menuturkan meski Kaspersky Security Scan bisa mendeteksi mayoritas program berbahaya yang tersebar, ia tidak dirancang untuk memberikan perlindungan sistem secara lengkap dan mendeteksi beberapa malware rumit, seperti rootkits dan bootkits.
RINI K
Berita terkait
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada
21 hari lalu
Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada
Baca SelengkapnyaWaspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya
22 hari lalu
Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?
Baca SelengkapnyaBRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan
22 hari lalu
Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaSpesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman
26 hari lalu
Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.
Baca SelengkapnyaPenularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan
27 hari lalu
Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.
Baca SelengkapnyaKetahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah
29 hari lalu
Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.
Baca SelengkapnyaFakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit
30 hari lalu
Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.
Baca SelengkapnyaKenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya
30 hari lalu
Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.
Baca SelengkapnyaWaspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri
32 hari lalu
Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?
33 hari lalu
Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?
Baca Selengkapnya