Nenek Moyang Manusia Pemakan Daun

Reporter

Editor

Senin, 2 Juli 2012 05:34 WIB

Fosil gigi Afrasia djijidae. dailymail.co.uk

TEMPO.CO , Boulder:Fosil gigi berumur dua juta tahun lalu menunjukkan nenek moyang manusia adalah makhluk pemakan daun dan buah dari pepohonan di Afrika. Pemindaian fosil gigi Australopithecus sediba itu mengungkap perilaku makan salah satu nenek moyang manusia ini. Perilaku mengonsumsi daun dan buah juga dijumpai pada simpanse.

Petunjuk ini terungkap setelah para peneliti menyinari fosil gigi dengan laser untuk membebaskan karbon dari enamel gigi. Metode ini memungkinkan mereka menemukan jenis-jenis tanaman yang dikonsumsi hominid serta lingkungan tempat tinggalnya.

Dari analisis karbon, para peneliti menemukan adanya partikel mikroskopis tanaman. Partikel renik bernama phytolith ini terjebak di karang gigi A. sediba.

"Kami masih dapat menemukan phytolith yang terawetkan dengan baik di gigi hominid berusia dua juta tahun. Ini luar biasa dan menakjubkan," kata Paulus Sandberg, mahasiswa doktoral di University of Colorado Boulder, Amerika Serikat. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Nature terbaru.

Data phytolith menunjukkan bahwa individu A. sediba cenderung menghindari rumput yang tumbuh di padang rumput terbuka yang melimpah di wilayah Afrika pada saat itu. A. sediba lebih memilih pepohonan sebagai tempat hidupnya.

Menurut Sandberg, temuan phytolith sangat penting karena makanan merupakan aspek fundamental dari biologi makhluk hidup. Makanan juga menjadi faktor yang mendorong perilaku setiap spesies serta membentuk relung ekologinya.

"Sewaktu lingkungan berubah seiring waktu dan iklim, makhluk hidup umumnya dipaksa untuk bergerak atau beradaptasi dengan lingkungan baru mereka," ujar dia.

A. sediba
memiliki postur tegak dan berlengan panjang, mencirikan hominid primitif sekaligus modern. Pergelangan kakinya juga mirip manusia modern, dengan jari pendek dan ibu jari panjang untuk mencengkeram batang pohon secara tepat. Sementara otaknya relatif kompleks ketimbang hominid sebelumnya.

Temuan ini cukup mengejutkan. Sebab, kata Sandberg, teori yang berkembang selama ini menyatakan sebagian besar hominid berusia 4 juta tahun memilih makanan yang baru dan berbeda ketimbang kera besar yang hidup saat ini. "Tapi sekarang saya tidak begitu yakin," ujar dia.

DAILYMAIL | MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita Terkait
Gen yang Bikin Lumba-lumba Cerdas

Kontes Robot Nasional Baru untuk Pembelajaran

Berkebun di Dalam Gelas

94 Tim Berlaga di Kontes Robot Nasional

Kontes Robot Nasional Baru untuk Pembelajaran

Gen yang Bikin Lumba-lumba Cerdas

Berkebun di Dalam Gelas

Samsung Galaxy Nexus Dilarang di Amerika Serikat






Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya