TEMPO.CO , Jakarta -Jika Anda penguna Yahoo! Voices, sekarang saatnya mengubah kata kunci Anda. Keamanan situs chatting ini ternyata bocor pada Kamis, 12 Juli 2012. Sebuah daftar dengan judul "Owned and Exposes" yang tertulis "dibuat untuk Anda oleh perusahaan D33Ds" terpampang di dunia maya. Isinya adalah 435 ribu alamat surat elektronik beserta kata kuncinya.
Situs tersebut memang tak bertahan lama, karena langsung tak bisa diakses. Mashabel.com sempat mengakses dan memverifikasi alamat surel tersebut. Di penghujung dokumen itu tertulis pesan yang layak disebut "Wake-up call" ketimbang sebuah ancaman.
"Kami harap pihak yang bertanggung jawab menjaga keamanan subdomain ini akan menganggap kejadian ini sebagai Wake-up call, bukan sebuah ancaman," tulis mereka. Peretas pun mengungkapkan banyak kebocoran yang dimiliki webserver Yahoo! inc. Jika tidak segera diatasi, kebocoran itu bisa membuat kehancuran yang lebih besar.
"Tolong jangan sepelekan ini, subdomain dan parameter yang rentan lainnya sengaja tidak kami unggah untuk mencegah kerusakan yang lebih hebat," Peretas itu mengingatkan. Mereka juga menambahkan kuot dari Filsuf Kanada, Jean Vanier, "Pertumbuhan berawal ketika kita memulai untuk menerima kelemahan kita sendiri."
Situs Venturebeat menyebut bahwa peretasan ini berpengaruh terhadap Yahoo! Voices. Ada dua layanan Yahoo! yang memiliki nama serupa. Yahoo Voice, produk telepon dan Yahoo Voices layanan konten yang dikembangkan para pengguna Yahoo.
Mengacu ke angka 435ribu yang diungkap D33D, maka relevan dengan pengembang Yahoo Voices. Saat ini tercatat ada 600 ribu pengguna Yahoo Voices. Mereka semua berkontribusi dalam pembangunan konten Yahoo Voices. Jika Anda pernah terlibat juga, maka segeralah ganti kata kunci.
DIANING SARI
Berita terkait
Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis
22 Februari 2021
Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.
Baca SelengkapnyaMeretas 6.000 Akun Email, Mantan Insinyur Yahoo Divonis 5 Tahun
8 Juli 2020
Ruiz telah mengakses akun tersebut selama masa jabatan di Yahoo mulai 2009 hingga 2019.
Baca SelengkapnyaLogo Berubah, Yahoo Klaim Pengunduh Aplikasi Meningkat
22 Oktober 2019
Setelah logo Yahoo berubah pada akhir September 2019, jumlah unduhan aplikasi Yahoo meningkat.
Baca SelengkapnyaAplikasi Yahoo Mail Kembangkan Fitur Inbox Inovatif
27 September 2019
Aplikasi baru Yahoo Mail menawarkan solusi mengatur kekacauan kotak masuk pengguna, mempersonalisasi dan mengontrol kotak masuk mereka.
Baca SelengkapnyaYahoo Mail Down, Pengguna Ancam Hapus Akun dan Pindah Gmail
6 September 2019
Yahoo Mail dikabarkan down baru-baru, dan membuat banyak pengguna kesal serta mengancam akan menutup akun mereka.
Baca SelengkapnyaPengadilan AS Tolak Tawaran Penyelesaian Kasus Peretasan Yahoo
30 Januari 2019
Yahoo dinilai lambat melaporkan tiga celah keamanan dari 2013 hingga 2016 yang berdampak pada 3 miliar akun.
Baca SelengkapnyaSempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini
11 Juni 2018
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.
Baca SelengkapnyaKominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018
31 Mei 2018
Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.
Baca SelengkapnyaPangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan
24 Januari 2018
Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.
Baca SelengkapnyaTerungkap, 3 Miliar Akun Yahoo Dicuri pada 2013
4 Oktober 2017
Yahoo meyakini semua tiga miliar akunnya terkena dampak pencurian, bukan sebanyak 1 miliar seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Baca Selengkapnya