Seorang pembeli memilih buah Manggis yang dijajakan masyarakat di jalan nasional menuju Banda Aceh, di kawasan Meureudu, Kec. Simpang Tiga, Kab. Pidie, Aceh. Selasa (10/7). ANTARA/Rahmad
TEMPO.CO , Yogyakarta: Di pasar buah, kulit manggis adalah sampah. Tapi ekstrak kulit manggis sebenarnya bisa menjadi bahan campuran kue. Bahan campuran dari kulit manggis ini manambah cita rasa kue, sekaligus membuatnya mengandung antioksidan. Selama ini, kulit buah manis itu terkenal mengandung zat Xanthone yang memiliki kadar antioksidan tinggi.
Penjelasan ini terdapat dalam presentasi tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Universitas Politeknik Negeri Bandung saat mengukuti kompetisi di Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) 25 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Salah satu dari 400 tim peserta kompetisi tahunan tersebut mengajukan karya berupa kue Boxant alias Bolu Xanthone. "Bolu biasa, tapi kami campur dengan ekstrak kulit manggis," kata Nurfajar, koordinator tim tersebut.
Menurut Nurfajar, adonan kue yang dibuat timnya membuktikan ekstrak kulit manggis tak merusak rasa. Proses pembuatannya juga tak rumit karena mirip cara membuat kue bolu biasa. Bedanya, tepung merupakan hasil campuran dengan ekstrak kulit manggis. "Kulit manggis diekstrak menjadi tepung dan dicampur dengan terigu," ujar dia.
Dia menambahkan, karya timnya bisa menjadi inspirasi ide bisnis baru. Masyarakat bisa memanfaatkannya untuk membuat kue dengan cita rasa baru, sekaligus memiliki manfaat bagi kesehatan.
“Sifat antioksidan Xanthone di kulit manggis beberapa kali lebih kuat dari vitamin C dan E,” dia menjelaskan.
