TEMPO.CO, North Grafton-- Anjing memiliki perilaku yang sangat unik berkaitan dengan sinar. Ketika sorot senter atau laser menarik perhatian mata seekor anjing, tidak ada hal lain yang lebih penting bagi anjing itu ketimbang menangkap sorot sinar.
Anjing akan rela berlari-lari tanpa henti ke berbagai arah demi mengikuti sorot sinar dan berusaha menangkapnya.
Sayangnya, menangkap sinar bukanlah pekerjaan gampang. Sinar hanyalah sekumpulan foton tak bermassa yang secara fisik tidak dapat digenggam. Maka, alih-alih menangkap, anjing lebih sering hanya mengejar-ngejar sinar.
"Anjing dan beberapa kucing secara naluriah mengejar sorot sinar semata-mata karena sinar itu bergerak," kata Nicholas Dodman, seorang profesor di bidang perilaku binatang di Tufts University Cummings School of Veterinary Medicine, Amerika Serikat.
Sorot sinar yang bergerak-gerak secara otomatis merangsang naluri alami anjing untuk memburu mangsanya. Anjing mengejar sorot sinar lantaran beranggapan atau memperlakukan sinar itu sebagai mangsa yang harus diterkam.
Perilaku berlawanan ditunjukkan hewan yang berada di posisi lebih rendah dalam rantai makanan, seperti tikus dan kelinci. Keduanya lebih memilih diam sewaktu kepergok pemangsa. Ini menjadi semacam stretegi bertahan hidup bagi mereka.
Dodman mengatakan, anjing bukan termasuk hewan yang cerdas tatkala berurusan dengan warna. Namun, mata anjing memiliki sel peka cahaya--disebut sel batang--dalam jumlah yang dominan, sehingga sensitif mendeteksi gerakan sekecil apapun di sekitarnya.
Dengan kemampuan alami seperti itu, sebuah sorot laser yang digerak-gerakkan sudah cukup untuk mengaktifkan sistem memangsa dalam tubuh anjing.
"Mereka tidak bisa mencegah diri mereka sendiri. Mereka harus mengejar sinar itu," kata Dodman seperti dikutip Huffingtonpost, Senin 30 Juli 2012.
Kejar-mengejar sinar ini bisa menjadi semacam penyakit perilaku bagi anjing. Seekor anjing, kata Dodman, akan terus mengejar dan menerkam sinar serta menghabiskan seluruh hidupnya berharap dan menunggu.
"Ini bisa membuat anjing gila," kata dia menjelaskan akibat terburuk yang dapat muncul jika anjing hanya mengejar sorot sinar tanpa pernah bisa menangkapnya.
Penjelasan Dodman tidak berlebihan. Para pelatih anjing pelacak juga mengutarakan hal serupa ihwal perilaku anjing mereka. Mereka mengatakan, anjing-anjing pelacak yang dilatih mengenali obat-obatan terlarang dan bom menjadi terganggu secara psikologis jika tidak pernah menemukan bom atau narkoba.
HUFFINGTON POST | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita Populer:
Teknologi ''Kapal Perang Siluman'' dari Surabaya
Baterai Air Solusi Alternatif Atasi Krisis Listrik
Google Fiber Kebanjiran Pesanan
Nokia Sediakan 200 Unit Lumia 900 Edisi Batman
Bulan Biru di Bulan Agustus
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya