TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi asal Jepang, Fujitsu, memberikan beasiswa manajemen bagi masyarakat Indonesia dalam program Global Leaders for Innovation and Knowledge untuk musim semi 2013.
Program yang ditawarkan melalui Fujitsu-JAIMS Foundation ini terbuka bagi warga negara Indonesia dengan pendidikan sarjana. Pengajuan permohonan beasiswa ini dibuka hingga 22 Oktober 2012.
Global Leaders for Innovation and Knowledge merupakan program manajemen bersertifikasi dengan masa pendidikan selama tiga setengah bulan. Program ini memberikan pendidikan lanjutan bagi profesional bisnis yang berpengalaman.
Program ini berupa kursus manajemen pengetahuan dan inovasi. Mengembangkan pemimpin inovatif dengan kebijaksanaan praktis melalui akuisisi pengetahuan yang mencakup teori manajemen, kebudayaan, dan metodologi.
Para peserta tidak hanya mempelajari studi kasus manajemen yang berhasil dalam praktek kunjungan lapangan, namun mereka juga akan belajar dan praktek langsung dalam suatu proyek.
"Ini komitmen Fujitsu kepada seluruh masyarakat di Asia Pasifik, termasuk Indonesia, melalui pembelajaran nilai dan ragam budaya dalam konteks bisnis global,” kata Achmad S. Sofwan, Presiden Direktur Fujitsu Indonesia, saat acara berbuka puasa di restoran Bebek Bengil, Jakarta, Senin, 6 Agustus 2012.
Di Indonesia, beasiswa Fujitsu telah berjalan sejak tahun 1986, dan sebanyak 53 orang Indonesia telah mengikuti program beasiswa Fujitsu hingga musim semi 2012. Untuk periode musim gugur 2012 lalu, Fujitsu telah mengirim dua peserta dari Indonesia.
Sebanyak 440 profesional dari 18 negara di wilayah Asia Pasifik telah menikmati program beasiswa itu. JAIMS awalnya dibentuk oleh Fujitsu tahun 1972 di pinggiran Kota Honolulu, Hawaii Kai. Dengan perkembangan aktivitas bisnis di Asia, Fujitsu telah membangun Yayasan Fujitsu-JAIMS pada Juli 2012.
Syarat untuk mengikuti program ini adalah sarjana dari semua disiplin ilmu, mempunyai nilai TOEFL minimum 577/233/90 (paper/komputer/Internet), atau TOEIC minimum 750, atau IELTS 6.5. Hasil tersebut harus valid antara November 2007 dan Oktober 2012.
Peserta harus memiliki pengalaman kerja penuh waktu minimum selama tiga tahun--lebih diutamakan lima tahun--pada saat pengajuan aplikasi. Beasiswa ini mencakup biaya pendidikan, uang saku sebagai biaya hidup, dan tiket pesawat.
IQBAL MUHTAROM
Berita terkait
Aplikasi Chat 'Microsoft Teams' Sudah Bisa Diunduh di Android
11 April 2017
Microsoft Teams adalah aplikasi grup chat canggih yang tersedia di Andorid atau iOS.
Baca SelengkapnyaGoogle Sediakan Ruang Rapat Virtual, Hangouts Meet
10 Maret 2017
Aplikasi Hangouts Meet buatan Google memungkinkan lebih dari 30 orang bergabung dalam satu rapat.
Baca SelengkapnyaAlcatel Lucent Bentuk Tim Baru dan Perluas Pasar
6 Desember 2016
Alcatel-Lucant memperluas target ke industri kesehatan, pendidikan, pemerintah, dan transportasi pada 2017.
Baca SelengkapnyaDesentralisasi IT Timbulkan Masalah Biaya dan Keamanan
16 November 2016
Desentralisasi IT disebabkan kekurangsiapan IT dalam mendukung bisnis dan inovasi.
Baca SelengkapnyaDekati Pembeli UMKM Microsoft Selenggarakan Device Days
10 Maret 2016
Microsoft menyatakan Windows 10 memiliki segalah hal yang dibutuhkan pengusaha di segmen UMKM.
Baca SelengkapnyaAplikasi Paybill.id Tawarkan Kemudahan Bayar Tagihan
14 Februari 2016
Aplikasi yang dibuat rumah produksi di Bandung ini diklaim aman dan data transaksi selalu dienkripsi.
Baca SelengkapnyaHadapi Cloud Amazon-Microsoft, Google Gaet Pendiri VMware
20 November 2015
CEO Google Sundar Pichai menjadikan penjualan ruang penyimpanan awan ke perusahaan sebagai prioritas pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaPerluas Jaringan, Astragraphia Buka Cabang Baru
16 November 2015
Astragraphia saat ini punya 29 kantor cabang dan 89 titik layanan.
Baca SelengkapnyaKeunggulan Komputasi Awan di Bidang Perbankan dan Asuransi
8 Oktober 2015
Penggunaan cloud computing meningkat karena industri semakin sadar manfaat efisiensi biaya yang ditawarkan jasa ini.
Baca SelengkapnyaGoogle Resmi Jadi Anak Perusahaan Alphabet
3 Oktober 2015
Alphabet dijalankan oleh pendiri Google, Larry Page.
Baca Selengkapnya