Kupu-kupu di Fukushima Tumbuh Abnormal

Reporter

Editor

Selasa, 14 Agustus 2012 05:35 WIB

Reaktor nuklir Fukushima. AP/Tokyo Electric Power Co.

TEMPO.CO , Tokyo - Paparan bahan radioaktif yang terlepas ke alam telah menyebabkan mutasi pada kupu-kupu yang ditemukan di Jepang, sebuah studi menunjukkan. Para ilmuwan menemukan peningkatan jumlah kaki, antena, dan mutasi bentuk sayap pada kupu-kupu yang dikumpulkan setelah kecelakaan Fukushima 2011.

Hubungan antara mutasi dan bahan radioaktif ditunjukkan oleh percobaan laboratorium, mereka melaporkan. Kerja ini telah dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports.

Dua bulan setelah kecelakaan PLTN Daiichi Fukushima pada bulan Maret 2011, tim peneliti Jepang mengumpulkan 144 kupu-kupu dewasa Zizeeria maha dari 10 lokasi di Jepang, termasuk daerah Fukushima. Ketika kecelakaan itu terjadi, kupu-kupu dewasa tengah bermetamorfosis sebagai larva.

Dengan membandingkan mutasi yang ditemukan pada kupu-kupu yang dikumpulkan dari lokasi yang berbeda, tim peneliti menemukan bahwa daerah yang terpapar radiasi lebih besar memiliki sayap yang lebih kecil dan mata abnormal.

"Padahal selama ini diyakini bahwa serangga sangat tahan terhadap radiasi," kata pemimpin peneliti, Joji Otaki. Ia menyebut tak menduga hasil penelitian menunjukkan sebaliknya.

Tim Prof Otaki itu kemudian membiakkan dalam laboratorium kupu-kupu yang hidup pada jarak 1.750 km dari kecelakaan, di mana radiasi hampir tidak bisa dideteksi. Hasilnya, mereka tumbuh normal, beda dengan kupu-kupu Fukushima yang tumbuh dengan antena cacat. Padahal, antena pada kupu-kupu ibarat 'radar' yang menuntun hewan ini untuk mengeksplorasi lingkungan mereka dan mencari pasangan.

Enam bulan kemudian, mereka kembali mengumpulkan kupu-kupu dari 10 situs dan menemukan bahwa kupu-kupu dari daerah Fukushima menunjukkan tingkat mutasi lebih dari dua kali lipat dari yang ditemukan setelah kecelakaan. Tim itu menyimpulkan bahwa mutasi lebih tinggi itu disebabkan tak hanya oleh makan makanan yang tercemar, tapi juga dari mutasi orang tua yang diwariskan ke generasi berikutnya.

Mereka sedang mempertimbangkan untuk menggunakan spesies ini sebagai "indikator lingkungan", karena terbukti hewan ini sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan.

BBC | TRIP B


Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya