LIPI: African Journal Kecolongan Jurnal Inul  

Reporter

Rabu, 29 Agustus 2012 14:58 WIB

Inul Daratista. TEMPO/Nickmatulhuda

TEMPO.CO, Jakarta - Munculnya nama Inul Daratista dan Agnes Monica sebagai penulis "siluman" dalam salah satu artikel di jurnal African Journal of Agricultural Research (AJAR) tidak bisa dilepaskan dari kelalaian pengelola jurnal dalam menyaring setiap artikel yang masuk. Pengelola jurnal seharusnya melakukan verifikasi sebelum menerbitkan artikel.

"Bentuk tulisannya mengambil format tulisan ilmiah. Dapat dipahami jika pengelola AJAR kecolongan," kata Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Endang Sukara, Rabu, 29 Agustus 2012.

Nama Inul dan Agnes muncul dalam artikel berjudul "Mapping Indonesian Paddy Fields Using Multiple-Temporal Satellite Imagery" yang dimuat di African Journal of Agricultural Research, volume 7, nomor 28, halaman 4038-4044, yang terbit 24 Juli 2012. Di artikel itu nama Agnes dan Inul ditulis sebagai penulis kedua dan ketiga, mendampingi Nono Lee sebagai penulis pertama.

Nama Nono Lee kembali "berduet" dengan peneliti siluman bernama pejabat palsu. Keduanya tercantum dalam artikel berjudul "Mapping Indonesian Rice Areas Using Multiple-Temporal Satellite Imagery" yang dimuat dalam jurnal Scholarly Journal of Agricultural Science, volume 2, nomor 6, halaman 119-125, yang terbit Juni 2012.

Tidak jelas benar siapa Nono Lee ini. Apakah dia memang benar-benar seorang peneliti bidang pertanian atau bukan. Yang jelas, Endang memastikan, dua artikel ilmiah yang sempat menghebohkan kalangan ilmuwan Tanah Air tersebut dipastikan hasil plagiarisme dan keisengan seseorang yang tidak bertanggung jawab.

Hal itu dibuktikan dari penelusuran Kepala Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) LIPI, Sri Hartinah dan timnya, yang menemukan bahwa artikel yang ditulis oleh Nono Lee bersama Inul dan Agnes ternyata diambil dari tulisan Arika Brdhikitta dan Thomas J. Overcamp dengan judul "Estimation of Southeast Asian Rice Paddy Areas with Different Ecosystem from Moderate-Resolution Satellite Imagery" yang dipadukan dengan tulisan Abdul Karim Makarim (Central Research Institute for Food Crops, Jalan Merdeka 147, Bogor, Indonesia) yang berjudul "Bridging the Rice Yield Gap in Indonesia".

AJAR sendiri merupakan jurnal ilmiah yang mempunyai reputasi di regional Afrika. Jurnal ini, kata Endang, bukan jurnal sembarangan karena diterbitkan dan memiliki DOI: 10.5897/AJAR12.148 dan memiliki ISSN 1991-637X©2012 Academic Journals. "Syukurnya, informasi ini sudah sampai kepada pengelola AJAR," katanya.

Kini beberapa akses tautan dan indeks ke artikel ini mulai hilang. Artikel ini juga sudah tidak tertera di daftar isi AJAR. Halaman yang memuat artikel tersebut sudah tidak ada meskipun masih ada di DOAJ (Directory Open Acces Journal).

Endang mengatakan kasus ini sangat serius dan dapat dijadikan pelajaran bagi komunitas ilmiah di Indonesia. Bisa jadi ilmuwan Indonesia dianggap melakukan pelecehan terhadap jurnal di negara lain. "Pengelola jurnal ilmiah di Indonesia perlu lebih teliti menjaring tulisan ilmiah yang masuk ke meja redaksi," ujar dia. Bagi LIPI sendiri, PDII terus melanjutkan penyempurnaan Indonesian Scientific Journal Database (ISJD) di Indonesia.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

4 hari lalu

Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Dosen Universitas Cambridge Jelaskan Dugaan Penjiplakan Artikel Ilmiahnya oleh Dosen ITPLN

5 hari lalu

Dosen Universitas Cambridge Jelaskan Dugaan Penjiplakan Artikel Ilmiahnya oleh Dosen ITPLN

Asisten profesor di University of Camridge Ilias Alami mengungkap dugaan tindakan plagiarisme oleh akademisi ITPLN.

Baca Selengkapnya

Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

5 hari lalu

Dosen ITPLN Diduga Plagiat Artikel Ilmiah Milik Dosen di Cambridge, Kampus Lakukan Investigasi

Selain investigasi terhadap dosen dan mahasiswa, ITPLN juga membentuk komite agar kasus serupa tak terjadi di kemudian hari.

Baca Selengkapnya

KIKA Minta Tim Pencari Fakta Unas Investigasi Dugaan Plagiarisme Kumba Digdowiseiso

8 hari lalu

KIKA Minta Tim Pencari Fakta Unas Investigasi Dugaan Plagiarisme Kumba Digdowiseiso

Berdasarkan pencarian di Google Scholar, Kumba Digdowiseiso elah mempublikasikan 160 karya ilmiah di 2024.

Baca Selengkapnya

Jawaban Unair Atas Video Minta Maaf Korban Plagiarisme Safrina

25 hari lalu

Jawaban Unair Atas Video Minta Maaf Korban Plagiarisme Safrina

Video bersama antara Safrina dan korban plagiarisme yang dilakukannya, yang beredar pada 28 Maret 2024, banyak dipertanyakan. Ini klarifikasi Unair.

Baca Selengkapnya

Selain Safrina Unair, Ini Kasus-kasus Plagiat di Kampus yang Pernah Viral

27 hari lalu

Selain Safrina Unair, Ini Kasus-kasus Plagiat di Kampus yang Pernah Viral

Klarifikasi telah diperoleh, tuduhan tindakan plagiat terbukti, dan sanksi dari Unair telah dilayangkan.

Baca Selengkapnya

Beberkan Penanganan Kasus Plagiat Safrina, FEB Unair: Ini Bukan Hal Baru

29 hari lalu

Beberkan Penanganan Kasus Plagiat Safrina, FEB Unair: Ini Bukan Hal Baru

FEB Unair menyatakan telah bertindak proaktif dalam kasus plagiarisme atau penjiplakan tugas mata kuliah oleh mahasiswanya yang bernama Safrina.

Baca Selengkapnya

Safrina Mahasiswa Unair yang Viral di Medsos, Ini Sanksi Akademik yang Diterimanya

30 hari lalu

Safrina Mahasiswa Unair yang Viral di Medsos, Ini Sanksi Akademik yang Diterimanya

Safrina mahasiswa Unair viral di medsos karena plagiarisme tugas mata kuliah mingguan.

Baca Selengkapnya

Kata Chandra Liow soal Plagiarisme Provider yang Mengambil Konsepnya

30 Januari 2024

Kata Chandra Liow soal Plagiarisme Provider yang Mengambil Konsepnya

Berbicara soal plagiarisme, Youtuber Chandra Liow menjelaskan bahwa dalam proses pembuatan konten seharusnya tak boleh menggunakan konsep yang sama.

Baca Selengkapnya

Jelang Pemilu Korsel, 'Skandal Tas Dior' Ibu Negara Ancam Peluang Presiden Yoon

24 Januari 2024

Jelang Pemilu Korsel, 'Skandal Tas Dior' Ibu Negara Ancam Peluang Presiden Yoon

Rekaman kamera tersembunyi yang menunjukkan Ibu Negara menerima tas Dior sebagai hadiah mengancam peluang Presiden Yoon dan partainya dalam Pemilu.

Baca Selengkapnya