Menyulap Sampah Kayu Jadi Listrik  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 12 September 2012 12:52 WIB

Pengrajin rotan saat di Kawasan Genjing, Jakarta, 7-9, 2012. Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) memperkirakan pertumbuhan industri rotan dan kayu hingga akhir tahun ini hanya sebesar 10%. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Bantul - Technische Universiteit Eindhoven, Belanda, memperkenalkan teknologi energi terbarukan bernama Gasifier kepada akademikus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Selasa, 11 September 2012.

Tim dari Negeri Kincir Angin itu memperkenalkan teknologi baru tersebut di Demo House UMY dalam rangkaian acara selama 10-15 September 2012. "Kami juga akan mendirikan pusat laboratorium energi bekerja sama dengan Pusat studi Pengenalan Energi Regional (PUSPER) UMY," ujar Teiwaz Taliesen Steenblock, koordinator perwakilan dari Technische Universiteit Eindhoven di sela acara pengenalan Gasifier pada Selasa, 11 September 2012.

Teiwaz menjelaskan teknologi Gasifier merupakan cara menghasilkan energi terbarukan dengan bahan utama bio massa yang terbuat dari kayu-kayu bekas. Hasil olahan teknologi ini pada sampah-sampah kayu ini menghasilkan energi besar yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. "Pengolahannya juga minim polusi," ujar dia.

Taliesen menjelaskan, perangkat teknologi Gasifier berupa mesin yang memiliki perangkat pengolah limbah kayu, pengolah hasil pembakaran limbah, dan alat pengubah karbon menjadi gas. Cara kerja mesin dengan tiga tabung besar itu adalah tabung pertama di bagian atas membakar limbah kayu di ketinggian suhu 800 derajat celcius, lalu mengirimkan hasilnya ke mesin pembakaran di bawahnya yang mempertahankan suhunya pada tingkat 700 derajat celcius.

Hasil proses pembakaran berupa gas karbon monoksida dan sejumlah unsur kimia itu lalu dikirim ke bagian mesin lain untuk memisahkan unsur-unsur gas dan kandungan kimia yang beragam. "Hasil akhirnya gas murni yang bisa dipakai untuk bahan energi," dia menjelaskan.

Teiwaz Taliesen mengaku tim kampusnya telah mengunjungi sejumlah perguruan tinggi di banyak negara untuk memperkenalkan teknologi ini. Menurut dia, teknologi Geise membuka peluang masyarakat pedalaman maupun tengah hutan untuk bisa membuat pembangkit listrik dengan memanfaatkan kayu-kayu tak terpakai itu.

Manfaat ini menguntungkan karena mayoritas pembangkit listrik berada jauh dari kawasan pedalaman. "Gas hasilnya bisa untuk bahan bakar mesin penggerak turbin yang tanpa polusi," kata dia.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita terpopuler lainnya:
Emma Watson, Seleb Paling ''Berbahaya'' di Internet

Apa Penyebab Gempa di Bogor dan Sukabumi?

Pengamat: iPhone 5 Akan Ganggu Industri Gadget

Lebih Banyak Kehidupan di Luar Bumi?

Yang Diharapkan Ada di iPhone 5

Aktivitas Perut Gunung Fuji Meningkat

Google Digugat Istri Mantan Presiden Jerman

Ulat Cerpelai, ''Pesenam'' Ala Atlet Olimpiade

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Baca Selengkapnya