TEMPO.CO, Bantul - Technische Universiteit Eindhoven, Belanda, memperkenalkan teknologi energi terbarukan bernama Gasifier kepada akademikus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Selasa, 11 September 2012.
Tim dari Negeri Kincir Angin itu memperkenalkan teknologi baru tersebut di Demo House UMY dalam rangkaian acara selama 10-15 September 2012. "Kami juga akan mendirikan pusat laboratorium energi bekerja sama dengan Pusat studi Pengenalan Energi Regional (PUSPER) UMY," ujar Teiwaz Taliesen Steenblock, koordinator perwakilan dari Technische Universiteit Eindhoven di sela acara pengenalan Gasifier pada Selasa, 11 September 2012.
Teiwaz menjelaskan teknologi Gasifier merupakan cara menghasilkan energi terbarukan dengan bahan utama bio massa yang terbuat dari kayu-kayu bekas. Hasil olahan teknologi ini pada sampah-sampah kayu ini menghasilkan energi besar yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. "Pengolahannya juga minim polusi," ujar dia.
Taliesen menjelaskan, perangkat teknologi Gasifier berupa mesin yang memiliki perangkat pengolah limbah kayu, pengolah hasil pembakaran limbah, dan alat pengubah karbon menjadi gas. Cara kerja mesin dengan tiga tabung besar itu adalah tabung pertama di bagian atas membakar limbah kayu di ketinggian suhu 800 derajat celcius, lalu mengirimkan hasilnya ke mesin pembakaran di bawahnya yang mempertahankan suhunya pada tingkat 700 derajat celcius.
Hasil proses pembakaran berupa gas karbon monoksida dan sejumlah unsur kimia itu lalu dikirim ke bagian mesin lain untuk memisahkan unsur-unsur gas dan kandungan kimia yang beragam. "Hasil akhirnya gas murni yang bisa dipakai untuk bahan energi," dia menjelaskan.
Teiwaz Taliesen mengaku tim kampusnya telah mengunjungi sejumlah perguruan tinggi di banyak negara untuk memperkenalkan teknologi ini. Menurut dia, teknologi Geise membuka peluang masyarakat pedalaman maupun tengah hutan untuk bisa membuat pembangkit listrik dengan memanfaatkan kayu-kayu tak terpakai itu.
Manfaat ini menguntungkan karena mayoritas pembangkit listrik berada jauh dari kawasan pedalaman. "Gas hasilnya bisa untuk bahan bakar mesin penggerak turbin yang tanpa polusi," kata dia.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Berita terpopuler lainnya:
Emma Watson, Seleb Paling ''Berbahaya'' di Internet
Apa Penyebab Gempa di Bogor dan Sukabumi?
Pengamat: iPhone 5 Akan Ganggu Industri Gadget
Lebih Banyak Kehidupan di Luar Bumi?
Yang Diharapkan Ada di iPhone 5
Aktivitas Perut Gunung Fuji Meningkat
Google Digugat Istri Mantan Presiden Jerman
Ulat Cerpelai, ''Pesenam'' Ala Atlet Olimpiade
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya