Game Pengusir Setan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 11 Oktober 2012 06:46 WIB

Sejumlah pengguna internet bermain game online di salah satu warnet di jalan Merapi, Depok, Jawa Barat, Minggu (8/7) malam. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso.

TEMPO.CO , Bandung - Seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) membuat game horor berjudul Ghaib. Mengangkat tema lokal, senjata pengusir hantunya cukup membacakan ayat suci Al Quran. Game yang dibuat selama dua tahun itu cukup seru dan menegangkan.

Game buatan Satrio Dewantono, 21 tahun, itu tengah dipamerkan di acara Pagelaran Mahasiswa Nasional bidang Teknologi dan Informasi (Gemastik) di ITB yang berlangsung Rabu - Kamis, 10-11 Oktober 2012. Game tiga dimensi (3D) itu juga lolos sebagai finalis di kategori permainan pada acara tersebut. Sejumlah pengunjung antri menonton dan memainkannya di Campus Center barat ITB.

Ghaib terdiri dari 6 level. Setiap level yang masih terangkai dalam satu cerita, berlatar tempat berbeda. Diantaranya di dalam hutan, Puskesmas, dan kuburan. "Hantunya ada kuntilanak, pocong, dan palasik (kepala terbang)," ujarnya di ITB, Rabu, 10 Oktober 2012.

Kisah game itu berawal dari kakak adik Ikrar dan Alya yang mengalami kecelakaan mobil saat malam hari. Keduanya lalu terpisah di lokasi kecelakaan yang dekat kawasan hutan. Pemain yang menjadi Ikrar, berusaha mencari Alya.

Pencarian itu mendebarkan. Hanya berbekal lampu senter dan kitab Alquran yang selalu terbuka di tangan kanan, pemain harus menghadapi hantu di lokasi. Saat terdengar suara tertawa kuntilanak yang keras misalnya, sosoknya masih sulit dicari.

Pada situasi seperti itu, muncul ayat demi seayat surat pendek Alquran di laya bawah seperti teks terjemahan film di bioskop atau televisi. Ayat berhuruf Arab itu harus dibaca dengan benar untuk menjauhkan jarak hantu dan serangannya. Satrio memasukkan 10 surat berayat pendek (juz amma).

Ketegangan muncul tiap kali hantu mendekat dan selalu dari arah belakang. Saking takutnya, ada pemain yang terlupa membaca ayat suci. Dalam hitungan detik, sang hantu akan mendekat dan mengakhiri permainan. "Game ini juga melatih orang membaca Alquran," ujar mahasiswa Teknik Informasi ITB 2009 itu.

Gagasan game itu muncul ketika Satrio memegang Alquran saat ingin membuat game yang berbeda. "Kayaknya seru lawan setan pakai Alquran," ujarnya. Sejak dua tahun lalu, ia membuat game itu di kamar kosnya di Jalan Tubagus Ismail. Sehari rata-rata ia habiskan 4 jam. Kadang ia bolos kuliah karena keasyikan membuat programnya.

Game yang juga menghabiskan uang produksi Rp 2,5 juta itu tak dijual. Ia membebaskan siapa pun yang suka mengunduhnya di ghaibthegame.wordpress.com.

Selain itu, ada game lain yang berjudul Tepok Nyamuk. Game buatan Nanda Ekaputra, mahasiswa Teknik Informasi ITB 2009, itu mengajak pemain mengibaskan tangannya untuk mematikan nyamuk-nyamuk di layar permainan. Game ini memakai seperangkat set alat pabrikan yang terdiri dari kamera dan sensor.

Game itu melarang pemain ikut menepuk seorang lelaki berkumis yang tidur di tengah ruangan. Jika terkena dan tergigit nyamuk, nyawa pemain yang berjumlah utuh 20 tiap level bakal menyusut. Jika bersih, nyawa pemain akan terus bertambah. Pemenangnya yang paling lama bermain sambil menepuk nyamuk dengan satu atau dua tangan.

ANWAR SISWADI

Berita teknologi lainnya:
10 Alasan Mengapa Desktop PC Belum Punah

Bikin Blog Antikorupsi Bisa Dapat Gadget Android

Steve Jobs Pernah Lobi Direktur Keuangan Twitter

Apple, Microsoft, dan Amazon Saingan Produk Tablet

Infeksi Malware Pada Windows 7 Melonjak

RIM Tarik PlayBook dari Toko Online

Berita terkait

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

21 Oktober 2017

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

Produsen komputer, Acer, menilai, dalam beberapa tahun, industri game di Indonesia akan tumbuh.

Baca Selengkapnya

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

13 September 2017

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

Alegrium mengumumkan dua game karyanya, yakni Almighty dan Icon Pop Quiz 2, menerima nominasi People's Choice Awards dalam kedua IMGA SEA

Baca Selengkapnya

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

27 Agustus 2017

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

Microsoft telah menghentikan produksi Xbox One beberapa bulan sebelum penghentian penjualan konsol Xbox One.

Baca Selengkapnya

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

23 Agustus 2017

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

LG melengkapi kedua gaming monitornya ini dengan refresh rate 144Hz dan 240Hz.

Baca Selengkapnya

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

22 Agustus 2017

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

Formula One mengumumkan peluncuran seri eSports yang akan berlangsung dari bulan September sampai November.

Baca Selengkapnya

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

16 Agustus 2017

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

Bermain video game jenis aksi tidak baik bagi kesehatan otak karena akan mengurangi daya ingat.

Baca Selengkapnya

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

11 Agustus 2017

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

Amanda Rushing, ibu dua anak yang tinggal di California, menuntut perusahaan animasi Walt Disney atas tuduhan pelanggaran privasi anak-anak.

Baca Selengkapnya

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

10 Agustus 2017

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

Acer mengincar posisi teratas pasar perangkat game di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Paris Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024

9 Agustus 2017

Paris Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024

Presiden komite tender Olimpiade Paris mengatakan diskusi akan
digelar untuk membahas prospek gamer bersaing untuk emas
Olimpiade.

Baca Selengkapnya

Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif

4 Agustus 2017

Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif

Para orang tua sebaiknya berhati-hati jika anak gemar main video game yang bertema kekerasan.

Baca Selengkapnya