Astronom Temukan Planet Berlapis Berlian

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Jumat, 12 Oktober 2012 10:31 WIB

Ilustrasi lapisan Planet 55 Cancri e. REUTERS/Haven Giguere/Yale University/Handout

TEMPO.CO, Paris - Sebuah bintang yang dapat dilihat dengan mata telanjang ternyata merupakan planet berlian. Menurut ilmuwan, planet yang ukurannya dua kali dari bumi ini seluruh permukaannya ditutupi belian.

Planet berbatu yang dikenal dengan nama 55 Cancri e ini mengorbit di sebuah bintang mirip matahari di rasi Cancer. Planet ini bergerak begitu cepat sehingga setahun waktu di sana setara 18 jam di bumi.

Planet yang ditemukan oleh tim riset Amerika Serikat-Prancis ini memiliki ukuran dua kali lipat dari bumi, tapi massanya delapan kali lebih besar. Planet ini memiliki kepadatan yang sama seperti bumi, meskipun planet berlian yang diamati sebelumnya terlihat jauh lebih padat. Planet ini juga sangat panas, dengan suhu di permukaannya mencapai 1.648 derajat Celsius.

"Permukaan planet ini kemungkinan tertutup grafit dan berlian, bukan air dan granit," kata Nikku Madhusudhan, peneliti Yale, yang temuannya dijadwalkan akan diterbitkan dalam Astrophysical Journal Letters.

Penelitian--yang dilakukan bersama dengan Olivier Mousis di Institut de Recherche en Astrophysique et Planetologie di Toulouse, Prancis--memperkirakan bahwa setidaknya sepertiga dari massa planet setara dengan sekitar tiga kali massa bumi, yang bisa jadi adalah berlian.

Planet berlian telah terlihat sebelumnya, tapi ini adalah pertama kalinya seseorang melihat sebuah bintang mirip matahari dan dipelajari secara terperinci. Madhusudhan menambahkan, planet ini kaya karbon yang berarti planet berbatu jauh tidak bisa lagi dianggap memiliki kandungan kimia mirip bumi.

David Spergel, seorang astronom di Universitas Princeton, mengatakan, relatif sederhana untuk bekerja di luar struktur dasar dan sejarah bintang begitu tahu massa dan usianya. "Planet jauh lebih kompleks. Penemuan planet ini hanya satu contoh untuk kemudian bisa mengeksplorasi planet-planet lain terdekat dengannya," katanya.

"Terdekat" adalah sebuah konsep yang relatif dalam astronomi. Dekat bisa berarti melakukan perjalanan sekitar 40 tahun cahaya, atau 378 triliun kilometer, untuk mencapainya.

REUTERS | TRIP B

Berita lain:

Galaxy S3 Mini Resmi Diluncurkan

Promo BlackBerry 10, CEO RIM Sambangi Indonesia

Kucing dan Anjing Ini Menyangka Mereka Bersaudara

Akun Twitter Tukang Becak pun Dibajak

Singkirkan HP, Lenovo Kuasai Pasar PC Dunia




Berita terkait

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

6 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

6 hari lalu

Dennis Tito Menjadi Turis Luar Angkasa Pertama 13 Tahun Lalu, Ini Profil Ahli Fisika Itu

Ia terbang dengan pesawat Soyuz TM-32 bersama kosmonot Rusia ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ahli fisika rekayasa antariksa ini membayar US$ 20 juta.

Baca Selengkapnya

BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

46 hari lalu

BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

ISRO dan BRIN sepakat untuk berkolaborasi dalam sejumlah sektor, di antaranya Pemeliharaan dan Pemanfaatan Telemetri.

Baca Selengkapnya

Dituduh AS, Rusia Bantah Kembangkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

16 Februari 2024

Dituduh AS, Rusia Bantah Kembangkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Kremlin menolak tudingan Amerika Serikat (AS) bahwa Rusia sedang mengembangkan kemampuan senjata nuklir di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Oxfam: Israel Bunuh 250 Warga Palestina di Gaza Setiap Hari Sejak 7 Oktober

12 Januari 2024

Oxfam: Israel Bunuh 250 Warga Palestina di Gaza Setiap Hari Sejak 7 Oktober

Pembunuhan warga sipil Palestina oleh Israel di Gaza berada pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, kata Oxfam

Baca Selengkapnya

Setelah Roket Vulcan Berhasil Debut, Bagaimana Masalah Pendarat di Bulan?

9 Januari 2024

Setelah Roket Vulcan Berhasil Debut, Bagaimana Masalah Pendarat di Bulan?

Masalah pendarat di bulan mengancam misi setelah roket Vulcan berhasil melakukan debut.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Badai Matahari yang Dikabarkan Bakal Hantam Bumi di akhir 2023

22 Desember 2023

Apa Itu Badai Matahari yang Dikabarkan Bakal Hantam Bumi di akhir 2023

Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini.

Baca Selengkapnya

Pesawat Luar Angkasa Militer AS X-37B Meluncur, Perkiraan Kembali Juni 2026

12 Desember 2023

Pesawat Luar Angkasa Militer AS X-37B Meluncur, Perkiraan Kembali Juni 2026

Pesawat luar angkasa militer Amerika Serikat (AS) X-37B lepas landas dari Florida untuk misi rahasia mereka pada Senin 11 Desember 2023 waktu setempat.

Baca Selengkapnya

5 Negara Kirim Serangga dan Mamalia ke Luar Angkasa, ini Ragam Penelitiannya

12 November 2023

5 Negara Kirim Serangga dan Mamalia ke Luar Angkasa, ini Ragam Penelitiannya

Sejumlah negara mengirim serangga dan mamalia ke luar angkasa untuk diteliti demi ilmu pengetahuan

Baca Selengkapnya

5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

12 November 2023

5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

Dari anjing, monyet hingga lalat buah, sejumlah hewan ini dikirim ke luar angkasa untuk percobaan

Baca Selengkapnya